Kamis, 09 Februari 2012

Saham Perbankan Masih Bisa Jadi Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Kamis (9/2) diperkirakan akan melanjutkan kenaikan, meskipun terbatas. Saham perbankan yang sudah terkoreksi mempunyai potensi menarik.

Akhmad Nurcahyadi, analis dari BNI Securities mengatakan, IHSG menemukan momentum untuk melanjutkan apresiasi pada perdagangan hari ini. Namun, indikator teknikalnya belum cukup kuat mengkonfirmasi pembalikan arah. “Sehingga IHSG diperkirakan masih melanjutkan trend konsolidasi,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sentimen positif berasal dari peluang keberhasilan Yunani mendapat disbursement kedua dana bail out. Serta pernyataan Gubernur The Fed Ben bernanke bahwa AS masih butuh kelonggaran likuiditas untuk memacu pertumbuhan. "Kemungkinan besar suku bunga AS masih tetap rendah dan paket stimulus quantitative easing jilid tiga akan diluncurkan,”katanya.

Seiring dengan itu, dolar AS kembali mengalami pelemahan yang membuat harga-harga komoditas naik. Pelemahan dolar ini tidak dibarengi dengan VIX Index (indeks volatilitas yang menggambarkan naiknya resiko), sehingga membuat risk appetite investor muncul lagi pada pasar ekuitas.

Di tengah situasi ini, Akhmad menyarankan investor melakukantrading jangka pendek. Terutama pada sektor perbankan yang terpukul hebat karena sentimen kontraksi NIM, Valuasi premium dan eksposure beberapa bank ke obligasi BLTA.

Saham yang direkomendasikan adalah Bank Rakyat indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI),”Rekomendasi beli di harga rendah,”tutupnya.

Pada perdagangan Rabu (8/2) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik 33,247 poin (0,84%) ke 3.988,699. Demikian pula dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,97% ke 696,95.

Sektor perdagangan memimpin penguatan dengan naik 2,06%, diikuti sektor pertambangan naik 1,4% dan sektor industri dasar 1,26%.Sebanyak 171 saham naik, 91 saham stagnan, dan 79 saham turun.

Nilai transaksi pada perdagangan hari ini tercatat mencapai Rp5,73 triliun, dengan volume 3,491 miliar lembar saham. Investor asing masih melanjutkan aksi jual dengan net foreign sell Rp257,199 miliar. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar