Kamis, 09 Februari 2012

Warning untuk Saham-saham Grup Bakrie

INILAH.COM, Jakarta – Dow Jones dan Hang Seng tak memberikan sinyal bearish bagi IHSG. Tapi, dengan koreksi saham ASII, sulit bagi indeks untuk bergerak positif. Waspadai saham-saham grup Bakrie.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, indeks Dow Jones Industrial masih bergerak naik, meski hanya tipis 0.04%. Sementara itu, Hang Seng Index (HSI) masih di atas support 20.750.

Dow Futures juga hanya turun di bawah 0,5%, belum signifikan dan belum ada signal bearish-nya. “IHSG juga kemarin ditutup dengan signal positif, di atas resisten 3.986. Belum ada signal negatif,” katanya di Jakarta, Kamis (9/2).

Yang membuatnya galau, menurut Satrio, adalah posisi penutupan dari PT Astra Internasional (ASII) yang kemarin gagal bertahan di atas suport di kisaran gap Rp75.000-75.950. “Jika ASII tidak kembali di atas Rp75.000 hari ini, berarti support gap tersebut ditembus,” ucapnya.

Karena itu, potensi penurunannya adalah hingga retracement 50%, mungkin tidak masalah hanya sampai Rp74.000. “Tapi kalau sampai target wedge yang dikejar, tenaga koreksinya bisa sampai Rp67.500-68.500. Dengan potensi penurunan ASII hingga sebesar itu, sulit bagi IHSG untuk naik hari ini,” papar Satrio.

Dia menjelaskan, IHSG kemarin tutup di atas resistance 3.986. Signalnya positif. Kisaran IHSG hari ini ada di 3.970-4.000. “Masalah baru terjadi jika suport di 3.970 tidak bisa bertahan untuk hari ini. Karena itu berarti bahwa trend dari IHSG, memang masih berupa trend turun untuk jangka pendeknya,” paparnya.

Peringatan juga, lanjut Satrio, warning masih kami berikan pada saham-saham kelompok Bakrie. BUMI memang tertahan di kisaran flat Rp2.425 – 2.625. “Jika suport 2.425 gagal bertahan, BUMI bakal memiliki potensi koreksi hingga Rp2.200-2.300. “Potensi koreksi yang terdapat pada saham ASII yang saya bahas tadi, memang menandakan bahwa badai mulai terlihat di cakrawala. Kita harus waspada agar tidak ditelan di dalamnya,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar