Kamis, 23 Februari 2012

Sembilan Sektor Jatuh, IHSG Ambles 36 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 36 poin akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan dan lapis dua. Sembilan indeks sektoral di lantai bursa terkena koreksi.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.040 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.060 per dolar AS.

Mengawali perdagangan, IHSG dibuka turun 17,241 poin (0,43%) ke level 3.977,783 terkena sentimen negatif bursa regional. Krisis Eropa masih membayangi para pelaku pasar.

Aksi ambil untung masih berlanjut pagi tadi sehingga membuat indeks tak mampu bergerak ke atas. Bahkan indeks sempat nyungsep ke posisi terendahnya hari ini di 3.955,281.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 22,726 poin (0,57%) ke level 3.972,298 akibat berlanjutnya aksi ambil untung. Memerahnya bursa-bursa di Asia juga turut memberi sentimen negatif.

Semakin sore indeks jatuh semakin dalam memasuki perdagangan sesi sore. Tekanan jual masih terus terjadi dibarengi dengan kabar melambatnya pertumbuhan ekonomi China tahun ini.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (23/2/2012), IHSG ditutup ambles 36,215 poin (0,91%) ke level 3.958,809. Sementara Indeks LQ 45 ditutup terpangkas 9.016 poin (1,30%) ke level 684,966.

Saham-saham berbasis aneka industri menjadi yang paling banyak kena profit taking dan memimpin pelemahan IHSG hari ini. Saham-saham di sektor konstruksi menjadi penopang jatuhnya bursa.

Aksi beli jelang penutupan gagal mengantarkan indeks ke zona hijau. Koreksi yang dideritanya sudah terlalu dalam sejak siang tadi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 107.108 kali pada volume 5,357 miliar lembar saham senilai Rp 4,146 triliun. Sebanyak 55 saham naik, sisanya 152 saham turun, dan 109 saham stagnan.

Berkembang kabar bahwa Perdana Menteri China Wen Jiabao akan menurunkan target pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Kabar tersebut disambut negatif oleh pasar saham regional.

Pasalnya, selama ini China selalu menjadi patokan pertumbuhan ekonomi Asia, bahkan dunia. Bursa-bursa saham di Asia bergerak mixed dengan pergerakan yang cukup tipis.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia hingga sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 5,97 poin (0,25%) ke level 2.409,55.
  • Indeks Hang Seng melemah 168,29 poin (0,78%) ke level 21.380,99.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 41,57 poin (0,44%) ke level 9.595,57.
  • Indeks Straits Times ambles 29,68 poin (0,99%) ke level 2.965,91.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 4.200 ke Rp 53.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.450 ke Rp 17.700, Fastfood (FAST) naik Rp 1.000 ke Rp 13.500, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 900 ke Rp 53.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.500 ke Rp 70.850, United Tractor (UNTR) turun Rp 950 ke Rp 28.250, Unilever (UNVR) turun Rp 600 ke Rp 18.550, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 ke Rp 20.800.
(ang/dru)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar