Senin, 12 September 2011

Rumor Liar di Eropa Picu Koreksi Tajam

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Rupiah dan IHSG kompak melemah tajam. Rumor gagal bayar Yunani, kemunduran Jurgen Stark dari petinggi ECB dan rumor down grade bank-bank Perancis menjadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, pelemahan rupiah hari ini lebih dipicu oleh memburuknya situasi krisis utang di zona euro. Salah satunya, karena pasar sangat mencemaskan kondisi Yunani di tengah rumor, bahwa negara itu secara terpaksa bakal mengumumkan default (gagal bayar) dengan tidak membayar utang-utangnya.

Rumor itu, lanjutnya, muncul setelah terjadi peningkatan pertentangan dari Jerman yang menginginkan Yunani untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.615 dan terkuatnya 8.580 dari poisi pembukaan di level 8.580 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (12/9).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (12/9) ditutup melemah tajam 30 poin (0,35%) ke level 8.595/8.605 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu di level 8.565/8.575.

Di sisi lain, lanjut Firman, mundurnya Jurgen Stark dari jajaran petingi European Central Bank (ECB) juga semakin memperburuk keadaan. Sebab, Jurgen Stark merupakan salah satu petinggi ECB yang hawkish (lebih menyukai pengetatan moneter melalui kenaikan suku bunga). "Karena itu, pasar melihat sikap hawkish di ECB akan berkurang sehingga menjadi tekanan bagi mata uang kawasan itu," ujarnya.

Sebab, lanjut dia, ECB dilihat oleh pasar tidak akan melanjutkan siklus kenaikan suku bunganya. Karena itu, tidak banyak insentif pasar untuk memegang euro di tengah memburuknya krisis utang zona Eropa. "Sejak awal tahun, ECB sudah dua kali menaikkan suku bunganya ke level 1,5%," paparnya.

Sejauh ini dengan masih tingginya inflasi di zona euro, ECB seharusnya melanjutkan siklus kenaikan suku bunganya itu. Hanya saja, dengan memburuknya krisis utang zona euro, memang ECB sempat menghentikan siklus kenaikan suku bunganya. "Kemunduran Jurgen Stark memicu burkurangnya pendukung pengentatan kebijakan moneter," timpalnya.

Karena itu, ditegaskan Firman, ECB akan lebih banyak argumen pelonggaran moneter baik dalam bentuk penambahan jumlah obligasi maupun pertimbangan untuk menurunkan suku bunga dibandingkan pengetatan moneter. "Rumor yang beredar, kemunduran Stark karena silang pendapat atas rencana pembelian obligasi oleh bank sentral," paparnya.

Menurut Firman, Stark menginginkan, pembelian obligasi dihentikan. Tapi, mayoritas petinggi ECB menginginkan berlanjutnya pembelian obligasi itu. Tapi, Strak masih efektif bekerja hingga penggantinya ditemukan.

Rumor lain yang memperburuk situasi pada adalah peluang downgrade pada perbankan Perancis oleh Moody's Investor Service setelah hasil stress test diumumkan pekan ini.

Tapi, ditegaskan Firman, kuncinya tetap pada Yunani. "Jika Yunani default, Perancis dan Jerman sebagai pemegang terbesar surat utangnya bakal menghapus (write off) utang-utang Yunani sehingga Capital Adequacy Ratio (CAR) bank-bank Jerman dan Perancis bakal menyusut dan berujung down grade," paparnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama terutama terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat ke level 77,329 dari sebelumnya 77,192. "Terhadap euro, dolar AS menguat tajam ke level US$1,3607 dari sebelumnya US$1,3654 per euro," imbuh Firman.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengungkapkan hal senada. Menurutnya, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 102,38 poin (2,56%) ke level 3.896,119 dipicu oleh anjloknya bursa Dow Jones Industrial Average (DJIA) akhir pekan lalu yang ditutup turun tajam 303,68 poin (2,69%) ke level 10.992,10 yang berimbas negatif ke bursa Asia termasuk IHSG.

Kondisi itu, lanjutnya, akibat keraguan investor di Amerika atas stimulus yang dugulirkan Presiden AS Barack Obama senilai US$447 miliar bisa mengangkat perekonomian AS. Di sisi lain, lanjutnya, dari Eropa market juga mendapat sentimen negatif setelah Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), Juergen Stark, tiba-tiba mengudurkan diri dari posisinya Jumat (9/9) waktu setempat.

Seperti diberitakan, secara resmi, Stark (63) hanya menyatakan mengundurkan diri karena alasan pribadi, sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2014. Tapi, menurut Cece, para pengamat membaca bahwa tindakan ini menunjukkan telah terjadi perpecahan berat di dalam tubuh ECB dalam langkahnya untuk menyelamatkan zona euro. “Jadi, faktor AS dan Eropa menjadi sentimen negatif di market saat ini,” ujarnya. [mdr]

BI Finalisasi Rencana Redenominasi Rupiah

Jakarta - Bank Indonesia (BI) masih melakukan finalisasi rencana redenominasi rupiah. Bank sentral mengungkapkan tahapan pertama yakni sosialisasi baru akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan DPR.

Demikian diungkapkan oleh Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroadmodjo kepada detikFinance di Jakarta, Senin (12/9/2011).

Ardhayadi mengatakan, saat ini kajiannya masih belum dapat diselesaikan. "Kajian masih belum final sepenuhnya," ungkap Ardhayadi.

Menurut Deputi yang menangani bidang Sistem Pembayaran ini, setelah kajian diselesaikan maka nantinya tahapan pertama adalah sosialisasi. Namun tetap menunggu persetujuan DPR.

"Kalau untuk sosialisasi tentunya semua akan dilakukan setelah pemerintah dan parlemen membahas juga untuk mendapatkan persetujuan," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Darmin Nasution berjanji sebelum masa pensiunnya selesai, proses redenominasi rupiah sudah berjalan. Masa jabatan Darmin akan berakhir di 2013.

"Sebelum masa jabatan habis saya ingin membuat BI itu lebih baik. Bank-nya beres, moneter beres termasuk redenominasi," ujar Darmin.

Proses redenominasi saat ini koordinator pelaksanaannya berada di tangan Wakil Presiden. Darmin optimistis, sebelum masa jabatannya berakhir di 2013, proses penyederhanaan mata uang rupiah ini akan berjalan lancar.

"Redenominasi itu koordinatornya Wapres. Nah saya yakin akan dimulai sebelum 2013," katanya.

Darmin mengatakan, periode masa jabatannya memang akan berakhir di 2013 karena hanya meneruskan tugas dari Gubernur BI sebelumnya Boediono.

Setelah habis masa jabatannya Darmin menegaskan tidak akan terjun ke dalam pemerintahan maupun instansi negara.

"Saya capek. Jadi ya sudah mungkin mau menikmati hari bersama anak-anak dan cucu. Cucu saya ada tiga," terang Mantan Dirjen Pajak ini.

Redenominasi merupakan proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah. Dalam kajian sebelumnya, redenominasi akan menghilangkan 3 nol dalam nominal rupiah sekarang, namun tidak akan mengurangi nilainya. Misalnya adalah uang Rp 1.000.000 nantinya menjadi Rp 1.000 namun nilainya tidak berkurang.

BI beberapa kali menegaskan, redenominasi bukanlah sanering karena nilai rupiah tidak akan berkurang setelah redenominasi. BI memperkirakan proses redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang semula dilaksanakan di tahun ini.

(dru/dnl)

Saham BUMI Terbanyak Dibeli Asing, Senin (12/9)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 19,4 juta saham dari volume perdagangan 80,4 juta saham dengan total transaksi Rp218,7 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (12/9). IHSG ditutup melemah hingga 102,38 poin atau 2,5% ke 3.896,12. Volume perdagangan mencapai 3,6 miliar saham senilai Rp2,9 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp271,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,2 triliun dan pembelian asing sebesar Rp941,6 miliar.

Urutan kedua saham BRAU mencapai 8,6 juta saham dari volume perdagangan 12,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,3 miliar. Urutan ketiga saham PGAS mencapai 7,2 juta saham dari volume perdagangan 29,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp82,4 miliar. Urutan keempat saham ADRO mencapai 7,1 juta saham dari volume perdagangan 73,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp144,7 miliar.

Urutan kelima saham ASRI mencapai 7,02 juta saham dari volume perdagangan 115,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp49,4 miliar. Urutan keenam saham BNBR mencapai 5,6 juta saham dari volume perdagangan 104,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,5 miliar. Urutan ketujuh saham INCO mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 7,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp29,5 miliar.

Urutan kedelapan saham MEDC mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 7,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp29,5 miliar. Urutan kesembilan saham BWPT mencapai 4,7 juta saham dari volume perdagangan 14,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp16,9 miliar. Urutan kesepuluh saham ENRG mencapai 3,1 juta saham dari volume perdagangan 229,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp43,3 miliar.

Saham ELTY Terbanyak Dijual Asing, Senin (12/9)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ELTY hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 45,05 juta saham dari volume perdagangan 115,9 juta saham dengan total transaksi Rp16,1 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (12/9). IHSG ditutup melemah hingga 102,38 poin atau 2,5% ke 3.896,12. Volume perdagangan mencapai 3,6 miliar saham senilai Rp2,9 triliun. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp271,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,2 triliun dan pembelian asing sebesar Rp941,6 miliar.

Urutan kedua saham KIJA mencapai 20,4 juta saham dari volume perdagangan 197,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp37,08 miliar. Urutan ketiga saham INDF mencapai 10,2 juta saham dari volume perdagangan 18,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp107,05 miliar. Urutan keempat saham BMRI mencapai 8,7 juta saham dari volume perdagangan 18,06 juta saham dengan total transaksi senilai Rp124,9 miliar.

Urutan kelima saham BBKP mencapai 5,2 juta saham dari volume perdagangan 14,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp9,5 miliar. Urutan keenam saham JSMR mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 17,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp69,5 miliar. Urutan ketujuh saham BBRI mencapai 4,6 juta saham dari volume perdagangan 18,08 juta saham dengan total transaksi senilai Rp119,8 miliar.

Urutan kedelapan saham LPCK mencapai 4,2 juta saham dari volume perdagangan 23,04 juta saham dengan total transaksi senilai Rp51,1 miliar. Urutan kesembilan saham HRUM mencapai 4,03 juta saham dari volume perdagangan 11,04 juta saham dengan nilai transaksi Rp90,3 miliar. Urutan kesepuluh saham TLKM mencapai 3,7 juta saham dari volume perdagangan 13,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp101,6 miliar.

Hanya 22 saham yang naik, IHSG terbenam hingga 2,6%

JAKARTA. Mengekor penurunan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan cukup dalam sore ini. Per pukul 16.00, indeks anjlok 2,56% menjadi 3.896,119.

Semua sektor kompak memerah dengan kisaran penurunan 1,38% hingga 2,95%. Sektor infrastruktur turun paling dalam diantara sektor-sektor lain. Sementara, sektor industri lain-lain menjadi sektor dengan penurunan paling minim.

Selain itu, ada 222 saham yang jeblok. Sedangkan saham yang naik hanya sebanyak 22 saham saja. Sisanya, sebanyak 44 saham tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,662 miliar saham senilai Rp 3,328 triliun.

Tiga saham dengan penurunan terbesar pada transaksi hari ini adalah: PT Destinasi Tirta Nusantara (PDES) anjlok 34,76% menjadi Rp 122, PT Equity Development (GSMF) turun 16,67% menjadi Rp 80, dan PT Goodyear Indonesia (GDYR) turun 14,41% menjadi Rp 9.500.

Sedangkan tiga saham top gainers antara lain: Asuransi Dayin Mitra (ASDM) naik 24,29% menjadi Rp 435, PT Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) naik 23,91% menjadi Rp 570, dan PT Central Omega Resources (DKFT) naik 13,48% menjadi Rp 2.525.6

Arrgh.. Asing Obral, IHSG Jatuh hingga 2,5%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Senin (12/9) ditutup melemah hingga 102,38 poin atau 2,5% ke 3.896,12. Volume perdagangan mencapai 3,6 miliar saham senilai Rp2,9 triliun.

Perdagangan mengalami 235 saham turun, 35 saham naik dan 48 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp271,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,2 triliun dan pembelian asing sebesar Rp941,6 miliar.

Indeks JII turun 14,04 poin ke 538,54, indeks ISSI turun 3,03 poin ke 126,43 dan indeks LQ45 turun 21,52 poin ke 683,73. Sektor pertambangan masih memimpin pelemahan hingga turun 79,52 poin ke 2.923,63 disusul sektor konsumer turun 38,68 poin ke 1.297,55.

Pelemahan ini sejalan dengan pelemahan bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 4,2% ke 19.030, indeks Nikkei turun 2,3% ke 8.535, indeks Shanghai turun 0,05% ke 2.497 dan indeks ASX turun 3,7% ke 4.038.

Krisis Eropa Kembali Mengancam, IHSG Ambles 102 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 102 poin akibat kekhawatiran krisis utang Eropa yang kembali mencuat setelah adanya pengunduran diri pejabat bank sentral Eropa. Indeks pun tinggalkan level 3.900.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.585 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.575 per dolar AS.

Membuka perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG jatuh 53,376 poin (1,34%) ke level 3.945,126. Kekhawatiran krisis utang Eropa yang kembali mencuat memberikan sentimen negatif yang cukup tinggi.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan. Malah terus meluncur hingga menyentuh posisi terendahnya hari ini di level 3.924,131.

Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 73,549 poin (1,84%) ke level 3.924,953. Jatuhnya IHSG paling 'landai' jika dibandingkan bursa-bursa regional.

Tekanan jual semakin sore semakin tinggi, tak hanya melanda saham-saham unggulan tetapi juga saham-saham lapis dua. Tak satu pun indeks sektoral yang mampu menguat.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (12/9/2011), IHSG ambles 102,383 poin (2,57%) ke level 3.896,119. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 21,066 poin (2,99%) ke level 684,184.

Koreksi terjadi di seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rata-rata koreksi yang diderita oleh masing-masing indeks lebih dari dua persen.

Dana asing pun ikut lari keluar lantai bursa atas memanasnya situasi ekonomi global ini. Transaksi inevestor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 270,961 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 97.852 kali pada volume 3,662 miliar lembar saham senilai Rp 3,328 triliun. Sebanyak 35 saham naik, sisanya 235 saham turun, dan 48 saham stagnan.

Setelah adanya berita pengunduran diri pejabat bank sentral Eropa (ECB), Juergen Stark, bursa-bursa di Asia melemah dan jatuh semakin dalam. Pengunduran diri Stark ini menambah ketidakpastian krisis utang di negara sekitar Eropa.

Sore ini bursa-bursa saham di Eropa juga merespons negatif pengunduran diri tersebut karena mengindikasikan Yunani bisa gagal bayar. Bursa saham Jerman jatuh 2,7%, bursa Prancis anjlok 4%, sementara bursa Inggris ambruk 2,3%.

Bursa-bursa Eropa ini jatuh ke titik terendahnya dalam 26 bulan terakhir. Dipicu oleh aksi jual di saham-saham bank terkait kekhawatiran gagal bayar utang Yunani yang bisa mempengaruhi sistem finansial di Eropa.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 836,09 poin (4,21%) ke level 19.030,54.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 201,99 poin (2,31%) ke level 8.535,67.
  • Indeks Straits Times ambruk 77,76 poin (2,75%) ke level 2.747,34.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.050 ke Rp 17.8000, Waran Sinarmas (SMMA-W4) naik Rp 800 ke Rp 4.200, Lionmesh (LMSH) naik Rp 300 ke Rp 4.800, dan Central Omega (DKFT) naik Rp 300 ke Rp 2.525.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.550 ke Rp 57.250, Goodyear (GDYR) turun Rp 1.600 ke Rp 9.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.400 ke Rp 44.400, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.000 ke Rp 24.300.

(ang/qom)

Krisis Eropa, Bursa Asia Jatuh Terendah Setahun

Medium
INILAH.COM, Tokyo - Saham Asia jatuh, dengan indeks acuan menuju penutupan terendah dalam setahun. Spekulasi Yunani mungkin mendekati default utang, memperkuat kekhawatiran krisis akan menyebar ke sistem perbankan.

Indeks MSCI Asia Pacific pada perdagangan Senin (12/9) turun 2,3% menjadi 118,03 pada pukul 3:55 di Tokyo, penutupan terendah sejak Agustus 2010. Indeks merosot 8,6% bulan lalu, terbesar sejak Mei 2010, di tengah kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global akibat menyebarnya krisis utang Eropa dan pemangkasan kredit AS oleh Standard & Poor.

“Di Eropa, hal-hal mungkin akan menjadi lebih buruk sebelum mereka mendapatkan yang lebih baik," kata Erwin Sanft, wakil kepala penelitian ekuitas Asia di BNP Paribas SA, Hong Kong. Demikian dikutip dari Bloomberg. "Di Asia, kita melihat sisi negatifnya jauh lebih untuk pasar. Ekonomi yang jauh lebih besar tertekan dalam krisis ini. "

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average turun 2,3%, penutupan terendah sejak April 2009. Di Australia S&P / ASX 200 tenggelam 3,7%, indeks Hang Seng Hong Kong merosot 4%. Indeks Sensitif BSE India turun 2,2%. Bursa saham di Korea Selatan, China dan Taiwan tutup hari ini karena libur.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 1,4% hari ini. Di New York, indeks jatuh 2,7% akhir pekan lalu, setelah tiga pejabat Jerman mengatakan, pemerintah Kanselir Angela Merkel sedang mempersiapkan rencana untuk menopang perbankan jika Yunani default. Anggota Bank Sentral Eropa Juergen Stark mengatakan mengundurkan diri dari dewan eksekutif, menunjukkan pembuat kebijakan terbagi tentang cara melawan krisis utang.

Saham perbankan, produsen bahan baku dan konsumsi menjadi pemain terburuk dari 10 kelompok industri pada indeks MSCI Asia Pasifik, menjatuhkan setidaknya 2%. Saham keuangan pembeban terbesar pada indeks Asia Pasifik.

Commonwealth Bank of Australia, pemberi pinjaman negara terbesar dari nilai pasar, turun 4,1%, penurunan terbesar sejak Maret 2009. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, pemberi pinjaman terbesar dari nilai pasar, yang terdaftar di Jepang, merosot 2,7%.

Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia, turun 2,1% di Tokyo. HSBC Holdings Plc, pemberi pinjaman terbesar Eropa dari nilai pasar, kehilangan 4,7% di Hong Kong. Esprit Holdings Ltd, pengecer pakaian global yang mendapat lebih dari 80% dari penjualan di Eropa, merosot 4,8%.

Produsen bahan baku dan ekspedisi energi melemah, setelah harga minyak dan logam turun. BHP Billiton Ltd, perusahaan pertambangan terbesar dunia, tenggelam 3,9% di Sydney, hambatan terbesar pada indeks MSCI Asia Pasifik. BHP juga jatuh setelah penambang kokas batubara di Australia kembali mogok, setelah gagal mencapai kesepakatan pembayaran dan kondisi kerja dengan manajemen, selain mengganggu eksportir terbesar bahan pembuatan baja.

Rio Tinto Group, perusahaan tambang kedua terbesar dunia perusahaan dari penjualan, turun 4,3%. Jiangxi Copper Co, produser logam terbesar China dari nilai pasar, turun 7%.

Minyak mentah untuk pengiriman Oktober tergelincir 1,5%, jatuh untuk hari ketiga di New York. Indeks logam di London Metal Exchange untuk harga enam logam industri, termasuk tembaga dan aluminium merosot 3,1% pada 9 September. [ast]

Kemungkinan default Yunani seret bursa Asia ke level terendah dalam setahun

Kemungkinan default Yunani seret bursa Asia ke level terendah dalam setahun
TOKYO. Sejak pembukaan tadi pagi hingga sore ini, bursa Asia masih tampak memerah. Pada pukul 15.55 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 2,3% menjadi 118,03. Ini merupakan penurunan terbesar dalam setahun terakhir atau sejak Agustus 2010 lalu.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang anjlok 2,3% yang merupakan level terendah sejak April 2009. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 3,7%, indeks Hang Seng Hongkong anjlok 4%, dan indeks BSE Sensitive Index India turun 2,2%.

Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar dilanda aksi jual. Salah satunya, COmmonwealth Bank of Australia yang melorot 4,1% di Sydney. Lalu, ada pula Toyota Motor Corp yang turun 2,1% di Tokyo, HSBC Holdings Plc yang turun 4,7% di Hongkong, dan BHP Billiton Ltd yang turun 3,9% di Sydney. Sedangkan Cochlear Ltd terjungkal 20% setelah mengumumkan penarikan kembali (recall) produknya.

Isu utama jebloknya bursa di kawasan Asia hari ini masih menyangkut kemungkinan default Yunani atas utangnya. Jika hal itu betul terjadi, investor khawatir krisis tersebut akan menjalar ke sistem perbankan global.

"Situasi di Eropa kemungkinan akan kian bertambah buruk ketimbang berubah menjadi lebih baik. Pasar Asia akan mengalami penurunan lebih dalam lagi. Sedangkan negara-negara dengan perekonomian besar akan ikut terseret ke dalam krisis," urai Erwin Sanft, deputy head of Asian equities research BNP Paribas SA di Hongkong.

Ups! Hindari Krisis, Bank Socgen Siap Obral Aset

Headline
INILAH.COM, Paris - Bank Societe Generale menyatakan akan mempercepat pelepasan aset dan menghemat biaya untuk mengatasi kekhawatiran pasar terhadap keuangan dan likuiditas bank asal Prancis ini.

Saham bank ini telah turun dalam beberapa pekan dengan kekhawatiran krisis uang di Eropa. "Dalam lingkuan global yang baru, bank termasuk Societe Generale perrlu menyesuaikan dengan mereka," demikian keterangan resmi perseroan yang dikutip dari yahoofinance.com.

Tindakan ini diambil sebagai langkah untuk mengurangi leverage bank melalui biaya operasional dan PHK, mempercepat penjualan aset berisiko dan keluar dari bisnis non inti.

Saham Socgen turun 2,1% di Frankfurt, sedangkan di bursa Eropa, saham Socgen turun antara 10,7-12%. Apalagi Lembaga pemeringkat Moody's sudah selesai menijau ulang peringkat kredit bank Prancis yang akan diumumkan pekan ini.

Indeks Nikkei jeblok ke level paling rendah dalam 2,5 tahun

Indeks Nikkei jeblok ke level paling rendah dalam 2,5 tahun
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang kembali dilanda aksi jual. Hal ini menekan indeks Nikkei 225 Stock Average turun ke level paling rendah dalam 2,5 tahun terakhir.

Pada pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 turun 2,3% menjadi 8.535,67 di Tokyo. Ini merupakan level paling rendah sejak April 2009. Sedangkan indeks Topix turun 1,9% menjadi 741,26.

Saham-saham berbasis ekspor dan perbankan terguncang karena spekulasi Yunani terancam default atas utangnya. Beberapa diantaranya yakni Sony Corp yang turun 3,4% setelah yen perkasa atas euro, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 2,7% karena pelaku pasar cemas akan default Yunani, serta Sharp Corp yang anjlok 5% setelah Mizuho Securities Co memangkas target harga sahamnya.

Kecemasan investor atas kemungkinan default Yunani saat ini kian menjadi-jadi. "Adanya resiko default di Yunani memicu kecemasan mengenai sistem finansial, sehingga yang teringat kembali adalah guncangan Lehman," jelas Mitsuo Shimizu, analis Cosmo Securities Co di Tokyo.

Perbankan Pimpin Pelemahan Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Saham sektor perbankan memimpin pelemahan bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (12/9). Pasar pesimis akan ada solusi permanen untuk mengatasi krisis utang zona Eropa.

Indeks FTSE turun 2,2% ke 5.096, indeks DAX turun 2,8% ke 5.039 dan indeks CAC turun 4,05% ke 2.854. Bank Prancis memiliki eksposur yang tinggi untuk utang di Eropa. Apalagi Lembaga pemeringkat Moody's sudah selesai menijau ulang peringkat kredit yang akan diumumkan pekan ini. Demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Saham BNP Paribas, Societe Generale dan Credit Agricole jatuh antara 10,7% hinga 12%. "Ini masalah serius bagi Bank Sentral Eropa. Ini mengurangi komitmen untuk program pembelian obligasi," kaa Kepala Strategi Brewin Dolphin, Mike Lenhoff.

Kondisi ini bukan kabar bagi untuk pasar modal. Akibatnya akan menyeret bank yang ada di pasar modal karena selalu di bawah tekanan.

Investor Wajib Cermati Saham Anak Indofood

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Ketika bursa sensitif terhadap faktor eksternal, investor disarankan untuk meneropong saham-saham yang berorientasi ke pasar lokal. Salah stau pilihannya adalah SIMP.

Beberapa analis sepakat, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) merupakan saham yang layak diperhatikan. Efek yang diterbitkan anak usaha PT Indofood Sukses Makmur ini, pantas dipertimbangkan karena memiliki fundamental yang kuat. Bahkan belum lama ini Pefindo baru saja meningkatkan peringkat perusahaan dari AA- menjadi AA.

Itu sebabnya, dalam hot tips yang ditampilkan Samuel Securities, analis merekomendasikan speculative buy untuk SIMP. Saham ini, menurut analisis mereka, sedang mencoba level resistance di Rp 1.350. Jika angka tersebut tercapai, berpotensi menguat ke Rp1.400 untuk kemudian menuju Rp1.460.

Bukan tanpa alasan jika efek produsen makanan ini mendapat rekomendasi positif. Soalnya, sejak melakukan penawaran saham perdana (IPO) beberapa waktu lalu, kinerja perseroan semakin membaik.

Menurut analis Niken Indriarsih dari Pefindo, 51% dari hasil IPO yang dilakukan Mei lalu (Rp3,47 trilliun) dipakai untuk mempercepat pelunasan kewajiban-kewajibannya. Sedangkan 39% lainnya digunakan untuk belanja modal perkebunan dan 10% untuk membiayai belanja modal divisi minyak dan lemak nabati.

Dengan langkah-langkah tersebut, para analis optimisttis, tahun ini SIMP akan mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang. Sekadar mengingatkan, pada semester I yang baru lalu perseroan berhasil meraih laba bersih Rp885 miliar atau meningkat 113,8% dibanding laba bersih periode yang sama 2010. [mdr]

Krisis Utang juga akan Tekan Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Kekhawatiran krisis utang Eropa diperkirakan tetap menekan pergerakan bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (12/9).

Indeks FTSE diperkirakan turun 74 poin, indeks DAX diprediksi turun 76 poin dan indeks CAC diprediksi akan turun 46 poin, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Bursa Asia mayoritas bergerak negatif mengikuti aksi sell off di Wall Street akhir pekan lalu setelah Juergen Stark mundur dari Bank Sentral Eropa (ECB). Jermann akan mengganti wakil Menkeu Joerg Asmussen untuk menggantikan Stark yang terlibat konflik soal pembelian obligasi di tubuh ECB.

Kanselir Jerman akan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa di Berlin, hari ini untuk Yunani. Pekan ini, Moody's akan mengumumkan kajian soal bank di Prancis dari waktu 3 bulan yang dijanjikan sebelumnya. Pasar sebagian spekulasi terjadi dwongrade di tengah kekhawatiran baru terhadap Yunani.

Siapa saja bluechips yang menggerus indeks di sesi I?

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berkubang di zona merah pada sesi I. Indeks kehilangan sekitar 73,55 poin menjadi 3.924,95.

Aksi jual atas saham-saham bluechips menjadi salah satu alasan kemerosotan indeks. Tiga saham bluechips yang paling besar menyeret kejatuhan IHSG siang ini adalah:

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI ditutup dengan penurunan 3,47% menjadi Rp 6.950 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Buana Capital senilai Rp 10,43 miliar, Citigroup Securities senilai Rp 8,9 miliar, dan CIMB Securities senilai Rp 5,71 miliar.

- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI ditutup dengan penurunan 2,92% menjadi Rp 6.650 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Bahana Securities senilai Rp 20,02 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 5,13 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 3,45 miliar.

- PT Unilever Indonesia (UNVR)
Saham UNVR ditutup dengan penurunan 2,85% menjadi 17.050 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini antara lain: Credit Suisse Securities senilai Rp 1,07 miliar, BNI Securities senilai Rp 1 miliar, dan Kresna Graha Securities senilai Rp 719,03 juta.

Aksi Ambil Untung, IHSG Sesi I Turun 1,8%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (12/9) sesi I ditutup turun 73,55 poin atau 1,8% ke 3.924,95. Volume perdagangan mencapai 1,4 miliar saham senilai Rp1,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 208 saham turun, 27 saham naik dan 49 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp86,02 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp470,9 miliar dan pembelian asing sebesar Rp384,9 miliar.

Indeks JII turun 10,8 poin ke 541,69, indeks ISSI turun 2,1 poin ke 127,28 dan indeks LQ45 turun 15,5 poin ke 689,73. Pelemahan indeks masih dimotori sektor pertambangan yang turun 60,19 poin ke 2.942,96 disusul sektor konsumsi turun 27,82 poin ke 1.308,41.

Bursa Asia terlebih dahulu terkoreksi seperti indeks Hang Seng turun 3,3% ke 19.194, indeks Nikkei turun 2,1% ke 8.553, indeks Shanghai turun 0,05% ke 2.497,75, indeks ASX turun 3,3% ke 4.052.

IHSG Terkoreksi, Investor Wait & See Dulu

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi IHSG siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Investor pun disarankan untuk wait and see terlebih dulu.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (12/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 73,55 poin (1,84%) ke level 3.924,953. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45yang turun 15,52 poin (2,20%) ke angka 689,727.
Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,206 miliar lembar saham di pasar reguler dan total 1,431 mencapai miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,143 triliun di pasar reguler dan total Rp1,210 triliun dan frekuensi 43.741 kali. Hanya 27 saham menguat, sedangkan 208 saham melemah dan 49 saham stagnan.
Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign buy) sebesar Rp86,02 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp384.9miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp470,9 miliar.
Semua sektor saham kompak mendukung pelemahan indeks. Sektor keuangan memimpin penurunan 2,25%, disusul infrastruktur 2,10%, konsumsi 2,08%, pertambangan 2%, industri dasar 1,76%, property 1,60%, manufaktur 1,53%, perdagangan 1,40%, perkebunan 0,97% dan aneka industri 0,68%.
Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan terus melemah hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.910 dan resistance 4.025,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (12/9).
Menurut Cece, koreksi indeks hari ini dipicu oleh anjloknya bursa Dow Jones Industrial Average (DJIA)akhir pekan lalu yang ditutup turun tajam 303,68 poin (2,69%) ke level 10.992,10yang berimbas negatif ke bursa Asia termasuk IHSG. “Kondisi itu dipicu oleh keraguan investor di Amerika atas stimulus yang dugulirkan Presiden AS Barack Obama senilai US$447 miliar bisa mengangkat perekonomian AS,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, dari Eropa market juga mendapat sentimen negatif setelah Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), Juergen Stark, tiba-tiba mengudurkan diri dari posisinya pada Jumat (9/9) waktu setempat.

Seperti diberitakan, secara resmi, Stark (63) hanya menyatakan mengundurkan diri karena alasan pribadi, sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2014. Tapi, menurut Cece, para pengamat membaca bahwa tindakan ini menunjukkan telah terjadi perpecahan berat di dalam tubuh ECB dalam langkahnya untuk menyelamatkan zona euro. “Jadi, faktor AS dan Eropa jadi sentimen negatif di market saat ini,” ujarnya.

Dalam situasi ini, dia menyarankan wait and see atas beberapa saham di sektor ritel, infrastruktur, konsumsi dan grup Astra untuk kemudian membelinya pada level support ketiga. Saham-saham pilihannya adalah PT Matahari Putra Prima (MPPA), PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), PT Mitra Adi Perkasa (MAPI) dan PT Jasa Marga (JSMR).

Lalu, PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) dan cermati juga saham PT Astra Internasional (ASII). “Saya rekomendasikan wait and see saham-saham tersebut dan beli di level support ketiga dengan pola permainan, trading yang cepat,” imbuhnya. [ast]

Di penutupan sesi I, indeks terkikis 1,84%

JAKARTA. Sejak dibuka pagi tadi, belum ada perkembangan berarti pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada penutupan sesi I, indeks anjlok 1,84% menjadi 3.924,953. Artinya, indeks kehilangan 73,55 poin di sepanjang transaksi sesi I.

Seluruh sektor memerah. Sektor finansial dan infrastruktur mencatatkan penurunan terbesar masing-masing 2,25% dan 2,18%. Sementara itu, sektor industri lain-lain mencatatkan penurunan paling mini sebesar 0,68%.

Sekitar 193 saham ditransaksikan melorot. Sedangkan saham yang naik hanya 26 saham dan 47 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi terbilang sepi karena hanya melibatkan 1,431 miliar saham senilai Rp 1,321 triliun.

Saham-saham penghuni top losers antara lain: Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) anjlok 11,48% menjadi Rp 270, First Media (KBLV) anjlok 10,71% menjadi Rp 750, dan Gema Grahasarana (GEMA) turun 7,94% menjadi Rp 290.

Sementara itu, saham-saham yang bertengger di jajaran top gainers adalah: Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) naik 23,91% menjadi Rp 570, Bhakti Capital Indonesia (BCAP) naik 12,77% menjadi Rp 530, dan Perdana Karya Perkasa (PKPK) naik 9,39% menjadi Rp 198.

Sesi I Anjlok 73 Poin, Koreksi IHSG Paling Minim di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 73 poin di tengah perdagangan yang tidak terlalu ramai. Jatuhnya IHSG paling 'landai' jika dibandingkan bursa-bursa regional.

Membuka perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG jatuh 53,376 poin (1,34%) ke level 3.945,126. Kekhawatiran krisis utang Eropa yang kembali mencuat memberikan sentimen negatif yang cukup tinggi.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan. Malah terus meluncur hingga menyentuh posisi terendahnya hari ini di level 3.924,131.

Pada perdagangan preopening, Senin (12/9/2011), IHSG anjlok 73,549 poin (1,84%) ke level 3.924,953. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 15,523 poin (2,21%) ke level 689,727.

Tekanan jual melanda saham-saham unggulan di semua sektor. Koreksi paling banyak diderita saham-saham bank kelas berat sehingga membuat indeks sektor finansial jatuh sangat dalam.

Aksi jual tak hanya dilakukan investor lokal, tapi juga investor asing dengan jumlah yang belum terlalu besar hingga siang ini. Sentimen negatif krisis utang Eropa berimbas cukup parah ke pasar saham Asia.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 43.741 kali pada volume 1,431 miliar lembar saham senilai Rp 1,321 triliun. Sebanyak 27 saham naik, sisanya 208 saham turun, dan 49 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia jatuh semakin dalam karena kekhawatiran krisis Eropa yang bisa memecah negara-negaranya. Sementara bursa saham China, Taiwan, dan Korea hari ini tidak berdagang memperingati hari libur nasional.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 672,05 poin (3,38%) ke level 19.194,58. Â
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 195,11 poin (2,23%) ke level 8.542,55. Â
  • Indeks Straits Times ambruk 59,89 poin (2,12%) ke level 2.765,21. Â
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.250 ke Rp 18.000, Central Omega (DKFT) naik Rp 200 ke Rp 2.425, FKS Multi Agro (FISH) naik Rp 125 ke Rp 2.225, dan Duta Pertiwi (DPNS) naik Rp 110 ke Rp 570.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.200 ke Rp 44.600, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.050 ke Rp 31.800, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 650 ke Rp 59.150, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 24.700.
(ang/dnl)

Krisis Eropa Kembali Memanas, IHSG Jatuh 53 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan dengan jatuh 53 poin. Kekhawatiran krisis utang Eropa yang kembali mencuat memberikan sentimen negatif yang cukup tinggi.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 8.600 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.575 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 52,900 poin (1,32%) ke level 3.945,602. Sedangkan Indeks LQ 45 jatuh 13,125 poin (1,86%) ke level 692,125.

Membuka perdagangan awal pekan, Senin (12/9/2011), IHSG jatuh 53,376 poin (1,34%) ke level 3.945,126. Indeks LQ 45 anjlok 13,231 poin (1,87%) ke level 692,019.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG ambruk 69,439 poin (1,74%) ke level 3.929,063. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 14,901 poin (2,11%) ke level 690,349.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menipis 6 poin akibat tekanan jual di penghujung perdagangan. Atas koreksi ini IHSG tinggalkan level 4.000.

Di saat yang sama, Wall Street juga kembali dihujani aksi jual, sehingga indeks Dow Jones melemah 303,68 poin (2,69%). Investor belu sepenuhnya percaya terhadap program penambahan kerja Obama senilai US$ 447 miliar.

Sementara dari Eropa, sentimen pasar memburuk setelah Jerman dikabarkan bersiap membentengi perbankannya jika Yunani gagal bayar utang, kebijakan ini diprediksi akan diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya.

Sentimen ini membawa pengaruh buruk terhadp pergerakan bursa regional yang pagi ini kompak melemah. Koreksi terbanyak diderita oleh bursa saham Hong Kong.

Berikut situasi bursa-bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Hang Seng jatuh 586,78 poin (2,95%) ke level 19.279,85. Â
  • Indeks Nikkei 225 ambruk 175,19 poin (2,01%) ke level 8.562,47. Â
  • Indeks Straits Times anjlok 60,38 poin (2,14%) ke level 2.764,72. Â
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah di posisi Rp 8.600 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.575 per dolar AS.

(ang/ang)

Reminder Cum Date Dividen SMCB,HMSP,MICE 12/09/2011

Berikut ini kami sampaikan bahwa pada hari ini 12 September 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

SMCB

HOLCIM INDONESIA Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 23.- per saham

2.

HMSP

HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 270.- per saham

3.

MICE

MULTI INDOCITRA Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 24.- per saham

Mengekor regional, IHSG dibuka tumbang 1,42%

Mengekor regional, IHSG dibuka tumbang 1,42%
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi tajam seerti halnya yang terjadi di pasar regional. Senin (12/9) pukul 9.44 WIB, IHSG jatuh 1,42% ke posisi 3.942,05.

Hanya 14 saham yang berhasil naik, sedangkan 172 saham meradang dizona merah. Adapun 19 saham lainnya masih diam di tempat.

Semua sektor memerah dengan sektor barang konsumsi memimpin penurunan yaitu sebesar 2,03%. Disusul sektor Manufaktur yang terperosok 1,79%.

Deretan saham top losers pagi ini, antara lain saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) yang anjlok 7,61% ke Rp 85. Berikutnya, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang jatuh 4,48% ke Rp 16.000, dan saham Bank Himpunan Sausara 1906 Tbk yang tergelincir 4,44% ke Rp 215.

Sementara, saham yang mengisi peringkat top gainers, yaitu FKS Multi Agro Tbk (FISH) yang naik 5,95% ke Rp 2226, dan saham PT Central Omega Resouces Tbk (DKFT) yang reli 5,62% ke Rp 2.350.

Rupiah lunglai ke level paling lemah dalam dua bulan terakhir

Rupiah lunglai ke level paling lemah dalam dua bulan terakhir
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini tampak lunglai. Isu kemungkinan gagal bayar (default) Yunani atas utangnya membuat rupiah keok ke level paling lemah dalam dua bulan terakhir. Pasalnya, spekulasi utang Yunani memangkas tingkat permintaan investor atas aset-aset emerging market.

Pada pukul 08.15, rupiah melemah 0,2% menjadi 8.607 terhadap dollar. Pada transaksi sebelumnya, mata uang Garuda ini sempat menyentuh posisi 8.614, level paling lemah sejak 29 Juni lalu. Kendati begitu, jika dihitung, penguatan rupiah sudah mencapai 4,3% sepanjang tahun ini. Hal itu menjadikan rupiah sebagai mata uang Asia terbaik, selain Jepang.

"Banyak isu negatif berasal dari kawasan Eropa. Saya melihat banyaknya aksi pelepasan resiko di Asia terkait hal itu. Bursa saham Asia melorot dan kondisi itu menekan pergerakan mata uang Asia, termasuk di dalamnya rupiah," jelas Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp.

Sekadar tambahan informasi, pada 9 September lalu, tiga staf pemerintahan Jerman yang tak mau namanya disebut mengungkapkan, pemerintahan Kanselir Angela Merkel tengah membahas bagaimana menyelamatkan perbankan Jerman jika Yunani tidak dapat mencapai target pemangkasan anggaran sehingga gagal mendapat bailout.

Saham Pilihan Saat IHSG Mendatar

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG sepekan ke depan, diperkirakan mendatar. Secara teknikal, indeks sudah jenuh beli sehingga rawan profit taking pada dua hari pertama pekan ini. Inilah saham-saham pilihannya.

Pada perdagangan Jumat (9/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 6,89 poin (0,17%) ke level 3.998,50, dengan intraday terendah di 3.998,50 dan tertinggi di 4.028,48. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45 yang turun 4,44 poin (0,63%) ke level 705,25.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik sepekan ke depan cenderung bergerak mendatar (flat). “Indeks dalam rentang Senin (12/9) hingga Jumat (16/9) akan bergerak dalam kisaran support kuat 3.850 dan resistance 4.075 jika terjadi penguatan signifikan ,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (9/9).

Mendatarnya pergerakan indeks, menurutnya, salah satunya dipicu oleh faktor aksi ambil untung (profit taking) pada awal pekan. Sebab, IHSG sudah jenuh beli (overbought) menurut indikator Williams %R. “Karena itu, orang akan profit taking terlebih dahulu sehingga indeks koreksi dua hari pertama sepekan ke depan,” ujarnya.

Profit taking juga dilakukan sambil wait and see terhadap ekonomi Eropa dalam sepekan ke depan. European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) sudah mempertahankan suku bunganya di level rendah masing 1,5% dan 0,5%. “Pasar mengkhawatirkan berita negatif lain di luar suku bunga. Jadi pasar wait and see,” ucapnya.

Di sisi lain, pasar juga akan mencermati paket stimulus yang diajukan Presiden AS Barack Obama senilai US$447 miliar untuk menciptakan lapangan kerja. “Pasar ingin melihat, apakah proposal itu disetujui Kongres atau tidak. Jika Kongres menyetujuinya, akan berpengaruh positif di market karena karena berpengaruh langsung di sektor berupa terciptanya lapangan kerja,” ujarnya.

Pada saat yang sama, pasar juga masih menantikan Bank Sentral AS The Fed terkait kepastian pelonggaran kuantitatif atau Quantitative Easing (QE) tahap ketiga yang bakal diumumkan pada Federal Open Market Committee (FOMC) meeting, Kamis (22/9).

Koreksi indeks, lanjutnya, juga karena dari AS sendiri belum ada data ekonomi yang krusial berpengaruh di market sehingga belum ada sentimen penggerak pasar. Karena itu, berpeluang terjadi profit taking terutama pada saham-saham pertambangan dan perbankan yang kebanyakan sudah jenuh beli.

Pada dua hari pertama indeks cenderung tertekan karena bursa regional pun rawan koreksi sehingga terjadi rehat sementara dalam pergerakan naik di market. Setelah turun, indeks berpeluang kembali naik. Sebab, mulai Rabu (14/9) data-data AS berpeluang memberikan angin segar bagi market seperti klaim pengangguran, inflasi, dan penjualan ritel per Agustus 2011 yang diekspektasikan positif.

Karena itu, secara harian, indeks bakal bergerak fluktuatif tajam. Tapi, jika ditarik garis dari awal pekan hingga akhir pekan berpeluang mendatar (flat).

Dalam situasi ini, Praska merekomendasikan positif saham-saham berbasis domestic demand di sektor perbankan, pertambangan batu bara, konsumsi dan sektor industri dasar semen yang pola chart-nya potensial naik.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Harum Energy (HRUM), PT Bumi Resources (BUMI), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan PT Holcim Indonesia (SMCB). SMCB ditargetkan Rp2.200 karena cum dividend pada 12 September 2011 sebesar Rp23 per saham.

Sementara itu, untuk saham-saham second liner direkomendasikan positif saham PT Intraco Penta (INTA) dan PT Polychem Indonesia (ADMG). Secara teknikal, saham-saham tersebut potensial naik. Sebab, koreksi akhir pekan lalu, diiringi tipisnya volume transaksi. Dilihat dari sisi preferensi asing, mereka juga masuk banyak di saham BMRI, ICBP dan BUMI. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut pada awal pekan. Kecuali BUMI, speculative buy,” imbuh Praska. [mdr]

Nah Lho! IHSG Senin Pagi Dibuka Turun 1,7%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Senin (12/9) pagi dibuka turun 69,12 poin atau 1,7% ke 3.929,38. Volume mencapai 308,08 juta saham senilai Rp261,9 miliar.

Perdagangan diwarnai dengan 175 saham turun, 9 saham naik dan 21 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell Rp25,3 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp80,2 miliar dan pembelian asing sekitar Rp54,8 miliar.

Indeks JII turun 10,8 poion ke 541,78, indeks ISSI turun 2,2 poin ke 127,21 dan indeks LQ45 turun 13,3 poin ke 691,88. Pelemahaan dialami mayoritas sektor saham dan yang terdalam sektor pertambangan hingga 56,6 poin ke 2.946,53 disusul sektor konsumsi turun 26,1 poin ke 1.310,05.

IHSG, Jumat (9/9) lalu, ditutup turun 7 poin (0,17%) ke level 3,998.50 dengan asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp26 miliar. Demikian juga dengan indeks Dow Jones ditutup turun 304 poin (2.69%) ke level 10.992,13.

Hal ini Dengan meningkatnya kekhawatiran akan kondisi ekonomi Yunani menutupi berita stimulus sebesar US$447 miliar yang akan dikeluarkan oleh Presiden AS, Barrack Obama.

Pelemahan juga ditunjukkan bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 3,3% ke 19.203, indeks Nikkei turun 2,01% ke 8.562, indeks Shanghai turun 0,05% ke 2.497, indeks ASX turun 3,4% ke 4.049.

Saham yang terkoreksi seperti saham HMSP turun 1.050, ITMG turun Rp900 ke Rp44.900, ASII turun Rp800 ke Rp69.500, GGRM turun Rp450 ke Rp59.350, DSSA turun Rp400 ke Rp15.050, INTP turun Rp400 ke Rp15.050, UNVR turun Rp400 ke Rp17.150, PTBA turun Rp350 ke Rp19.350, UNTR turun Rp350 ke Rp24.950, HRUM turun Rp250 ke Rp8.350.

Saham yang masih menguat seperti saham DKFT naik Rp275 ke Rp2.500, RMBA naik Rp50 ke Rp940.

Ups! IHSG Cenderung Terkoreksi

INILAH.COM, Jakarta - IHSG mengawali pekan ini diperkirakan akan bergerak mixed dengan cenderung terkoreksi di kisaran 3.961-4.020.

Demikian dikutip dari hasil riset E Trading Securities, Senin (12/9). "Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan terkoreksi dan akan berada pada kisaran 3.961-4.020 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan seperti ASRI dan UNTR."

Pada perdagangan Jumat (9/9) pekan lalu, Indeks Dow Jones ditutup turun 304 poin (2.69%) ke level 10.992,13 menyusul kembali meningkatnya kekhawatiran akan kondisi ekonomi Yunani menutupi berita stimulus sebesar US$447 miliar yang akan dikeluarkan oleh Presiden AS, Barrack Obama.

Minyak light sweet diperdagangkan di level US$86 per barel mengikuti turunnya nilai tukar euro terhadap dolar AS menyusul kekhawatiran pasar akan kondisi perekonomian Yunani.

IHSG, Jumat (9/9) lalu, ditutup turun 7 point (0,17%) ke level 3,998.50 dengan asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp26 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dibeli seperti ASII, BMRI, BUMI, ICBP dan UNTR.

Secara teknikal, pada perdagangan Jumat (9/9) lalu, IHSG kembali gagal menembus level resistance-nya di 4,020 dengan candlestick yang kembali membentuk pola spinning top. Sementara indikator stochastic IHSG telah bergerak melandai di area overbought dan RSI mulai bergerak downtrend.

Analis: Meski dalam kondisi tidak pasti, aksi buy on weakness direkomendasikan

Analis: Meski dalam kondisi tidak pasti, aksi buy on weakness direkomendasikan
JAKARTA. Pada perdagangan Jumat (9/9) Indeks Dow Jones ditutup turun 304 point (2,69%) ke level 10.992,13. Penurunan tersebut terjadi seiring peningkatan kekhawatiran akan kondisi ekonomi Yunani. Isu tersebut menutupi berita stimulus AS sebesar US$447 miliar yang dicetuskan oleh Presiden AS, Barrack Obama.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup turun 7 point (0,17%) ke level 3.998,50. Investor asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 26 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli antara lain ASII, BMRI, BUMI, ICBP, dan UNTR.

Secara teknikal, pada perdagangan Jumat (9/9) lalu, IHSG kembali gagal menembus level resistance-nya di 4.020 dengan candlestick yang kembali membentuk pola spinning top. Sementara indikator stochastic IHSG telah bergerak melandai di area overbought dan RSI mulai bergerak downtrend.

"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan terkoreksi dan akan berada pada kisaran 3.961-4.020 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ASRI dan UNTR," jelas Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading Securities.

Sementara itu, Indosurya Asset Management dalam riset hariannya memprediksi, IHSG pada hari ini akan berada pada support 3.969-3.983 dan resistance 4.020-4.043.

"Secara teknikal, IHSG membentuk shooting star di posisi atas yang menandakan akan kembali adanya reversal. Posisi candle sudah di atas middle bollinger bands, namun masih di bawah upper bollinger bands," jelas Reza Priyambada, Managing Research Indosurya.

Dia menambahkan, respon negatif investor terhadap imbas pelemahan bursa saham global dan adanya aksi profit taking dimungkinkan akan menekan laju pergerakan IHSG hari ini.

"Investor mewaspadai aksi profit taking yang kemungkinan masih akan berlanjut. Meski dalam kondisi yang serba tidak pasti namun, hal ini bisa dijadikan untuk mengambil posisi buy on weakness," papar Reza.

Bursa Asia memerah atas kemungkinan default Yunani

Bursa Asia memerah atas kemungkinan default Yunani
TOKYO. Bursa Asia masih melanjutkan penurunan yang terjadi di sepanjang pekan lalu, pagi ini. Pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1,3% menjadi 119,19. Sementara pada pekan lalu, bursa acuan Asia ini sudah tergerus 2,7%.

Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang tercatat jeblok 2,14%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong turun 0,23% dan indeks S&P/ASX 200 terjungkal 2,9%.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Toyota Motor Corp yang turun 2,8% di Tokyo, BHP Billiton Ltd yang anjlok 2,9% di Sydney, dan Commonwealth Bank of Australia yang merosot 3,6% di Sydney. Sementara itu, Cochlear Ltd terjungkal 18% setelah perusahaan mengumumkan penarikan kembali (recall) atas produknya.

Kemerosotan yang melanda bursa Asia dipengaruhi oleh spekulasi akan kemungkinan default Yunani atas utangnya. Spekulasi itu menimbulkan pertanyaan apakah krisis utang tersebut akan menjalar ke sistem perbankan global.

"Di Eropa, segala sesuatu kian bertambah buruk. Sementara di Asia, akan ada penurunan lebih dalam pada pasar. Sejumlah negara dengan perekonomian besar akan ikut terseret dalam krisis ini," jelas Erwin Sanft, head of China and Hongkong research BNP Paribas SA di Hongkong.

Tetap Cermat Berinvestasi Emas

Jakarta - Harga emas memang melonjak tinggi, namun disertai fluktuasi yang tak kalah hebat. Sebagai contoh yang terjadi pada pekan lalu ketika harga ini turun US$ 57 menjadi Rp 1.815 per troy ounce setelah sempat menembus rekor tertingginya di US$ 1.920 per ounce.

Dengan harga yang sangat fluktuatif tersebut, maka masyarakat sebaiknya cermat saat mengakumulasi emas. Jangan sampai saat harga emas naik, masyarakat juga percaya berlebihan dan terus melakukan aksi beli namun kemudian turun, dan kerugianlah yang mereka tanggung.

Menurut Kepala Riset Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero, emas tidak ubahnya spekulasi. Bukan menjadi instrumen investasi murni. Kenapa? Karena emas tidak melahirkan perputaran uang. Ia stagnan, saat transaksi jual beli usai dilaksanakan.

"Saya ngga bilang emas naik terus atau turun terus. Tapi volotile, dan besar kans untuk itu. Di sisi lain emas nggak ada cashflow-nya. Saat Anda membeli saham, walaupun harganya tinggi namun bisa menikmati dividen. Kalau obligasi, harga kemahalan, ada kupon. Anda beli properti pun kalau disewakan, ada cash flow-nya. Coba emas, dalam 1 tahun tidak akan beranak," tuturnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Fisik emas akan sama sesaat Anda pertama kali membeli, namun nilainya yang berubah. Perubahan nilai, naik atau turun, dibentuk oleh mindset.

"Orang sama-sama percaya ini (emas) akan naik dan naik. Namun kembali lagi, ini rentan. Mindset manusia berubah-ubah, kadang optimis banget atau pesimis banget," tambahnya.

Untuk itu, penekanannya adalah diversifikasi investasi. Dan jangan sampai membeli emas namun dipaksakan atau melampaui kemampuan. Apalagi dengan format gadai emas atau berkebun emas.

"Persentase 5,10,20% terserah, tapi jangan beli kemudian digadaikan lagi. Buat beli lagi emas yang sama. Nanti seperrti repo, dan apa yang terjadi di 2008, repo unwinding. Untuk investor individual yang gampang diiming-imingi, hati-hati. Dengan gadai emas, bunganya mahal banget. Saat harga turun, yang bisa ludes semuanya," tegasnya.

Peningkatan permintaan emas memang telah terjadi sejak awal Agustus 2011. Bahkan PT Logam Mulia, selaku penjual emas merasa kewahalan. Semakin banyak masyarakat yang antre di LM, terlebih saat harga emas turun hingga 3%.

Antrean pun terpaksa dibatas menjadi hanya 200 pembeli. Dengan jumlah tersebut, emas yang terjual pun sudah diatas 25 kg. Volume ini adalah yang tertinggi dibandingkan periode sebelumnya.

"Apa iya yang antre (membeli) ngerti semua tentang emas. Kalau orang berada (kaya) saat harganya nyemplung (jatuh) ya itu risikonya dia. Tapi kalau dipaksakan? kalau uang tersebut adalah uang dapur, uang untuk pendidikan?" tegasnya.

Pedagang emas pun memperlebar marjin keuntungan untuk emas dengan volume yang kecil. Padahal emas dengan satuan kecil emas, banyak dibeli oleh masyarakat berkemampuan pas-pasan.

Sebagai catatan, peningkatan harga emas dunia ternyata tidak berjalan linier pada harga saham perusahaan-perusahaan penambang emas. Saham perseroan yang tercatat di Exchange Traded Funds hanya naik 1-2%. Artinya peningkatan logam mulia dibentuk oleh persepsi, bukan fundamental ekonomi.

Sementara harga emas pada akhir pekan lalu tercatat sudah turun lagi hingga US$ 4,40 (0,24%) ke level US$ 1.855,10. Sementara harga emas murni di anak usaha PT Aneka Tambang, Logam Mulia tercatat sebesar Rp 572.000 per gram.

(wep/qom)

Bapepam-LK akan memperluas penyidikan kasus IPO KRAS

Bapepam-LK akan memperluas penyidikan kasus IPO KRAS
JAKARTA. Mereka yang membeli saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) di saat Initial Public Offering (IPO) jadi sasaran. Setelah menuntaskan pemeriksaan terhadap sekuritas-sekuritas yang terlibat penjatahan ganda saham perdana KRAS, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan mengarahkan pemeriksaan ke para pembeli saham.

Nurhaida, Kepala Bapepam-LK, menuturkan, otoritas akan memeriksa para investor pembeli saham perdana KRAS, jika ditemukan informasi baru terjadinya pelanggaran dalam proses penawaran saham KRAS. "Nanti akan kami lihat lagi ke arah itu (pemeriksaan investor)," kata dia, akhir pekan lalu.

Sejauh ini, Bapepam-LK baru menemukan bukti pelanggaran yang dilakukan sekuritas. Delapan sekuritas yang terlibat kesalahan melakukan penjatahan ganda di saat IPO KRAS dijatuhi denda total Rp 1,35 miliar.

Mereka adalah tiga joint lead underwriter IPO KRAS yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities. Lima agen penjual di IPO KRAS, yaitu Minna Padi, Samuel Sekuritas, UOB Kay Hian Securities, Bapindo Bumi Securities, dan Masindo Artha Securities juga dinyatakan bersalah .

Manipulasi harga

Yanuar Rizky, Pengamat Pasar Modal, berpendapat, seharusnya Bapepam-LK memeriksa identitas para investor pemesan saham IPO KRAS. "Harus dibuktikan apakah pemesan ganda merupakan pihak terafiliasi atau tidak, itu akan mempengaruhi proses pembentukan harga," kata dia.

Pihak terafiliasi cenderung mempunyai informasi dari orang dalam, hingga bisa melakukan pemesanan ganda. Ini melanggar Undang-Undang Pasar Modal Bab XI tentang Penipuan, Manipulasi Pasar dan Perdagangan Orang Dalam, pasal 91,92, 96, dan 97.

Bapepam-LK diharapkan mengidentifikasi investor yang melakukan pemesanan ketika penawaran awal (bookbuilding), harga yang ditawarkan, serta keterkaitan yang bersangkutan dengan pihak terafiliasi.

Seperti penjamin emisi, BUMN atau KRAS sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung, apakah investor bersangkutan mendapatkan penjatahan ganda. Selanjutnya, pemeriksaan bisa diteruskan dengan memverifikasi siapa saja investor yang langsung menjual saham KRAS di hari pertama perdagangan demi memperoleh untung.

Memang, tidak aneh jika investor ingin memperoleh untung. Namun, hal itu harus dilakukan secara wajar tanpa adanya mekanisme insider trading. Harga saham IPO KRAS, November 2010 lalu, dibanderol Rp 850 per saham.

Padahal, banyak yang menilai harga wajar IPO KRAS adalah Rp 1.000 per saham. Walhasil, di perdagangan hari pertama KRAS melambung hingga Rp1.300. Bahkan harga sempat Rp 1.500 per saham.

Mengutip laporan keuangan KRAS kuartal I-2011, 80% saham KRAS dimiliki pemerintah, lalu 19,98% dimiliki masyarakat umum dan karyawan. Sisa saham berada di tangan manajemen.

Isu Yunani membuat euro keok ke level paling lemah atas yen sejak 2001

Isu Yunani membuat euro keok ke level paling lemah atas yen sejak 2001
TOKYO. Pergerakan euro loyo ke level terendah sejak 2001 atas yen. Tidak hanya itu, posisi mata uang bersama Eropa ini juga melemah atas dollar.

Per pukul 08.20 waktu Tokyo, mata uang bersama 17 negara ini melemah 0,5% menjadi 105,44 yen dari 105,99 yen di New York pada 9 September lalu. Sebelumnya, yen juga keok ke posisi 104,92, yang merupakan terlemah sejak Juli 2001.

Sementara itu, euro juga melemah ke posisi US$ 1,3555, paling rendah sejak 22 Febuari, sebelum akhirnya ditransaksikan pada posisi US$ 1,3606 dari US$ 1,3656 pada minggu lalu. Sedangkan yen ditransaksikan pada posisi 77,51 per US$ dari 77,61.

Pelemahan euro ini terjadi seiring spekulasi kalau Kanselir Angela Merkel tengah mempersiapkan strategi untuk menghadapi default atas Yunani. Tak ayal, kondisi itu memangkas permintaan euro.

"Banyak sekali perbincangan mengenai default Yunani. Pelemahan euro pagi ini cukup agresif," jelas Khoon Goh, head of market economics and strategy ANZ National Bank Ltd di Wellington.

Bursa futures AS ditransaksikan melorot pagi ini

Bursa futures AS ditransaksikan melorot pagi ini
TOKYO. Indeks futures AS merosot pagi ini. Hal tersebut mengindikasikan, indeks Standard & Poo\'s 500 akan melanjutkan penurunan pekan lalu.

Pada pukul 08.50 waktu Tokyo, indeks S&P 500 futures yang habis masa berlakunya Desember, turun 0,8% menjadi 1.142,60. Sementara sepanjang minggu lalu, indeks S&P 500 anjlok 1,7%.

Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan bursa futures AS adalah spekulasi Jerman tengah bersiap menghadapi gagal bayar (default) Yunani atas utangnya sehingga memicu guncangan pada pasar finansial dunia.

Sekadar tambahan informasi, pada 9 September lalu, tiga staf pemerintahan Jerman yang tak mau namanya disebut mengungkapkan, pemerintahan Kanselir Angela Merkel tengah membahas bagaimana menyelamatkan perbankan Jerman jika Yunani tidak dapat mencapai target pemangkasan anggaran sehingga gagal mendapat bailout.

Selain itu, ada pula spekulasi lain yang beredar. Dua orang sumber Bloomberg memberitahukan, sejumlah perbankan besar Prancis seperti BNP Paribas SA, Societe Generale SA, dan Credit Agricole SA, kemungkinan akan menghadapi pemangkasan kredit oleh Moody\'s Investors Service pada minggu ini terkait kepemilikan Yunani.

"Banyak sekali ketidakpastian di pasar. Ada berita negatif dari Eropa. Investor cemas, jika Yunani default, maka dampaknya akan menjalar ke negara lain. Selain itu, data dari global juga tak begitu baik. Di AS saja, data perekonomian belum dapat mendongkrak kepercayaan," urai Richard Sichel, chief investment officer Philadelphia Trust Co.

Sementara itu, Perdana Menteri George Papandreou, berjanji untuk menghindari default. Saat ini, "Prioritas utama Yunani adalah menyelamatkan negara dari kebangkrutan" jelas Papandreou.

Aksi Jual Juga Terjadi di Bursa Hong Kong

Headline
INILAH.COM, Sydney - Bursa Hong Kong turun tajam di awal perdagangan Senin (12/9), bergabung dalam aksi jual di bursa kawasan Asia.

Indeks Hang Seng turun 3,1% menjadi 19.252,64. Saham bank kembali terpukul oleh kembali mencuatnya masalah krisis utang Eropa pekan lalu, dengan pengunduran diri pejabat Bank Sentral Eropa terkemuka.

HSBC Holdings PLC turun 4,9%, sedangkan Industrial & Commercial Bank of China Ltd turun 3,9%. Perusahaan-perusahaan energi juga melemah, dengan CNOOC Ltd turun 3,7% dan PetroChina Co turun 3,9%. [ast]