Senin, 12 September 2011

Krisis Eropa Kembali Mengancam, IHSG Ambles 102 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 102 poin akibat kekhawatiran krisis utang Eropa yang kembali mencuat setelah adanya pengunduran diri pejabat bank sentral Eropa. Indeks pun tinggalkan level 3.900.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.585 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.575 per dolar AS.

Membuka perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG jatuh 53,376 poin (1,34%) ke level 3.945,126. Kekhawatiran krisis utang Eropa yang kembali mencuat memberikan sentimen negatif yang cukup tinggi.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan. Malah terus meluncur hingga menyentuh posisi terendahnya hari ini di level 3.924,131.

Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 73,549 poin (1,84%) ke level 3.924,953. Jatuhnya IHSG paling 'landai' jika dibandingkan bursa-bursa regional.

Tekanan jual semakin sore semakin tinggi, tak hanya melanda saham-saham unggulan tetapi juga saham-saham lapis dua. Tak satu pun indeks sektoral yang mampu menguat.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (12/9/2011), IHSG ambles 102,383 poin (2,57%) ke level 3.896,119. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 21,066 poin (2,99%) ke level 684,184.

Koreksi terjadi di seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rata-rata koreksi yang diderita oleh masing-masing indeks lebih dari dua persen.

Dana asing pun ikut lari keluar lantai bursa atas memanasnya situasi ekonomi global ini. Transaksi inevestor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 270,961 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 97.852 kali pada volume 3,662 miliar lembar saham senilai Rp 3,328 triliun. Sebanyak 35 saham naik, sisanya 235 saham turun, dan 48 saham stagnan.

Setelah adanya berita pengunduran diri pejabat bank sentral Eropa (ECB), Juergen Stark, bursa-bursa di Asia melemah dan jatuh semakin dalam. Pengunduran diri Stark ini menambah ketidakpastian krisis utang di negara sekitar Eropa.

Sore ini bursa-bursa saham di Eropa juga merespons negatif pengunduran diri tersebut karena mengindikasikan Yunani bisa gagal bayar. Bursa saham Jerman jatuh 2,7%, bursa Prancis anjlok 4%, sementara bursa Inggris ambruk 2,3%.

Bursa-bursa Eropa ini jatuh ke titik terendahnya dalam 26 bulan terakhir. Dipicu oleh aksi jual di saham-saham bank terkait kekhawatiran gagal bayar utang Yunani yang bisa mempengaruhi sistem finansial di Eropa.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 836,09 poin (4,21%) ke level 19.030,54.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 201,99 poin (2,31%) ke level 8.535,67.
  • Indeks Straits Times ambruk 77,76 poin (2,75%) ke level 2.747,34.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.050 ke Rp 17.8000, Waran Sinarmas (SMMA-W4) naik Rp 800 ke Rp 4.200, Lionmesh (LMSH) naik Rp 300 ke Rp 4.800, dan Central Omega (DKFT) naik Rp 300 ke Rp 2.525.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.550 ke Rp 57.250, Goodyear (GDYR) turun Rp 1.600 ke Rp 9.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.400 ke Rp 44.400, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.000 ke Rp 24.300.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar