Kamis, 10 November 2011

Seiring Asia, IHSG Rontok 1,9%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG hingga penutupan Kamis (10/11) melemah 73,48 poin atau 1,9% ke 3.783,88.

Indeks JII turun 12,3 poin ke 525,78, indeks ISSI turun 2,5 poin ke 121,88 dan indeks LQ45 turun 15,4 poin ke 673,86. Pelemahan dipimpin sektor pertambangan hingga 58,8 poin ke 2.667,22 disusul sektro perkebunan turun 44,3 poin ke 2.126.

Pelemahan juga seiring dengan bursa Asia seperti indeks Hang Seng turun 5,2%, indeks Nikkei turun 2,9%, indeks Shanghai turun 1,8%, indeks Kospi turun 4,9%, indeks STI turun 2,7%, indeks KLSE turun 1,1%, indeks ASX turun 2,3%.

Tergerus 1,9%, IHSG dikunci di level 3.783

JAKARTA. Tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan berlanjut hingga penutupan perdagangan hari ini. IHSG dikunci melemah 1,90% ke level 3.783,881, sore ini.

Otot indeks tergerus seiring tumbangnya semua sektor yang diperdagangkan di bursa. Pelemahan terbesar terjadi pada sektor industri dasar yang jatuh 3,09%. Disusul, sektor manufaktur yang tertekan 2,25%, juga sektor aneka industri yang jatuh 2,20%.

Sebanyak 208 saham terdepak ke zona merah, dan hanya 31 saham yang berhasil maju. Sedangkan, 48 saham lainnya tidak beranjak dari level penutupan kemarin.

Transaksi sepanjang hari ini melibatkan sebanyak 3,727 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,224 triliun.

Adapun, deretan saham yang tergelincir ke posisi top losers, yaitu Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang tumbang 12,96% ke Rp 2.350. Diikuti, Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) yang turun 7,69% ke Rp 480, dan Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) yang terkoreksi 7,22% ke Rp 450.

Sementara, saham yang berhasil menempati deretan top gainers, sore ini, antara lain saham Central Omega Recources Tbk (DKFT) yang melejit 20% ke Rp 3.600. Lalu, Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang maju 19,63% ke Rp 16.150, dan Sejahteraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang reli 14,29% ke Rp 520.

Dana Asing Kabur Rp 1,1 Triliun, IHSG Jatuh 73 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 73 poin akibat kaburnya dana asing dari lantai bursa dalam jumlah besar. Meski Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan, sentimen positif itu tak kuat mengangkat indeks ke zona hijau.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.015 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.910 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambruk 89,078 poin (2,31%) ke level 3.768,285 terseret arus negatif bursa-bursa di Asia. Guncangan krisis Eropa kembali menghajar kepercayaan para pelaku pasar.

Aksi ambil untung langsung marak terjadi sejak dibukanya perdagangan, indeks pun sempat mendarat di level 3.748,087. Baik investor lokal maupun asing berlomba-lomba lepas saham.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG jatuh 99,443 poin (2,58%) ke level 3.757,920. Maraknya tekanan jual membuat 240 saham di lantai bursa kandas.

Laju pelemahan indeks bisa sedikit melambat setelah BI memangkas BI rate 50 basis poin menjadi 6%. Namun, setelah itu tekanan jual kembali deras terjadi.

Menutup perdagangan, Kamis (10/11/2011), IHSG jatuh 73,482 poin (1,91%) ke level 3.783,881. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 15,423 poin (2,24%) ke level 673,863.

Investor masih belum percaya diri selama krisis di Eropa masih panas. Para pelaku pasar ingin ada kepastian mengenai krisis di Yunani dan Italia sebelum akhirnya mau menempatkan dananya.

Dalam situasi yang belum pasti seperti sekarang ini, investor lebih memilih keluar sejenak mengamankan portofolionya. Aksi lepas saham pun terus terjadi sejak dibukanya perdagangan.

Koreksi tertinggi dialami sektor aneka industri dengan pelemahan lebih dari 3%, sementara indeks sektor lainnya rata-rata turun lebih dari dua persen.

Asing mendominasi aksi lepas saham, paling banyak melepas saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di pasar negosiasi jumlahnya hingga lebih dari Rp 756,366 miliar. Total transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 1,1 triliun di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 100.315 kali pada volume 3,727 miliar lembar saham senilai Rp 4,223 triliun. Sebanyak 31 saham naik, sisanya 218 saham turun, dan 57 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional belum mampu mengurangi tingkat koreksinya dan bahkan jatuh semakin dalam. Bursa saham Hong Kong mengalami hari yang buruk dengan koreksi lebih dari lima persen.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 45,38 poin (1,80%) ke level 2.479,54.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 1.050,54 poin (5,25%) ke level 18.963,89.
  • Indeks Nikkei 225 jatuh 254,64 poin (2,91%) ke level 8.500,80.
  • Indeks Straits Times ambruk 71,76 poin (2,51%) ke level 2.786,90.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.650 ke Rp 16.150, Central Omega (DKFT) naik Rp 600 ke Rp 3.600, Multibreeder (MBAI) naik Rp 200 ke Rp 12.700, dan Surya Citra (SCMA) naik Rp 100 ke Rp 6.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.650 ke Rp 69.150, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.450 ke Rp 61.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 43.400, dan Surya Toto (TOTO) turun Rp 1.000 ke Rp 46.000.
(ang/dnl)

Inilah 10 Besar Kesalahan Berbisnis

Pemerintah Tunggu Putusan Hukum PTBA-Adaro
INILAH.COM, Jakarta - Usaha kewirausahaan penuh dengan salah langkah, kecelakaan dan kesalahan.

Tidak peduli seberapa dalam Anda berpengalaman memiliki bisnis, Anda terikat untuk mengalami masalah di beberapa titik. "Kunci keberhasilan Anda adalah untuk dengan cepat mengidentifikasi kesalahan-kesalahan Anda, belajar dari mereka, dan mencegah kesalahan yang sama terjadi lagi," kata Mike Michalowicz, pakar small bisnis seperti dikutip CNBC seraya menambahkan kebanyakan pemilik bisnis jatuh ke dalam perangkap yang sama "The Toilet Paper Enterpreneur."

Kesalahan ini dapat membuat perbedaan antara memiliki bisnis kecil yang sukses dan pantas, atau memiliki lubang uang yang dapat membuat Anda sakit keuangan di tahun-tahun mendatang. Jadi, apa kesalahan terbesar yang dibuat pemilik ketika memulai dan mengelola bisnis kecil mereka?

1. Mencoba untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat.
Kesuksesan biasanya membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun untuk mencapainya. Jika Anda mengharapkan untuk menjadi kaya dalam semalam, Anda mungkin menjadi berkecil hati dari awal dan menyerah untuk impian Anda sebelum waktunya. Ketahuilah bahwa keberhasilan membutuhkan waktu, ketekunan, dan sedikit keberuntungan. Berikan waktu bisnis Anda untuk tumbuh. Hanya jika perusahaan Anda stagnan untuk waktu yang lama Anda harus menganggapnya sebagai indikasi bahwa Anda perlu mencoba sesuatu yang baru.

2. Mengasumsikan tidak memiliki Pesaing
Bahkan jika Anda memiliki yang terbaru, terbesar, yang tidak pernah dilakukan sebelum pendekatan untuk sesuatu, tidak berasumsi bahwa Anda tidak memiliki persaingan. Kompetisi adalah lebih dari sekadar langsung, pesaing jelas. Persaingan juga semua alternatif yang tersedia. Apa lagi yang bisa konsumen lakukan daripada menggunakan produk atau jasa Anda? Dapatkah mereka melakukan sesuatu? Pelanggan hampir selalu memiliki pilihan untuk berjalan kaki. Itu saja merupakan ancaman kompetitif yang serius.

3.Menjadi pemimpin yang lemah
Kesuksesan perusahaan Anda tergantung pada Anda untuk menjadi pemimpin, seorang efektif yang kuat. Ini tidak berarti Anda tidak harus menjadikan semua teman. Seorang pemimpin besar menetapkan kursus untuk perusahaan, berkomunikasi terus-menerus, dan menginspirasi tim untuk mendapatkan ke tingkat berikutnya.

4. Menjadikan semua bisnis setiap saat
Banyak pengusaha menempatkan kehidupan pribadi mereka ditahan untuk fokus secara eksklusif pada bisnis mereka. Pada akhirnya, keduanya menderita. Tidak ada pertanyaan tentang bisnis Anda yang membutuhkan perhatian penuh dan usaha, tetapi hanya dalam ledakan singkat. Sama seperti seorang atlet elit dalam pelatihan, Anda harus memiliki diet, benar-benar sehat, cukup istirahat, dan istirahat. Keseimbangan kehidupan pribadi dan bisnis, dan Anda benar-benar akan tampil lebih baik di keduanya.

5. Menetapkan tujuan keuangan dengan tidak realistis
Jika semua rencana bisnis menjadi kenyataan, menjadi miliarder akan tidak sesuatu yang luar biasa. Banyak pengusaha memasuki kembali astronomi perencanaan baru. Tapi kebanyakan bahkan tidak pernah mendapatkan bisnis. Tujuan yang tidak realistis tidak hanya menyakiti kredibilitas Anda, tetapi juga dapat menguras emosi. Tetapkan tujuan spesifik, terukur, akuntabel spesifik, realistis, dan waktu (atau SMART) untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan. Jika Anda melakukan ini, peluang Anda untuk menjadi sukses dalam semalam (dalam 15 sampai 20 tahun) jauh lebih besar!

6. Tidak memiliki 'Titik Penggalangan'
Ada alasan mengapa karyawan meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi untuk memulai lagi dan itu bukan untuk uang. Masyarakat dianjurkan untuk melayani tujuan penting, di samping gaji. Banyak perusahaan tidak pernah menetapkan tujuan untuk keberadaan mereka yang sesungguhnya, dan terus-menerus menarik karyawan yang mencari sukses dengan cara yang berbeda. Memperjelas tujuan perusahaan Anda, lebih dari sekadar menghasilkan uang, dan Anda mengatur panggung untuk menarik karyawan yang berpikiran sama. Sebuah tim terfokus pada tujuan umum adalah kekuatan yang sangat kuat.

7. Memotong harga
Seringkali, hal pertama yang pengusaha resor ketika bisnis yang sulit adalah mencoba untuk membedakan harga. Harga yang lebih murah berarti lebih banyak pelanggan, kan? Salah! Kebanyakan pelanggan bersedia untuk membeli barang-barang lebih mahal karena kualitas yang lebih besar atau menambah kenyamanan. Selama masa ekonomi sulit, kenaikan harga, ditambah dengan perbaikan dalam kualitas atau kenyamanan, dapat mendorong pelanggan ke pintu Anda. Pemotongan harga adalah permainan berbahaya, yang dapat menyebabkan karyawan atau pemotongan gaji untuk menjaga harga turun.

8. Tidak memiliki strategi pemasaran yang jelas
Anda tidak pernah tahu di mana, kapan, atau bagaimana prospek baru akan terdengar dari bisnis Anda. Jika Anda memiliki pesan yang bercampuraduk di luar sana, calon pelanggan akan memiliki harapan yang tidak jelas tentang bisnis apa yang Anda dapat tawarkan. Perusahaan Anda harus menyajikan pesan, konsisten yang jelas di semua lini. Anda tidak akan pernah mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama. Pastikan setiap prospek baru melihat bisnis Anda untuk pertama kali menerima pesan, yang konsisten sama.

9. Tidak jujur
Jika bisnis Anda sedang mencoba untuk menutupi kesalahan, itu hanya soal waktu sebelum bocor dan Anda diberi label pembohong. Itu tidak baik untuk bisnis. Menjadi orang yang menyampaikan berita buruk diri sendiri, dan Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak jujur dan dapat dipercaya.

10. Mencoba untuk melakukan semua
Kesalahan terbesar yang dibuat pengusaha adalah percaya bahwa mereka dapat melakukan semuanya sendiri. Sementara pengusaha dapat melakukan hampir segalanya, yang mereka lakukan hampir semua buruk. Sama seperti orang lain, majikan memiliki satu atau dua bakat alami. Sebagai seorang pengusaha, itu adalah tugas Anda untuk mengidentifikasi bakat dan fokus pada mereka untuk Anda sepenuhnya. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang kuat di mana Anda berada bakat terlemah. Perusahaan besar dibangun atas dasar memanfaatkan kekuatan ganda, daripada mencoba untuk menjadi tuan atas segalanya.

Seiring Wall Street, Bursa Eropa Negatif

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa melemah pada Kamis (10/11) pagi seiring dengan penurunan tajam Wall Street yang dipicu krisis utang Italia.

Indeks FTSE turun 0,9% ke 2.228, indeks DAX turun 1,4% ke 5.745 dan indeks CAC turun 1,03% ke 3.043. Pelemahan mencerminkan ketegangan menjelang penjualan T-Bill pemerintah Italia yang menunjukan kekuatan anggaran Italia. Pasar juga melihat perpecahan di Uni Eropa sehingga mulai meninggalkan aset berisiko dan mencari obligasi Jerman yang lebih aman.

Pada perdagangan kemarin, saham Eropa melemah hampir 2% dengan kegagalan menyakinkan pasar meskipun PM Italia, Silvio Berlusconi mengundurkan diri. Sebab investor bingung dengan desakan pemilu di awal tahun oleh Berlusconi. Pasar menunggu adanya pemerintahan sementara. Hal ini membuka ketidakpastian terhadap reformasi ekonomi.

Bursa saham Wall Street ditutup melemah 3% pada perdagangan saham Rabu (9/11). Hal itu dipengaruhi lonjakan yield obligasi Italia menandai krisis utang Eropa telah memburuk. Indeks Dow Jones turun 389,24 poin atau 3,20% ke level 11.780,94. Indeks S&P 500 turun 46,82 poin atau 3,67% ke level 1.229,10. Indeks Nasdaq turun 105,84 poin atau 3,88% pada 2.621,65.

Bursa Tokyo Ancam Delisting Olympus

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Tokyo's Stock Exchange memperingatkan skandal yang menjatuhkan Olympus Corp Kamis, bisa menyebabkan perusahaan didelisting setelah 62 tahun menjadi perusahaan publik jika gagal melaporkan laba pada 14 Desember.

Reuters melaporkan Olympus mengatakan tidak mungkin untuk mengeluarkan pendapatan pada 14 November, tetapi akan tetap berusaha untuk memenuhi tenggat waktu tersebut. Perusahaan mengakui Selasa selama beberapa dekade menutup-nutupi kerugian sekuritas yang sedang diselidiki oleh pihak berwenang di Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Polisi Tokyo juga akan melihat ke dalam skandal itu, surat kabar Yomiuri melaporkan pada hari Kamis.

Laporan itu mengatakan polisi telah meminta dokumen akuntansi internal Olympusdan akan mempertanyakan untuk menentukan apakah eksekutif keuangan Olympus melanggar hukum. Skandal itu telah menimbulkan keraguan tentang prospek yang sangat sekali dihormati dari pembuat kamera dan endoskopi, dan ahli mengatakan masa depan perusahaan akan hidup jika diambil alih.

Tapi calon pembeli cenderung untuk menghindari sampai ada kejelasan mengenai masalahnya. "Delisting tidak berarti daia tidak dapat bertahan hidup, atau bahwa itu akan dipaksa untuk menyatakan bangkrut," kata Hiroyuki Fukunaga, CEO Investrust. "Perusahaan telah kehilangan banyak modal tapi bisnis masih memiliki nilai yang tinggi."

"Investor potensial tdak bisa mempertimbangkan untuk membeli bisnis sampai penyelidikan selesai semua."

Olympus membingungkan investor pada Selasa dengan mengungkapkan telah membuat kesepakatan dengan M & A untuk menyembunyikan kerugian dari investasi sekuritas, di mana surat kabar Nikkei mengatakan mungkin telah melampaui $ 1 miliar.

Olympus telah menunda pengumuman pendapatan paad 14 November karena auditor eksternal, Ernst & Young ShinNihon, tidak akan memiliki informasi yang dibutuhkan untuk sign off pada rekening, sumber-sumber dengan mengetahui masalah ini mengatakan auditor ingin menunggu sebuah panel independen untuk menyelesaikan review.

Bursa Saham Tokyo mengatakan telah menempatkan Olympus dalam pengawasan dan meminta laporan pendapatan perusahaan pada pertengahan Desember atau didelisting.

Pengacara mengatakan bahwa jika sebuah panel pihak ketiga menemukan materi salah yang dibuat Olympus diaccountnya, delisting akan hampir tak terelakkan.

Olympus pertama kali terdaftar pada tahun 1949 ketika Jepang mulai upaya untuk membangun kembali setelah Perang Dunia Kedua yang menyebabkan zaman industri modern. Sahamnya untraded pada hari Kamis karena kekenyangan dari menjual pesanan. Saham ditandai turun oleh batas harian mereka ke 484 yen, penurunan 17 persen pada hari itu. Saham sekarang telah turun lebih dari 80 persen sejak skandal itu meletus pada 14 Oktober, menghapus lebih dari $ 6,7 miliar dari nilai pasar perusahaan. Harga saham mulai menurun setelah kepala eksekutif Michael Woodford mengumumkan ke publik dengan sebuah pernyataan bahwa Olympus telah secara tidak layak menyumbang $ 1,5 miliar pada pembayaran yang terkait dengan merger dan akuisisi.

Olympus mengakui pada hari Selasa untuk menggunakan pembayaran yang tidak biasa untuk membantu penutupan. Dikatakan kasus ini terungkap melalui investigasi independen, dan itu melibatkan tiga eksekutif senior. Dua dari mereka adalah mantan Presiden Tsuyoshi Kikukawa dan mantan wakil presiden eksekutif Hisashi Mori. Keduanya masih direksi.

Euro Melemah 0,2% di Pasar Asia

Euro Melemah 0,2% di Pasar Asia
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro melemah 0,2% pada perdagangan Kamis (10/11) di Asia setelah biaya pinjaman di Eropa meningkat tajam.

Mata uang tunggal di Eropa ini melemah ke level terendah dalam dua pekan terhadap yen dengan imbal hasil obligasi pemerintah Italia mencapai 7%. Investor memprediksikan Italia akan mengikuti Yunani, Irlanida dan Portugal untuk meminta dana talangan.

Kurs euro jatuh terhadap dolar menjadi US$1,3515 per euro sebagai level terendah sejak 10 Oktober lalu. Sementara terhadap yen, euro mencapai 105,27. Sedangakan yen terhadap dolar menjadi 77,71 per dolar dari sebelumnya 77.82, demikian mengutip bloomberg.com.

Italia harus membayar imbal hasil obligasi untuk 12 bulan sebesar 3,5% dan seesar 8,48% untuk saat ini. Sedangkan untuk obligasi 10 tahun mencapai 7,48%. "keberhasilan lelang sangat penting dalam jangka pendek terhadap euro," kata Richard Grace, ekonom CommonwealtBank of Australia.

Investor menjual 1.645 triliun yen atau senilai US$21 miliar obligasi asing hingga 4 November kemarin.

Bursa saham Asia sudah terlebih dahulu melemah seperti indeks Hang Seng turun 4,4%, indeks Shanghai turun 1,2%, indeks Nikkei turun 2,9%, indeks Kospi turun 3,6%, indeks STI turun 2,08%, indeks KLSE turun 1,1% dan indeks ASX turun 2,3%.

BI : Pelemahan rupiah hanya sementara

BI : Pelemahan rupiah hanya sementara
JAKARTA. Pada bulan Oktober 2011, rupiah masih mengalami tekanan dengan intensitas dan pergerakan yang lebih rendah.

"Secara rata-rata nilai tukar rupiah melemah 1,36% dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 8.865 per dolar AS," kata Kepala Biro Direktorat Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah, Kamis (10/11).

Tekanan pada nilai tukar dipicu penyesuaian instrumen investasi oleh para investor terkait risiko ekonomi Eropa dan AS. Permintaan valas untuk memenuhi pembayaran impor yang meningkat juga turut menekan nilai tukar Rupiah.

Difi menambahkan, berbagai langkah kebijakan yang telah dilakukan BI dan pemerintah dapat membatasi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. BI terus memonitor perkembangan nilai tukar rupiah dan memastikan kecukupan likuiditas rupiah dan valas yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan pasar domestik.

"Tekanan yang terjadi sekarang sifatnya temporer dan dipengaruhi faktor eksternal. Tapi BI melihat sejauh ini masih stabil pergerakannya," kata Difi.

Mengenai apakah rupiah akan menguat lagi dalam waktu dekat setelah penurunan BI rate, BI tidak bisa memastikan. Hal tersebut tentu juga menyesuaikan dengan kondisi pasar.

"Kalau negara lain melemah kita juga ikut melemah. Sekarang masih stabil dan kita akan biarkan rupiah bergerak dalam koridor sekarang ini," pungkas Difi.

BI pangkas suku bunga, rupiah keok ke level 9.000-an

BI pangkas suku bunga, rupiah keok ke level 9.000-an
JAKARTA. Rupiah lanjut tertekan, setelah Bank Indonesia secara tak terduga menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 6%. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 14.31 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) begerak ke level 9.030, dari posisi sebelumnya di 8.890.

Analis mata uang dari PT Commonwealth Bank Mika Martumpal menilai, bank sentral terbilang cukup berani memangkas suku bunga di saat pasar masih sangat volatil. Dia menilai, penurunan suku bunga ini dilakukan karena bank sentral fokus pada pertumbuhan ekonomi, apalagi data inflasi memang menunjukkan penurunan.

"BI sepertinya menilai, meskipun suku bunga tidak diturunkan, rupiah akan cenderung tertekan karena faktor global. Sehingga mereka memusatkan perhatian untuk menggenjot perekonomian dalam negeri," urainya.

Mika menganalisa, meskipun suku bunga turun, namun sejatinya imbal hasil (return) dalam rupiah masih positif. Apalagi, dengan perkiraan inflasi sampai akhir tahun di 4%. Rupiah tetap menarik jika dibandingkan dengan return investasi di dollar AS yang negatif.

Tapi, faktor pasar komoditas dan saham yang tertekan masih menjadi pemicu lemahnya rupiah. "Pelemahan rupiah bukan karena fundamental kita yang lemah, tapi karena situasi global. Ditambah, dollar AS yang belakangan menguat, sehingga rupiah terkena tekanan jual," imbuhnya.

Mika memprediksi, dalam jangka pendek rupiah masih akan tertekan. Hingga akhir pekan ini, mata uang Garuda diperkirakan akan bergulir di kisaran Rp 8.950 - Rp 9.100 per dollar AS. Sementara, hingga akhir bulan ini kemungkinan bergerak di Rp 8.900 - Rp 9.200 per dollar AS.

Namun, untuk jangka waktu menengah, 3-6 bulan kedepan, rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS.

ANTM naikkan target penjualan emas jadi 6 ton

ANTM naikkan target penjualan emas jadi 6 ton
JAKARTA. Harga emas yang masih cukup tinggi memuat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menaikkan target penjualan logam mulia. Keinginan itu juga didukung oleh minat masyarakat terhadap emas yang masih cukup tinggi.

"Kami harapkan bisa lebih dari yang ditargetkan tahun ini yaitu 5,3 ton. Pada kuartal III saja sudah mencapai 5,8 ton. Ada kemungkinan (2011) sekitar 6 ton," terang Direktur Utama ANTM, Alwinsyah Lubis di Jakarta, Kamis (10/11).

Lebih lanjut, Alwin mengungkapkan bahwa permintaan emas terus bertambah. Untuk itu, emiten dengan kode saham ANTM ini akan memaksimalkan produksi dari tambang Cibaliung. Sayang ANTM belum bisa mengungkapkan target harga emas tahun depan meski optimis penjualan akan tetap tinggi.

Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo menambahkan, unit bisnisnya yaitu Logam Mulia sepanjang tahun ini mengalami permintaan berlebih atas emas. Sedangkan harga emas merupakan bentukan dari permintaan dan penawaran yang terjadi di dunia.

"Selama kami bisa menambah produksi di tambang Cibaliung, maka kemungkinan harga akan meningkat," tuturnya.

"Yang penting bukan harga berapa, namun margin. Selama cash cost (pengeluaran produksi) di US$ 700 per troy ounce, dengan harga yang US$ 1.300-an, sudah cukup bagi kami," imbuhnya. Hingga akhir Oktober, Antam telah menjual emas 5,85 ton. Naik dari bulan sebelumnya 5,82 ton.

Krisis Italia Lebih Berbahaya Dibandingkan Yunani

Jakarta - Pemerintah Indonesia makin khawatir akan terjadinya krisis ekonomi global akibat krisis di Italia. Sebab, perekonomian Italia empat kali lebih besar dari Yunani.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati ketika ditemui di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (10/11/2011).

"Kalau krisis yang di Italia betul terjadi, karena ekonominya kan lebih besar dibandingkan Yunani empat kalinya, maka implikasinya terhadap krisis global makin besar," jelasnya.

Untuk Indonesia, dampak krisis di Yunani dan Italia hampir sama yaitu menurunnya permintaan ekspor barang dan ujungnya akan menurunkan harga-harga komoditas.

Namun untuk sektor perbankan masih relatif aman. Besaran kredit bermasalah perbankan Indonesia masih rendah. Namun yang perlu diwaspadai adalah serbuan dana asing. Karena jika dana ini keluar tiba-tiba, maka bakal mengguncang sektor keuangan dalam negeri.

Anny mengatakan, dampak krisis ini sudah diprediksi sebelumnya oleh lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF. Pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat dalam satu sampai dua tahun ke depan.

"Karena itu di 2012 kita sudah siapkan APBN untuk memitigasi krisis. Ada cadangan fiskal untuk kesejahteraan rakyat," jelas Anny.

Dia percaya ekonomi Indonesia bisa meredam krisis selama konsumsi masyarakat terjaga dan inflasi tidak terlalu tinggi.

Krisis di Italia memasuki babak baru seiring melonjaknya tingkat imbal hasil surat utang pemerintah. tingkat imbal hasil surat berharganya melonjak hingga 7,502 persen, tertinggi sejak euro diperkenalkan pada tahun 1999.

Investor terpaksa menjual surat-surat berharga Italia setelah kustodian Eropa menaikkan kolateral yang dibutuhkan untuk meminjam dengan surat utang itu.

Tingkat imbal hasil 7% adalah sama dengan negara-negara Eropa yang sedang mencari dana talangan akibat melonjaknya biaya-biaya utang seperti Irlandia dan Portugal.

Investor semakin khawatir ketidakstabilan kondisi politik setelah mundurnya Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi bisa menyebabkan reformasi ekonomi tertunda.

Jika krisis Italia memburuk, maka para pemimpin Eropa dan internasional harus berjuang untuk memberikan bailout yang cukup besar pada Italia yang merupakan negara terbesar ketika di kawasan Eropa. Padahal menurut seorang pejabat, kawasan Eropa tidak memiliki rencana untuk penyelamatan Italia.

(dnl/hen)

Kondisi Italia Gilas IHSG Sesi I Anjlok 2,48%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Kamis (10/11) ditutup anjlok 2,48% ke level 3.761,44.

Pelemahan indeks siang ini seiring pergerakan bursa regional. Indeks yang kembali mencetak rekor tertinggi dalam 2 bulan terakhir juga cukup rawan profit taking.

Bursa AS dan Eropa semalam ditutup melemah signifikan sekitar 3% seiring pernyataan perdana menteri Italia, Berlusconi, yang akan mundur serta dinaikkannya deposit untuk memperdagangkan obligasi Italia membuat harga obligasi Italia jatuh dan yield 10 tahun kembali mencetak level tertinggi di 7,25%. Saham-saham sektor finansial di bursa AS menjadi leading mover koreksi semalam.

Bursa Asia siang ini juga hancur dengan bursa Hang Seng turun 4,48%, Shanghai turun 1,06%, KLSE turun 1,19%, Nikkei turun 2,76%, STI turun 3,06%, dan Seoul turun 3,85%.

Sebanyak 241 saham turun saing ini, 14 saham naik, dan 28 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 2,80% ke level 669,94, sedang JII melemah 2,6% ke level 524,05.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,47 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,46 triliun. Asing siang ini terpantau sudah mulai melepas saham dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp147,56 miliar.

Saham-saham yang merosot tajam siang ini adalah ASII turun 3,31%, ITMG turun 3,59%, GGRM turun 1,12%, AALI turun 2,96%, PTBA turun 3,26%, dan INTP turun 3,22%.

Menu Sesi Dua: Saham Bank, Tambang & Properti

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG dipastikan bertahan pada zona negatif. Tapi, pengumuman BI rate siang ini bakal menahan koreksi indeks lebih jauh. Tiga sektor saham jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (10/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 99,44 poin (2,58%) ke level 3.757,92. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 20,26 poin (2,94%) ke angka 669,025.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,470 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,775 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,455 triliun di pasar regular, total Rp1,503 triliun dan frekuensi 51.502 kali. Sebanyak 13 saham menguat, sedangkan 241 saham melemah dan 28 saham stagnan.

Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp147,5 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp408,2 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp555,8 miliar.

Semua sektor saham, kompak mendukung pelemahan indeks. Sektor keuangan memimpin pelemahan 3,20%, disusul aneka industri 3,12%, properti 2,49%, manufaktur 2,38%, industri dasar -2,97%, pertambangan 2,78%, perkebunan 2,43%, infrastruktur 1,64%, perdagangan 1,55%, dan konsumsi 1,39%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan pada teritori negatif hingga penutupan sore. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.727 dan resistance 3.875,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (10/11).

Pelemahan indeks hari ini, menurunya, masih dipicu oleh masalah pokok saat ini yakni krisis utang di Eropa yang diperkirakan bakal berlangsung lama. Saat ini, fokus pasar adalah krisis utang Italia yang merupakan negara ketiga terbesar di Uni Eropa setelah Perancis dan Jerman.

Menurutnya, yang paling ditakutkan adalah jika Perancis terkena sebagai negara kedua terbesar setelah Jerman. Semua itu, masih harus dilihat dalam jangka menengah. “Untuk saat ini, IHSG melemah 2-3% merupakan hal yang wajar. Sebab, bursa regional Asia lainnya juga melemah 3-4%,” papar Cece.

Dia menjelaskan, yield obligasi Italia yang mencapai 7,502% menandakan pasar yang sangat khawatir. Artinya, Italia sudah disejajarkan dengan negara-negara yang sebelumnya sudah krisis seperti Yunani, Irlandia Utara, dan Portugal. “Pasar melihat, Italia sudah memasuki fase krisis,” ucapnya.

Tapi, Cece menjelaskan, bagi Indonesia sendiri, hanya berpengaruh negatif bagi emiten-emiten yang berbasis ekspor dan perdagangan. “Sedangkan emten-emiten yang berbasis konsumsi domestik, tidak akan terpengaruh banyak,” paparnya.

Di sisi lain, asing masih net buy Rp842,8 miliar pada perdagangan kemarin. Jika hari ini asing melakukan aksi jual, indeks tentu akan melemah tajam. Hanya saja, diharapkan investor asing tidak melakukannya sebesar aksi beli kemarin. “Karena itu, setiap aksi jual akan banyak yang nampung dan IHSG pun tidak melemah tajam, meski tetap berada pada teritori negatif,” ucap Cece.

Apalagi, lanjutnya, pengumuman BI rate dari Bank Indonesia (BI) siang ini, diperkirakan, bisa menahan pelemahan saham-saham di sektor perbankan dan properti. Diharapkan juga, bursa Eropa bisa dibuka positif. “Begitu juga dengan Dow Jones Futures. Pada saat yang sama, rupiah stabil di level 8.970 per dolar AS,” jelasnya.

Dalam situasi ini, Cece merekomendasikan positif saham-saham yang berfundamental baik dan memiliki aksi korporasi seperti laba bersih yang kinclong pada kuartal III-2011 dan faktor dividen. “Tapi, strateginya bukan buy on weakness melainkan menunggu support terutama saham-saham yang sudah turun 3-5%. Sebab, setiap ada berita baik dari Eropa, saham-saham tersebut potensial naik,” tutur Cece.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII). Direkomendasikan beli di level Rp67.000-65.000. Lalu, seiring pengumuman BI rate siang ini, saham PT Bank Mandiri (BMRI) rekomendasi beli di bawah Rp7.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mendekati Rp6.500, dan PT Bank Central Asia (BBCA) di level 7.850.

Begitu juga dengan PT Adaro Energy (ADRO), PT Bukit Asam (PTBA), PT Summarecon Agung (SMRA) dan PT Agung Podomoro Land (APLN). “Saya rekomendasikan beli pada level-level 5% di bawah penutupan kemarin. Buy on support saham-saham tersebut dengan pola trading jangka pendek, cepat. Sebab, situasi market masih tidak pasti,” imbuhnya.

Aksi jual ASII, BMRI dan BBCA mendepak indeks ke zona merah

JAKARTA. Mayoritas asing mendominasi aksi jual saham pada perdagangan sesi pertama, hari ini. Alhasil, Indeks Harga Saham Gabungan terdepak sebesar 2,58%.

Data Bloomberg menunjukkan, tiga saham bluechips yang banyak dilepas investor, dan berkontribusi besar menekan otot indeks, yaitu saham Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Hingga sesi pertama berakhir, ASII tercatat jatuh 3,39% ke Rp 68.400 per saham. Sementara, BMRI tergerus 4,73% ke Rp 7.050 per saham, dan BBCA terkoreksi 3,61% ke Rp 8.000 per saham.

Credit Suisse Securities Indonesia menjadi broker terbanyak melego saham ASII, yaitu dengan nilai penjualan mencapai Rp 20,99 miliar. Disusul, Merrill Lynch Indonesia sejumlah Rp 19,06 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Rp 17,89 miliar.

Sementara, broker yang paling banyak menjual saham BMRI, yaitu UBS Securities Indonesia sejumlah Rp 19,58 miliar. Diikuti, CIMB Securities Indonesia senilai Rp 18,74 miliar, dan CLSA Indonesia Rp 17,87 miliar.

Adapun, tiga broker yang paling getol melepas saham BBCA, yaitu CLSA Indonesia mencapai Rp 24,93 miliar, lalu J.P. Morgan Securities Indonesia Rp 18,69 miliar, dan Bahana Securities sejumlah Rp 5,68 miliar.

240 Saham Kandas, IHSG Terpangkas 99 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 99 poin akibat terkena aksi profit taking. Maraknya tekanan jual membuat 240 saham di lantai bursa kandas.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG ambruk 89,078 poin (2,31%) ke level 3.768,285 terseret arus negatif bursa-bursa di Asia. Goncangan krisis Eropa kembali menghajar kepercayaan para pelaku pasar.

Aksi ambil untung langsung marak terjadi sejak dibukanya perdagangan, indeks pun sempat mendarat di level 3.748,087. Baik investor lokal maupun asing berlomba-lomba lepas saham.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (10/11/2011), IHSG jatuh 99,443 poin (2,58%) ke level 3.757,920. Sementara Indeks LQ 45 ambruk 20,261 poin (2,94%) ke level 669,025.

Investor semakin khawatir krisis Eropa menjadi tak berujung. Perdana Menteri Yunani George Papandreou udah mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada koalisi. Namun ternyata koalisi yang diberi mandat tersebut keberadaannya masih kabur.

Italia pun mulai terseret krisis. Negara pizza itu diprediksi akan menjadi negara berikutnya yang butuh bailout untuk mengatasi krisis utangnya. Tingkat imbal hasil surat utang pemerintah Italia juga melonjak hingga 7,5%.

Atas ketidakpastian ini, Jerman dan Prancis sedang membicarakan rencana radikal untuk mengurangi jumlah anggota Uni Eropa. Rencana ini dilakukan untuk membuat zona Uni Eropa yang lebih stabil dengan sedikit gangguan.

Aksi jual pun terjadi di seluruh lapisan saham. Indeks sektoral pun seluruhnya 'terbakar' dengan koreksi yang signifikan, rata-rata lebih dari dua persen.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 51.502 kali pada volume 2,222 miliar lembar saham senilai Rp 1,563 triliun. Sebanyak 13 saham naik, sisanya 241 saham turun, dan 28 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia juga tidak menggembirakan, malah jatuh semakin dalam di zona merah. Bursa saham Hong Kong ambruk lebih dari empat persen, menjadi yang terparah di regional.

Berikut situasi di bursa-bursa di Asia hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 26,85 poin (1,06%) ke level 2.498,07.
  • Indeks Hang Seng terjun bebas 896,92 poin (4,48%) ke level 19.117,51.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 240,83 poin (2,75%) ke level 8.514,61.
  • Indeks Straits Times ambruk 87,33 poin (3,05%) ke level 2.771,33.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.000 ke Rp 15.500, Central Omega (DKFT) naik Rp 550 ke Rp 3.550, Argha Karya (AKPI) naik Rp 50 ke Rp 1.030, dan Gunawan Dianjaya (GBTO) naik Rp 40 ke Rp 450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.400 ke Rp 68.400, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.600 ke Rp 42.950, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 700 ke Rp 61.750, Astra Agro (AALI) turun Rp 650 ke Rp 21.300.

(ang/qom)

Semua sektor tumbang, IHSG tergerus 2,58% di sesi pagi

JAKARTA. Mengekor kejatuhan pasar saham regional dan global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tumbang 2,58% ke level 3.757,290 pada sesi pertama hari ini.

Semua sektor terdepak ke zona merah, dengan koreksi terdalam terjadi pada sektor keuangan yang tergerus 3,20%. Diikuti, sektor aneka industri yang jatuh 3,18%, juga sektor pertambangan yang turun 3,10%.

Sebanyak 229 saham bertumbangan. Hanya 13 saham yang berhasil reli, sementara 23 saham lainnya tidak beranjak dari level penutupan kemarin.

Transaksi hari ini terbilang sepi, yaitu hanya melibatkan sekitar 1,775 miliar saham. Nilai transaksi di sesi pagi pun hanya sekitar Rp 1,563 triliun.

Saham Mahaka Media Tbk (ABBA) yang jatuh 9,68% ke level Rp 140, berada di urutan teratas saham top losers, siang ini. Diikuti, saham Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) yang terkoreksi 8,33% ke Rp 220, dan saham Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) yang turun 6,73% ke Rp 485.

Sementara itu, saham yang berhasil menempati deretan top gainers, yaitu Central Omega Resources Tbk DKFT) yang melaju 18,33% ke Rp 3.500. Lalu, saham Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang reli sebesar 14,81% ke Rp 15.500.

Tingkat bunga obligasi ANTM 8,375%-9,750%

Tingkat bunga obligasi ANTM 8,375%-9,750%
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mulai menawarkan Obligasi Tahap I sebesar Rp 1,5 triliun. Penerbitan surat utang tersebut terdiri dari dua seri. Seri A berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat bunga antara 8,375%-9,125%. Sedangkan Seri B berjangka waktu 10 tahun dengan tingkat bunga antara 9%-9,750%.

"Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi," kata Direktur Utama PT Deutsche Securities Indonesia Agus Wicaksono di Jakarta, Kamis (10/11). Perusahaan pelat merah ini akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan total dana mencapai Rp 4 triliun. ANTM pun sudah mendapat rating dari Pefindo dengan peringkat Id AA.

Penggunaan dana obligasi pertama Rp 1,5 triliun, sekitar Rp 1,05 triliun atau 70% sebagai pengembangan usaha berupa renovasi, perbaikan dan modernisasi pabrik feronikel di Pomalaa. Dana ini juga digunakan untuk pembukaan tambang nikel di Maluku Utara dan atau Sulawesi Tenggara, juga tambang bauksit di Kalimantan Barat. Sisanya, Rp 450 miliar akan dihabiskan untuk investasi rutin pada tambang nikel Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan tambang emas.

PT Deutsche Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia dipercaya sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Kemudian, yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk.

Ups! Krisis Utang Eropa Goyang Perusahaan AS

Ups! Krisis Utang Eropa Goyang Perusahaan AS
INILAH.COM, Boston - Gelombang kejutan krisis utang Eropa akan berpengaruh cepat ke perusahaan Amerika, terutama dealer mobil, produk konsumen dan bahan-bahan dasar yang menghasilkan pendapatan yang signifikan di benua itu.

Reuters melaporkan krisis yang minggu ini diklaim dipimpin pemerintah Yunani dan Italia mengancam akan membuang Eropa ke dalam resesi, dan perusahaan-perusahaan AS dari General Motors Co hingga Emerson Electric Co berebut untuk menemukan cara guna mengurangi risiko mereka.

GM, pembuat mobil No.1 AS yang mendapat sekitar 17% dari penjualan di Eropa, pada hari Rabu memperingatkan bahwa tidak lagi mencapai titik impas di wilayah itu tahun ini, di mana Chief Executive Dan Akerson mengatakan ini disebabkan krisis yang terjadi di Eropa.

Konglomerat industri Emerson, yang menghasilkan sekitar 20% dari penjualan di Eropa, berencana untuk memfokuskan semua upaya untuk melakukan restrukturisasi pada 2012 di zona euro. "Eropa pasti akan menjadi masalah," ujar CEO Emerson, David Farr dalam sebuah konferensi pada hari Rabu. "Saya berharap tahun depan Eropa akan sangat menantang bagi kami tapi saya mengharapkan mereka untuk menyelesaikan ini dan mulai berurusan dengan masalah jangka panjang mereka," tukasnya.

Saham AS jatuh pada Rabu dan biaya pinjaman Italia naik ke level yang dianggap tidak berkelanjutan, mendorong Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan bahwa reformasi struktural yang mendalam diperlukan di zona euro. Tidak seperti Yunani, ekonomi Italia dipandang terlalu besar untuk Uni Eropa atau Dana Moneter Internasional untuk bail out.

"Krisis bisa mendorong Eropa ke dalam resesi ringan dan memukul permintaan di semua sektor dari Big Macs hingga server komputer perusahaan," kata Peter Sorrentino, wakil presiden senior dan manajer portofolio untington Asset Advisors di Cincinnati. "Ini akan mempengaruhi banyak eksportir utama AS, terbagi antara teknologi dan sisi konsumen. McDonald dunia akan merasakan ini," katanya. "Anda mungkin melihat beberapa erosi order buku, secara harfiah di seluruh papan, dari GE ke Hewlett-Packard dan IBM serta ini cukup besar yang bisa mempengaruhi semua orang."

GE dan McDonald, di antara 30 perusahaan di Standard & Poor's 500 indeks, Citigroup berteriak karena memiliki penjualan kedua utama di Eropa, Timur Tengah dan Afrika dan utang tinggi untuk rasio modal. Saham GE turun 13,6 persen tahun ini, sementara McDonald naik hampir 21%. S & P turun 1,9 persen tahun ini.

Industri yang paling banyak menggantungkan diri pada penjualan Eropa, termasuk mobil dan komponen, yang memproduksi hampir 28% dari penjualan mereka di wilayah tersebut, menurut kepala strategi ekuitas Citigroup Tobias Levkovich. Makanan, minuman dan perusahaan tembakau memiliki eksposur EMEA tertinggi berikutnya 22%, diikuti oleh bahan dasar 20%.

Dia juga menyarankan investor harus memberi perhatian khusus untuk perusahaan dengan paparan kedua terberat untuk Eropa dan rasio utang terhadap modal lebih dari 35%, menggambarkan perusahaan sebagai berpotensi berisiko.

Dua nama yang menduduki daftar puncak adalah afiliasi asing yang terkenal dengan merek AS seperti Coca-Cola Enterprises Inc dan pembuat rokok Philip Morris International Inc. Namun daftar tersebut juga mencakup perusahaan yang lebih seimbang secara geografis, termasuk produsen kaca kontainer Owens-Illinois Inc, McDonald's, perusahaan asuransi Aon Corp, manajer keuangan Invesco Ltd dan Dow Chemical Co, semua yang menghasilkan setidaknya 34% dari penjualan mereka di wilayah EMEA. "Ini harus jelas bagi hampir semua orang bahwa program fiskal yang ketat diperlukan untuk mengatasi defisit yang besar akan menyebabkan lambannya tren ekonomi Eropa," kata Levkovich dalam sebuah catatan kepada klien.

Kekhawatiran mereka tidak mencerminkan perkiraan profit Wall Street.

Analis telah menurunkan perkiraan pendapatan kuartal berikutnya untuk 30 perusahaan yang disorot oleh Citigroup untuk eksposur Eropa sebesar 0,4 persen selama 30 hari terakhir, penurunan diperkirakan kurang dari 2,3 persen untukindeks Standard & Poor's 500 secara keseluruhan, menurut data Thomson Reuters.

Rockwell Automation Inc, pembuat sistem untuk membantu pabrik-pabrik berjalan lebih lancar, memperingatkan investor pada hari Selasa bahwa modal belanja perusahaan-perusahaan Eropa dapat turun tahun depan. "Prospek pasti melambat," kata CEO Keith Nosbusch. "Kita tahu bahwa pembuat mesin OEM Eropa akan memiliki pertumbuhan lebih lambat daripada yang mereka lakukan pada tahun 2011. Mereka merasa baik pada kuartal berikutnya, tapi saya pikir saat kami berguling ke kalender tahun 2012, mereka telah kurang visibilitas."

Selain melukai permintaan Eropa untuk barang-barang AS, krisis di zona euro telah menekan mata uangnya, yang pada hari Rabu mencapai satu bulan rendah terhadap dolar, diperdagangkan di bawah $ 1,36. Itu bisa melukai tidak hanya perusahaan-perusahaan ekspor AS ke Eropa, tapi bahkan untuk ekonomi yang masih tumbuh di Asia. Sebuah melemahnya euro, misalnya, dapat membuat harga yang lebih kompetitif terhadap turbin listrik yang dibuat oleh Siemens AG Jerman di China daripada yang dibuat oleh GE, satu investor mencatat.

"Kemingkinan itu risiko terbesar, karena secara relatif, produk kami lebih murah," kata Peter Klein, manajer portofolio senior Fifth Third Asset Management di Cleveland, Ohio. "Jika (euro) turun ke $ 1,30 mungkin bukan masalah besar, tetapi jika euro mengalir ke arah sebaliknya, atau bahkan $ 1,05, dapat memiliki dampak besar yang nyata pada penjualan perusahaan-perusahaan domestik AS ke Eropa."

Rupiah keok sebelum BI merilis suku bunga

Rupiah keok sebelum BI merilis suku bunga
JAKARTA. Rupiah keok, sebelum bank sentral merilis review tingkat suku bunga pada hari ini. Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 11.04 WIB, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah (USD/IDR) berada di level Rp 8.983, dari posisi kemarin di 8.890.

Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan tinjauan suku bunga, hari ini. Sebelas dari 19 analis yang disurvei Bloomberg memprediksi BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,5%, sementara delapan analis mengekspektasi penurunan kembali sebesar 25 basis poin.

Di saat bersamaan, kondisi krisis Eropa sedang memburuk, sehingga menggoyahkan minat investor untuk mengambil risiko dan meredupkan prospek bagi eksportir.

Hari ini, euro jatuh ke posisi terlemah dalam dua pekan terhadap yen. Hal itu dipicu kekhawatiran Eropa akan berjuang menjaga keutuhan zona Euro, setelah imbal hasil obligasi Italia menyentuh level rekor di 7,25%, kemarin. Anggota parlemen dari Christian Democratic Union, partai Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut, Jerman bisa saja mengambil tindakan pada kongres partai pekan depan, yang memungkinkan anggota Euro untuk keluar.

Ahli strategi mata uang dari Malayan Banking Bhd. Enrico Tanuwidjaja menilai, Eropa menyebabkan risiko pertumbuhan yang negatif. "Namun, penguatan dollar terhadap rupiah sangat terbatas. Pemangkasan lanjutan pada suku bunga bisa sangat positif untuk ekuitas," ujarnya di Singapura.

Krisis Italia Pukul Saham Asia

Krisis Italia Pukul Saham Asia
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia turun tajam Kamis (10/11) awal akibat lonjakan penerbitan obligasi Italia mengipasi kekhawatiran bahwa negara akan dipaksa untuk mencari dana talangan yang bisa membanjiri keuangan zona euro dan mendorong wilayah tersebut ke dalam sebuah resesi.

Reuters melaporkan imbal hasil obligasi Italia berjangka waktu 10 tahun melesat hingga 7,502 persen pada Rabu, atau level tertinggi baru sejak euro diperkenalkan pada tahun 1999, setelah Perdana Menteri Silvio Berlusconi mengatakan dia menentang segala bentuk pemerintahan interim dan mengatakan negara harus menyelenggarakan pemilihan umum.

Pemilu, menurut Berlusconi tidak mungkin sampai Februari, dengan membiarkan kevakuman kebijakan selama tiga bulan, di mana pasar global dapat menciptakan malapetaka. Secara global, saham jatuh di seluruh bursa, dengan bank sangat keras terpukul karena kekhawatiran atas eksposur mereka terhadap utang Eropa.

FTSE CNBC Asia 100 Index, turun 1,1 persen. Nikkei Jepang tergelincir setelah lonjakan penerbitan obligasi Italia menunjukkan memburuknya krisis utang Eropa dan mengirim saham Wall Street jatuh. Nikkei rata-rata turun 1,8 persen menjadi 8.600,21, sedangkan Topix turun 1,9 persen menjadi 735,28.

Saham Australia turun lebih dari 3 persen pada awal perdagangan dipicu lonjakan obligasi Italia yang mengipasi ketakutan zona euro dan pemberi pinjaman internasional yang akan berjuang untuk memberikan bailout cukup bagi Italia, yang merupakan negara ekonomi terbesar ketiga zona euro. Indeks saham acuan S & P / ASX 200 turun 133,76 poin ke 4.213. saham bank dan tambang memimpin kerugian.

Indeks saham acuan Selandia Baru NZX 50 turun 1,2 persen menjadi 3.312,4 pada awal perdagangan.

Saham Seoul juga dibuka melemah akibat lonjakan obligasi Italia yang menandakan krisis utang Eropa telah memburuk, mengirimkan saham di Wall Street turun tajam. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) berakhir naik 0,2 persen atau 4,39 poin di 1.907,53 pada hari Rabu. Pasar saham akan dibuka satu jam lagi dari biasanya pada hari Kamis karena ada ujian masuk perguruan tinggi nasional.

Indosurya: Waspada, kemungkinan koreksi hari ini

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (10/11) diperkirakan bergerak pada level support 3.788 - 3.822, dan resistance berkisar 3.875 - 3.893.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, secara teknikal, IHSG sedikit membentuk white marubozu menyamai sebelumnya. Posisi mendekati upper bollinger bands. Sementara, MACD tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mendekati area jenuh beli (overbought).

Lanjut Reza, sepertinya awan positif mulai bergeser setelah ada kabar terbaru dari Uni Eropa. Kenaikan yang diharapkan masih berlanjut pada hari ini, sepertinya akan tertunda. "Investor sebaiknya waspada kemungkinan terjadi koreksi hari ini. Namun, bisa juga dimanfaatkan untuk mencari saham-saham di harga bawah," sarannya.

Bursa Asia tumbang gara-gara yield obligasi Italia melonjak

Bursa Asia tumbang gara-gara yield obligasi Italia melonjak
TOKYO. Kabar negatif dari Italia memicu koreksi di pasar saham Asia. Indeks MSCI Asia Pacific tergerus 1,7% ke posisi 117,99 pada pukul 9.17 waktu Tokyo. Sekitar 30 saham jatuh berbanding setiap satu saham yang naik. Adapun, indeks Nikkei 225 tumbang 2,3%, dan indeks Australia S&P/ASX 200 tertekan 3%.

Saham Commonwealth Bank of Australia turun 2,9% di Sydney, karena spekulasi pendapatan bank akan melemah jika Eropa gagal mengatasi krisis. Selain itu, saham perusahaan tambang terbesar di Australia, BHP Billiton Ltd. jatuh hingga 3,1% setelah harga minyak dan tembaga terkoreksi.

Pasar saham regional melemah setelah yield obligasi Italia menyentuh rekor tertinggi. Kenaikan yield tersebut memicu kekhawatiran negara yang dilanda utang perlu mencari bailout. Krisis utang telah menimbulkan kekacauan politik di wilayah Euro. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menawarkan pengunduran diri, hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou setuju untuk mundur.

Kepala riset pasar dari Colonial First State Global Asset Management Stephen Halmarick menyebut, kekhawatiran besar bahwa Italia akan membutuhkan pendanaan dari sumber lain. Tapi, karena jumlahnya yang besar, orang sangat khawatir. "Akibat dari semua ini, perekonomian Eropa akan memasuki resesi. Ini sentimen negatif yang besar," ungkapnya hari ini, di Sydney.

Sentimen di pasar Asia juga kian melemah setelah pesanan mesin di Jepang dilaporkan turun.

Emas tergelincir dari level tertinggi tujuh pekan

JAKARTA. Emas berjangka tergelincir dari level tertinggi tujuh pekan. Koreksi harga emas terpicu penguatan dollar AS, yang menyebabkan surutnya permintaan terhadap logam mulia.

Kontrak emas untuk pengiriman Desember pada perdagangan elektronik di Comex-AS tergerus 1% ke level 1.773,90 per ons troy pada pukul 7.28 WIB. Kemarin, emas sempat menyentuh US$ 1.804,40 per ons troy, level tertinggi sejak 21 September. Reli terjadi di tengah kekhawatiran terhadap pergantian kepemimpinan dan gejolak utang di Yunani dan Italia.

Dollar AS tercatat menuju penguatan terbesar sejak Agustus 2010 terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Sinyal negatif mencuat dari Eropa, di mana harga oligasi Italia merosot, dan yield mencetak rekor tertinggi. Perdana Menteri Silvio Berlusconi berencana mengundurkan diri dari pemerintahan yang saat ini sedang berjuang untuk menerapkan langkah penghematan guna mengurangi biaya pinjaman.

"Penguatan dollar akan meredam minat beli investor terhadap logam mulia. Namun, kami melihat investor akan mulai masuk pada saat harga jatuh," ujar analis Standard Bank Plc. Marc Ground.

Krisis Italia Memburuk, Euro Merosot

Jakarta - Euro merosot tajam ke titik terendahnya dalam 15 bulan terakhir atas dolar AS. Investor khawatir Italia akan menjadi negara selanjutnya yang harus mencari pertolongan bailout untuk mengatasi krisis utangnya.

Krisis di Italia memasuki babak baru seiring melonjaknya tingkat imbal hasil surat utang pemerintah. tingkat imbal hasil surat berharganya melonjak hingga 7,502 persen, tertinggi sejak euro diperkenalkan pada tahun 1999.

Investor terpaksa menjual surat-surat berharga Italia setelah kustodian Eropa menaikkan kolateral yang dibutuhkan untuk meminjam dengan surat utang itu.

Tingkat imbal hasil 7% adalah sama dengan negara-negara Eropa yang sedang mencari dana talangan akibat melonjaknya biaya-biaya utang seperti Irlandia dan Portugal.

Investor semakin khawatir ketidakstabilan kondisi politik setelah mundurnya Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi bisa menyebabkan reformasi ekonomi tertunda.

Jika krisis Italia memburuk, maka para pemimpin Eropa dan internasional harus berjuang untuk memberikan bailout yang cukup besar pada Italia yang merupakan negara terbesar ketika di kawasan Eropa. Padahal menurut seorang pejabat, kawasan Eropa tidak memiliki rencana untuk penyelamatan Italia.

Sentimen itulah yang terus menekan euro. Pada perdagangan Rabu (9/11/2011), euro merosot 2,1% menjadi US$ 1,3547. Euro bahkan sempat merosot ke US$ 1,3522. Ini adalah penurunan harian terbesar euro sejak pertengahan Agustus 2010.

"Jika tidak ada resolusi yang cepat dalam beberapa hari, Anda bisa melihat nilai tukar yang rendah euro di US$ 1,30," jelas Samarjit Shankar, managing director global BNY Melon seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/11/2011).

Eurp sebelumnya sempat menguat tajam setelah Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menyatakan siap mengundurkan diri setelah UU anggaran negara tersebut disetujui. Pengunduran diri itu memunculkan harapan adanya pemimpin baru yang beraksi lebih agresif mengatasi krisis di Italia.

(qom/qom)

Bapepam Kaji Ulang Laporan Kinerja Emiten

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mempertimbangkan mereview aturan mengenai kewajiban pelaporan emiten setelah melakukan penawaran umum saham perdana.

Ketua Bapepam-LK, Nurhaida menjelaskan hal itu menjadi salah satu langkah regulator untuk meningkatkan jumlah emiten di pasar modal Indonesia. Pihaknya telah melakukan revisi aturan dan sedang mempertimbangkan untuk memperlonggar aturan terkait penawaran umum saham perdana.

Meski pihaknya akan memperlonggar aturan tersebut, diharapkan kemudahan yang diberikan tidak mengorbankan transparansi di bursa saham. "Kita sedang pikirkan kewajiban penyampaian laporan setelah listing akan dikurangi. Sekarang ada empat set untuk menyampaikan kewajiban. Bila itu dikurangi maka akan mengurangi biaya emiten," ujar Nurhaida, Rabu (9/11) malam.

Lebih lanjut ia mengatakan, Bapepam-LK juga akan mereview kembali tentang banyaknya kewajiban yang harus dipenuhi emiten setelah melakukan penawaran umum saham perdana. "Kewajiban yang dilakukan oleh emiten setelah melakukan penawaran umum saham perdana itu membebani. Ketentuan itu akan kita kembali review," kata Nurhaida.

Menurut Nurhaida, peraturan merupakan salah satu insentif yang diberikan untuk menarik calon emiten untuk melantai di bursa saham. Pihaknya tidak dapat memaksakan suatu calon emiten untuk melantai di bursa saham karena tergantang strategi calon emiten.

"Perusahaan banyak prospek tetapi tidak butuh modal kita tidak bisa paksakan," kata Nurhaida.

Seperti diketahui, Bapepam-LK telah melakukan beberapa revisi peraturan antara lain Peraturan IX.A.2 terkati publikasi prospektus ringkas setelah penelaahan Bapepam-LK, Peraturan No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Peraturan No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, dan Peraturan No.IX.H.1 tentang pengambilalihan Perusahaan Terbuka. [hid]

Obligasi Italia Rontok, Wall Street Keok

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street ditutup melemah 3% pada perdagangan saham Rabu (9/11). Hal itu dipengaruhi lonjakan yield obligasi Italia menandai krisis utang Eropa telah memburuk.

Indeks Dow Jones turun 389,24 poin atau 3,20% ke level 11.780,94. Indeks S&P 500 turun 46,82 poin atau 3,67% ke level 1.229,10. Indeks Nasdaq turun 105,84 poin atau 3,88% pada 2.621,65.

Semua sektor di S&P mengalami penurunan, tapi sektor saham keuangan di S&P mencatatkan penurunan tajam sebesar 5,4% di tengah kekhawatiran Eropa. Bursa saham Amerika Serikat bergejolak dengan meningkatnya volatilitas di pasar utang Eropa, investor mengalami kesulitan menjaga aliran utama dan harga.

"Pasar telah menjadi turunan dari apa yang terjadi di Eropa sekarang," ujar President of Hodges Capital Management, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Penyebaran krisis ke Italia telah mengangkatnya ke tingkat yang baru. Salah satu sumber mengatakan, pejabat Jerman dan Perancis sedang mendiskusikan rencana drastis termasuk perbaikan yang mungkin akan menciptakan zona Euro lebih kecil.

Sebelumnya, imbal hasil obligasi Italia melesat hingga 7,50%. Investor dipaksa untuk menjual obligasi setelah European Clearing House meningkatkan jaminan yang diperlukan untuk meminjam utang itu. Tingkat tujuh persen adalah titik di mana negara-negara Eropa termasuk Irlandia dan Portugal harus mencari dana talangan sebagai biaya pembiayaan mereka yang menggelembung.

Saham General Motors Co turun 10,9% menjadi US$22,31 setelah produsen mobil mengatakan tidak akan impas untuk tahun di Eropa akibat memburuknya kondisi di wilayah tersebut. Di antara saham bank, Morgan Stanley turun 9% menjadi US$15,76. Saham Goldman Sachs Group Inc turun 8,2% menjadi US$99,67. Bank of America Corp turun 5,7% ke level US$6,16. Saham Cisco Systems naik 2,2% ke level US$18.

Sentimen lain yang mempengaruhi bursa saham, desakan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi pada pemilihan umum bukan sebuah pemerintah sementara mengangkat kekhawatiran ketidakstabilan berkepanjangan dan penundaan reformasi ekonomi. Italia telah menggantikan Yunani di tengah krisis utang zona Euro dan terlihat tertatih-tatih di puncak membutuhkan bailout.

Indeks CBOE Volatilitas naik 31,6% mencerminkan kecemasan pasar yang berkembang, persentase terbesar kenaikan setiap hari sejak pertengahan Agustus lalu.Volume perdagangan saham sekitar 8,65 miliar di bursa saham New York, American Stock Exchange, dan Nasdaq di atas rata-rata tahun lalu sebesar 8,47 miliar saham. [hid]

Saham Properti di Tengah Isu Bubble

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Tingginya permintaan telah memicu pertumbuhan kredit properti dan menimbulkan kekhawatiran terjadinya bubble. Bagaimana kondisi saham di sektor ini?

Seperti diketahui, Bank Indonesia awal pekan ini meminta pasar mewaspadai terjadinya bubble di sektor properti. Pasalnya, berdasarkan data hingga September kemarin, kredit sektor properti mencapai Rp272,83 triliun, naik 25,3% ketimbang periode yang sama 2010 sebesar Rp217,69 triliun.

Kredit properti ini terdiri dari kredit konstruksi Rp 69,36 triliun, kredit real estate Rp34,28 triliun dan kredit KPR serta KPA sebesar Rp169,12 triliun. Kredit properti paling banyak disalurkan bank swasta nasional Rp132,71 triliun dan bank nasional Rp110,711 triliun.

Namun, dalam riset terbarunya, CIMB Securities menilai bubble di sektor properti Indonesia belum akan terjadi. Disebutkan, kekurangan pasokan properti memang masih akan terjadi di Jabodetabek hingga 2016, serta memicu kenaikan harga property landed house,”Namun, kebutuhan property residensial ini juga dibarengi suku bunga rendah, yang memicu pertumbuhan kredit/pembiayaan properti,” ungkapnya.

Alhasil, meski terjadi bubble property, namun jika melihat dari rasio propertyvalue to income (indikator kemampuan beli investor/consumer dibanding harga jual property), maka tingginya rasio ini lebih banyak.

Hal ini karena minimnya akses pembiayaan/kredit untuk kepemilikan properti residensial, bukan karena harga tanah yang sudah over valuasi. “Sementara tingginya pertumbuhan kredit morgage/KPR masih di bawah kapasitas pentrasi maksimal pembiayaan / kredit property yang bisa dikeluarkan bank.”

CIMB Securities pun masih memberi rekomendasi overweight pada sektor properti. Terutama pada saham Bumi Serpong Damai (BSDE), Ciputra (CTRA) dan Alam Sutera Realty (ASRI).

Sementara analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution menilai, dengan inflasi Oktober yang terkendali, saham sektor properti masih menarik. Apalagi, dengan BI rate yang berpeluang diturunkan dari level saat ini 6,5% ke level 6% hingga akhir tahun.

Beberapa saham properti pilihan Gina adalah Bakrieland Development (ELTY), Bukit Sentul City (BKSL), Lippo Karawaci (LPKR), ASRI dan BSDE. “Saham-saham ini masih memiliki peluang penguatan lebih lanjut,”katanya.

Daya pikat saham sektor properti juga diamini oleh pengamat pasar modal Danny Eugene. Menurutnya, tren penguatan harga saham properti akan berlanjut hingga akhir 201, ditopang kinerja fundamental emiten yang terus membaik pada semester dua.

Ia memaparkan, ada tiga faktor yang menjadi pendorong naiknya saham properti. Seperti laju inflasi yang hingga akhir 2011 masih terkendali. Kemudian suku bunga yang relatif stabil, sehingga meningkatkan daya beli masyarakat untuk memiliki rumah.

Ketiga, aksi korporasi berupa ekspnasi yang dikerjakan beberapa emiten. Seperti ASRI yang membangun proyek sub-cluster di area seluas 27 hektare di Tangerang. Kemudian Agung Podomoro Land (APLN) yang mengembangkan tiga proyek di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Karawang. “Ekspansi emiten properti ini nantinya akan terefleksi dalam kenaikan harga saham,” pungkasnya. [mdr]

Minyak tergerus setelah yield obligasi Italia mencetak rekor

SYDNEY. Minyak diperdagangkan mendekati level terendah dua hari di New York. Pelemahan harga minyak tersulut oleh spekulasi bakal surutnya permintaan bahan bakar di saat Eropa sedang berjuang meredam krisis utang.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember tergelincir 10 sen ke level US$ 95,64 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, pada pukul 10.28 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama jatuh 1,1% ke posisi US$ 95,74. Itu level penyelesaian terendah sejak 7 November.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 2,3% menjadi US$ 112,31 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin.

Pasar cemas krisis di Eropa bakal menggerus permintaan minyak. Kekhawatiran itu mencuat setelah yield obligasi Italia menembus di atas 7%, yang merupakan rekor tertinggi sejak Uni Eropa berdiri pada 1999. Kondisi ini bisa memicu Yunani, Irlandia dan Portugal mencari dana talangan.

Seorang anggota parlemen senior mengatakan partai Kanselir Jerman Angela Merkel, Christian Democratic Union, kemungkinan mengambil langkah yang memungkinkan negara ini keluar dari zona Euro.

Sebelumnya, di awal perdagangan, minyak sempat naik ke level tertinggi tiga bulan, setelah Departemen Energi AS melaporkan penurunan tak terduga stok minyak mentah. Persediaan turun 1,37 juta barel per pekan lalu. Padahal, survei memprediksi pasokan akan naik 500.000 barel.

IHSG Fluktuatif, Saatnya Beli Astra dan Bank

INILAH.COM, Jakarta - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/11) diperkirakan masih fluktuatif. Buy on weakness (BoW) saham ASII, serta perbankan BMRI, BBRI dan BBCA.

Viviet S. Putri, Equity Analyst PT BNI Securities mengatakan, IHSG hari ini masih sangat dipengaruhi kelanjutan penyelesaian krisis Eropa. Pelaku pasar global juga menunggu pidato Gubernur The Fed Ben Benarke yang diharapkan bisa menambah sentimen positif di pasar. “Indeks hari ini kami perkirakan akan flat dan rawan profit taking dan bergerak di kisaran 3.800-3.880,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurut Viviet, meningkatnya optimisme, telah membuat bursa di kawasan regional Asia didominasi akumulasi beli. Salah satunya rilis data ekonomi China mengenai tingkat inflasi Oktober yang turun menjadi 5,5%. Data ini cukup melegakan, dibandingkan inflasi September yang tercatat 6,5%.

Bursa regional Asia pun segera meresponnya, karena pelaku pasar melihat peluang bagi pemerintah China untuk melonggarkan berbagai kebijakan moneter dalam negeri, yang diharapkan berdampak positif di kawasan.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin ditutup melonjak 1,35% ke level 3.857,3 dengan nilai beli bersih dari investor asing yang cukup signifikan senilai Rp 843,2 miliar. Hal yang sama terlihat pada indeks bursa lainnya yang menguat di atas 1%. Seperti Hangseng, Nikkei 225 dan Shanghai yang masing masing menguat 1,71% kelevel 20.014, 1,15% ke level 8.755 dan 0,84% ke level 2.524.

Sementara Yuganur Widjanarko dari HD Capital memprediksikan, pasar hari ini masih terus fluktuatif, karena penyelesaian krisis Eropa akan memakan waktu. "Terutama setelah Italia berada di ambang default," katanya, dihubungi terpisah.

Ia menilai, harga saham di bursa Indonesia relatif mahal, dengan price earning ratio (PER) 13 kali. Hal ini terjadi meski kinerja emiten kuartal tiga tumbuh signifikan dan harga saham terkoreksi beberapa hari terakhir.

Adapun valuasi saham masih tinggi, karena besarnya risiko market, terindikasi dari indicator credit default swap (CDS) dan volatility indeks (VIX), "Ini berarti, market butuh koreksi yang kemungkinan cukup panjang," tuturnya.

Ia pun memperkirakan pertumbuhan pendapatan emiten mulai turun, karena naiknya biaya penjualan, menyusul pelemahan rupiah.

Dengan situasi jangka pendek yang belum menentu, IHSG cenderung akan berfluktuasi. Investor pun sebaiknya memanfaatkan untuk trading jangka pendek pada saham unggulan yang berpotensi mengalami pertumbuhan pendapatan.

Saham pilihan Yuga adalah Astra International (ASII). Selain saham sektor perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA)."Investor bisa buy on weakness saham-saham ini," tandasnya. [mdr]

Kena Imbas Sentimen Krisis Italia, IHSG Bakal Melemah

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menguat hingga 51 poin akibat aksi beli asing yang cukup tinggi. Investor kembali memburu saham-saham seiring banyaknya sentimen positif yang juga membuat bursa regional semarak.

Pada perdagangan, Rabu (8/11/2011), IHSG ditutup menanjak 51,715 poin (1,35%) ke level 3.857,363. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 10,917 poin (1,60%) ke level 689,286.

Namun sentimen negatif kembali menaungi pasar finansial global seiring memburuknya krisis di Eropa, yang sudah menjalar ke Italia. Bursa Wall Street juga anjlok tajam akibat sentimen itu, dan menyeret pelemahan bursa regional. IHSG pada perdagangan Kamis (10/11/2011) diprediksi akan tertular sentimen negatif sehingga akan merosot.

Bursa Wall Street kembali merosot lebih dari 3% menyusul melonjaknya tingkat imbal hasil surat utang Italia yang menandakan krisis dari Eropa terus memburuk. Seluruh sektor di S&P melemah, dengan indeks finansial S&P terkena pukulan paling besar.

Pada perdagangan Rabu (10/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 389,24 poin (3,20%) ke level 11.780,94. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 46,82 poin (3,67%) ke level 1.229,10 dan Nasdaq merosot 105,84 poin (3,88%) ke kevel 2.621,65.

Bursa-bursa regional langsung merosot. Berikut posisi bursa regional Kamis pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 merosot 158,16 poin (1,81%) ke level 8.597,28.
  • Indeks S&P/ASX merosot 130,5 poin (3%) ke level 4.215,6.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG menguat tajam kemarin didorong oleh aksi beli asing serta ditopang oleh menguatnya saham sektor perbankan. Faktor eksternal seperti rencana pengunduran diri Silvio Berlusconi, PM Italia, juga menjadi katalis positif bagi bursa regional ditengah ancaman menyebarnya krisis hutang di Eropa. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Kami perkirakan indeks akan mencoba resistance lama di 3.900, sementara support di 3.820.

eTrading Securities:
Secara teknikal, diperkirakan IHSG berpotensi untuk menguji resistance di 3875 melihat candlestick membentuk pola Bullish Marubozu serta pergerakan indicator stochastic dan RSI yang masih bergerak uptrend. Namun demikian perlu diwaspadainya aksi profit taking melihat pergerakan indikator yang mulai menuju are overbought. Pada perdagangan hari ini (10/11), diperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dan akan bergerak pada range 3813-3890. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l UNVR, BJBR, dan BMRI.

(qom/qom)