Kamis, 05 Mei 2011

Cermati Saham Berkinerja Positif & Valuasi Murah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Koreksi yang terjadi siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan.Namun, investor punya kesempatan beli pada saham dengan kinerja fundamental baik dan valuasi murah.

Kepala Riset Recapital SecuritiesPardomuan Sihombing memperkirakan, IHSG pada penutupan sore nanti masih akan melemah meskipun dalam kisaran terbatas. “Sepanjang sesi dua, indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.770 dan 3.830 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (5/5).

Menurutnya, pelemahan indeks dipicu negatifnya pergerakan indeks Dow Jones akibat kekhawatiran rilis laporan keuangan salah satu emiten di AS yang negatif. Selain itu, pasar juga menantikan data non-farm payroll yang akan dirilis akhir pekan ini. “Tapi, secara teknikal pun, indeks sudah mencapai level tertingginya dalam sejarah sehingga wajar mengalami koreksi dalam tiga hari terakhir,” ujarnya.

Namun, imbuh Pardomuan, hingga kini IHSG cukup positif. Sebab, penurunan indeks di sesi pertama justru dimanfaatkan oleh investor untuk mengakumulasi saham-saham unggulan (bluechips) di beberapa sektor seperti pertambangan, aneka industri dan perkebunan.

Pada saat yang sama, investor asing sejak awal pekan hingga sekarang masih mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) hingga mencapai Rp1 triliun. Pada sesi pertama hari ini pun, meski indeks melemah, asing masih mencatatkan net buy Rp63 miliar hingga pukul 11.15 WIB.

Sebab, kinerja berbagai emiten di kuartal I/2011 masih positif. Lalu, inflasi April terkendali bahkan mencatatkan deflasi 0,31%. “Kalaupun indeks hingga penutupan terkoreksi, itu hanya bersifat sementara akibat negatifnya laju bursa regional,” timpal Pardomuan.

Di sisi lain, Gross Domestic Product (GDP) RI masih positif di atas 6% (year on year) dan kuartalan di atas 1%. Artinya, daya beli masyarakat pun masih positif meskipun masih ditopang oleh konsumsi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, GDPRI pada kuartal I/2011 mencapai 1,5% dan 6,5% (year on year).

Karena itu, potensi pelemahan di penutupan sore nanti akan terbatas, bahkan bisa jadi justru ditutup menguat tipis. “Dalam waktu yang tak lama lagi, angka IHSG di level 4.000 akan segera tercapai,” timpalnya.

Dalam situasi ini, Pardomuan merekomendasikan positif saham-saham yang kinerja fundamentalnya cukup baik di kuartal I/2011 dan valuasinya sangat murah di sektor pertambangan, perkebunan, perbankan, manufaktur dan infrastruktur.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bumi Resources (BUMI), PT Tambang Bukit Asam (PTBA), PT Adaro Energy (ADRO), PT Indika Energy (INDY), PT Antam (ANTM) dan PT Timah (TINS). Lalu, PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), PT London Sumatera Indonesia (LSIP) dan PT Sampoerna Agro (SGRO).

PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN). PT Astra Internasional (ASII) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuhnya.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar