Kamis, 05 Mei 2011

Data AS & Kinerja Emiten Turun, Bursa Asia Rontok

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia terkoreksi, menyeret turun indeks indeks acuan regional untuk hari ketiga, seiring memburuknya data pertumbuhan industri jasa AS dan pekerjaan memicu keprihatinan pemulihan ekonomi dunia terbesar akan goyah.

Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang turun 0,4% menjadi 493,74, dengan tiga saham turun untuk setiap dua yang naik. Indikator ini turun 0,3% pekan lalu karena perusahaan dari Acer Inc hingga LG Electronics Inc membukukan laba di bawah estimasi, memicu keprihatinan pertumbuhan global tidak dapat dipertahankan. Apalagi The Fed memperbaharui janjinya menstimulasi perekonomian terbesar dunia.

Bursa saham Filipina turun 1,2% karena inflasi negara itu melaju pada April ke laju tercepat dalam 24 bulan. Setelah penutupan pasar saham, bank sentral Filipina menaikkan suku bunga acuan kedua kalinya tahun ini. Di Indonesia, IHSG menguat tipis, setelah pertumbuhan ekonomi nasional sesuai ekspektasi.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,2%, pelemahan harian terpanjang sejak runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc pada September 2008. Indeks komposit Shanghai China naik 0,2%, menghapus kerugian 0,6% sebelumnya. Pasar di Jepang, Korea Selatan dan Thailand tutup karena libur.

Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,3%. Indeks itu jatuh 0,5% sebelumnya setelah laporan menunjukkan penjualan ritel tak terduga jatuh pada Maret. Indeks Taiex Taiwan menguat 0,8%.

Rilis data ekonomi AS ternyata lebih buruk dari ekspektasi. Data payroll April turun menjadi 179 ribu serta indeks non-manufaktur AS April juga turun menjadi 52.8.

James Hardie Industries SE , penjual rumah terbesar AS yang mendapat 72% penjualan dari AS, turun 2,3%. Billabong International Ltd (BBG), pembuat surf-wear terbesar dunia, turun 1,6%. Foxconn International Holdings Ltd , kontrak manufaktur ponsel terbesar dunia, turun 1,1% di Hong Kong.

"Data ekonomi AS terlihat kehilangan momentum penting dalam bulan terakhir, dan ini membebani pasar," kata Stephen Halmarick, kepala peneliti investasi pasar di Colonial First State Global Asset Management, Sydney.

News Corp merosot 3,4%di Sydney setelah pemilik Fox Broadcasting dan Twentieth Century Fox Film Studio mengatakan laba bersih kuartal ketiga turun 24% dari tahun lalu menjadi US$ 639 juta karena jatuhnya pendapatan film.

Bharti Airtel Ltd, operator telepon terbesar India, tenggelam 3,1% di Mumbai setelah membukukan penurunan lebih buruk dari estimasi laba.

Sekitar 41% perusahaan pada indeks benchmark Asia yang melaporkan pendapatan sejak 11 April mengalahkan estimasi analis. Bandingkan dengan 63% perusahaan untuk indeks MSCI World di bursa saham negara maju.

Properti pengembang di Hong Kong terkoreksi, setelah laporan pemerintah menunjukkan penjualan rumah April turun 37,6% dari tahun sebelumnya menjadi 7.635. Angka terendah sejak Maret 2009. Nilai transaksi turun 26,8% dari tahun sebelumnya menjadi HK $ 39 miliar (US$ 5 miliar), penurunan tahunan terbesar sejak Juni 2010.

Hang Lung Properties Ltd, pengembang Hong Kong terbesar ketiga dari nilai pasar, turun 1,6%. Cheung Kong Holdings Ltd, yang dikendalikan miliarder Li Ka-shing, turun 0,6% dan Sino Land Co, yang dikendalikan miliarder Robert Ng, turun 0,3%.

San Miguel Corp, pembuat makanan dan minuman terbesar Filipina, jatuh 28%, kinerja terburuk sejak 1990. Pemegang saham pengendali Top Frontier Investasi Holdings Inc menjual saham dengan harga diskon sebesar 110 peso masing-masing.

Sementara beberapa emiten yang menguat antara lain, Woodside Petroleum Ltd, produsen migas terbesar kedua Australia, naik 1,9% di Sydney. TPK Holding Co, pembuat layar sentuh untuk komputer dan perangkat genggam, melonjak 6,9% di Taipei setelah penghasilan yang melebihi perkiraan analis. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar