Rabu, 26 Oktober 2011

Emas bisa ukir rekor baru di akhir tahun

Emas bisa ukir rekor baru di akhir tahun
JAKARTA. Pamor harga emas belum memudar. Sejumlah kalangan meyakini prospek harga emas akan tetap cerah dalam jangka panjang. Proyeksi itu muncul karena krisis global tidak akan tuntas dalam tempo singkat.

Sejak awal Oktober, emas masih konsolidasi di level US$ 1.600 per ons troi. Harga logam mulia itu kembali naik 0,3% ke US$ 1.658 per ons troi, Selasa (25/10). Posisi ini masih jauh di bawah rekor penutupan harga emas US$ 1.891,90 per ons pada 22 Agustus lalu.

Namun, jalan penyelesaian krisis utang Eropa ditaksir masih panjang, sehingga emas tetap menjadi aset safe haven pilihan. Masih banyak alasan kuat mengapa investor perlu mendekap emas. "Dunia masih goyah dan tak sedikit negara menetapkan suku bunga rendah, serta animo India dan China terhadap emas relatif tinggi," ujar Nick Trevethan, Senior Commodities Strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

AngloGold Ashanti Ltd., produsen logam terbesar ketiga di Amerika Serikat (AS) bahkan memperkirakan harga emas akan menyentuh US$ 2.200 per ons troi pada 2013. AngloGold berniat menginvestasikan US$ 1,6 miliar dan US$ 2,2 miliar, masing-masing di 2012 dan 2013 untuk menyokong proyek-proyek mereka di seluruh dunia. AngloGold menargetkan produksi emas tahun ini 4,45 juta ons.

Ibrahim, analis senior Harvest International Futures, menilai target emas US$ 2.200 per ons troi bukan hal muluk. Dia memprediksi, masalah utang negara Eropa, non-Yunani, akan mencuat di tahun-tahun mendatang. Negara yang berpotensi terjerumus ke krisis utang seperti Italia, Spanyol, Portugal, dan Irlandia. Ibrahim menebak harga emas di akhir tahun ini sekitar US$ 1.900 per ons troi.

"Harga emas dalam jangka pendek masih cenderung berkonsolidasi. Namun, pada akhir tahun ini, harga emas bisa mencetak rekor tertinggi baru," prediksi Kepala Riset Real Time Futures, Wahyu Tribowo Laksono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar