Rabu, 26 Oktober 2011

GDP AS-Eropa Siap Pacu Fluktuasi Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Rabu (26/10) diprediksi fluktuatif dalam kisaran yang tajam. Rilis GDP AS dan faktor Eropa jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pergerakan rupiah hari ini berpeluang choppy (konsolidasi dengan fluktuasi yang lebih tinggi). Sebab, pasar menunggu beberapa data ekonomi yang memperlihatkan apakah ekonomi menuju resesi atau tidak.

Antara lain, Gross Domestic Product (GDP) Advanced AS--estimasi pertama untuk pertumbuhan AS pada kuartal III-2011. GDP AS diperkirakan bakal dirilis di level 2,4% dari kuartal sebelumnya 1,3%. Dengan kenaikan ini, dilihat pasar sedikit mengkonfirmasi resesi sedikit terhindar. "Rupiah akan coba mengetest 8.800 dan untuk kembali mantul di level 8.880 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Hanya saja, menurut Christian, angka ini masih di bawah rata-rata GDP AS sejak 1980-an di level 2,67%. Artinya, recovery ekonomi AS masih agak lambat. "Karena itu, risk appetite pun akan terbatas, jika ada euforia atas solusi krisis Eropa," paparnya.

Kecuali, lanjut Christian, jika GDP AS dirilis di atas rata-rata. "Jadi, perkembangan krisis AS-Eropa masih serba tidak menentu sehingga perdagangan secara keseluruhan masih bersifat choppy," timpalnya.

Untuk jangka pendek, ia menambahkan, sentimen GDP bisa memperkuat dolar AS dan jadi tekanan bagi rupiah. Tapi, untuk jangka menengah masih terlalu dini untuk jadi patokan. "Tapi, penguatan GDP bisa menopang kenaikan inflasi sehingga menopang dolar AS untuk jangka menengah," ujar dia.

Di sisi lain, fluktuasi rupiah karena pasar juga sedang menunggu laporan korporasi untuk kuartal III-2011 seperti sektor perbankan dan sektor teknologi dan ritel di AS. Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Selasa (25/10) ditutup menguat 8 poin (0,09%) ke level 8.840/8.850 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar