Rabu, 26 Oktober 2011

Jalan makin panjang, duit masuk makin kencang

Jalan makin panjang, duit masuk makin kencang
JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akhirnya bisa melanjutkan pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) yang mangkrak sejak 1998 silam. Ruas tol ini ditargetkan bisa mulai beroperasi di 2013.

Analis menilai berjalannya kembali pembangunan ruas jalan tol yang menghubungkan Kembangan dan Ulujami itu akan berdampak positif bagi kinerja JSMR. "Penyelesaian bagian yang terputus akan meningkatkan lalu lintas melalui JORR," kata Chandra S. Pasaribu, analis Danareksa Sekuritas.

Asal tahu saja, jika proyek ini selesai empat ruas jalan tol yang sudah ada akan terhubung, yakni Jakarta-Cikampek, Jagorawi, Bintaro-Pondok Aren dan Serpong serta tol Sedyatmo yang menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Memang, proses pembebasan lahan untuk jalan tol masih belum selesai. "Saat ini, proses pembebasan lahan telah mencapai 77,8% dari total lahan yang dibutuhkan, sebesar 45 hektar," tulis Maria Renata, analis Mandiri Sekuritas dalam risetnya.

Meski begitu, para analis meyakini proses pembebasan lahan akan berjalan lancar. Pasalnya pemerintah juga berharap jalan tol ini bisa segera selesai.
Proses pengerjaan proyek juga bakal berjalan lancar. PT Marga Lingkar Jakarta, yang nantinya akan menjadi operator ruas jalan tol ini, telah mendapat komitmen pendanaan Rp 1,55 triliun dari Bank Mandiri dan Bank DKI.

Chandra memperkirakan, lalu lintas di jalan tol yang panjangnya 7,7 kilometer ini bisa mencapai 78.000 kendaraan per hari, dengan tarif rata-rata Rp 8.000 per kendaraan. Jalan tol ini juga bakal banyak digunakan truk yang tak boleh menggunakan jalan tol dalam kota di siang hari.

Chandra memprediksi pendapatan JSMR di 2013 bisa mencapai Rp 5,73 triliun. Sementara di 2011 ini, ia memperkirakan pendapatan emiten ini mencapai Rp 4,78 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,43 triliun.

Efek kenaikan tarif
Hingga akhir kuartal tiga 2011 ini, JSMR mencatatkan kenaikan lalu lintas di ruas jalan tolnya. Total volume kendaraan hingga September mencapai 797 juta unit.

Selama September saja, volume kendaraan mencapai 91 juta kendaraan, naik 5,4% dibanding bulan sebelumnya. Hal ini terjadi lantaran lalu lintas kembali normal setelah libur Lebaran. "Selama libur Lebaran, volume kendaraan berkurang," jelas dia. Menurutnya, hingga September 2011 lalu lintas di jalan tol JSMR sudah mencapai 80% dari proyeksi total di 2011.

Kenaikan tarif jalan tol beberapa waktu lalu juga tak mempengaruhi pertumbuhan lalu lintas. Irwan Budiarto, analis Kresna Graha Sekurindo, memprediksi volume kendaraan di 2011 akan tumbuh sekitar 6,1% dibanding realisasi tahun sebelumnya.

Para analis menetapkan rekomendasi beli untuk JSMR. Soal target harga, Chandra menilai saham ini bisa mencapai Rp 5.000 per saham, dengan PER di 2012 mencapai 19,5 kali.

Maria mematok target harga di Rp 4.100 per saham. Ia menghitung harga JSMR saat ini mencerminkan PER 2011 sebesar 18,1 kali. Irwan menghitung target harga JSMR di 4.300 per saham.

Harga JSMR, Selasa (25/10), tidak mengalami perubahan dari Rp 3.875 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar