Rabu, 26 Oktober 2011

Kontrak minyak tergelincir dari level tertinggi 12 pekan

Kontrak minyak tergelincir dari level tertinggi 12 pekan
JAKARTA. Harga minyak mentah tumbang dari level tertinggi 12 pekan di New York. Koreksi terjadi karena pasar khawatir rencana untuk mengatasi krisis utang Eropa akan terhambat. Apalagi, stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) meningkat.

Minyak WTI untuk pengiriman Desember turun 86 sen menjadi US$ 92,31 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, dan berada di level US$ 92,97 pada pukul 9.36 waktu Jakarta. Kemarin, kontrak yang sama reli 2,1% ke US$ 93,17 per barel, yang merupakan posisi tertinggi sejak 2 Agustus. Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Desember naik 24 sen ke US$ 111,16 per barel di bursa ICE Futures Europe.

Ketua menteri keuangan Eropa menunda pertemuan hari ini, sebelum para pemimpin Eropa mengadakan pertemuan untuk menyepakati blueprint pengendalian krisis. Para pemimpin Eropa dijadwalkan bertemu hari ini di Brussels untuk membahas langkah penanganan krisis.

Kepala analis CMC Markets Ric Spooner menilai, pasar mulai sedikit melemah sebelum KTT Eropa malam ini. "Pasar telah reli cukup banyak sebelumnya. Pembatalan pertemuan menteri keuangan telah memicu ketidakpastian," ujarnya, di Sydney.

Di sisi lain, harga minyak juga tertekan karena American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah AS bertambah sebanyak 2,710 juta barel per pekan lalu. Sementara, Departemen Energi AS akan merilis laporan persediaan bahan bakar pada hari ini. Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, akan ada peningkatan pasokan minyak sebanyak 1,48 juta barel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar