Rabu, 26 Oktober 2011

Saham Berkinerja Menarik, Bisa Jadi Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Rabu (26/10) diperkirakan akan melanjutkan penguatan. Saham dengan kinerja dan aksi korporasi menarik bisa menjadi pilihan.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, pelaku pasar hari ini cenderung masih optimistis keputusan Uni Eropa akan memenuhi ekspektasi yang memicu penguatan bursa. “Terindikasi dari asing yang pada perdagangan kemarin masih net buy senilai lebih dari 100 miliar,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Di tengah situasi ini, Willy merekomendasikan saham-saham seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI) dan Astra International (ASII). Selain saham properti Bukit Sentul (BKSL) dan Alam Sutera Realty (ASRI). “ASRI menarik karena target penjualan akhir tahun sudah tercapai tercapai pada kuartal tiga 2011,” ucapnya.

Saham lain yang menarik menurut Willy adalah Bumi Resources (BUMI), dengan program buyback bisa sampai ke level tertinggi 5.000, sehingga koreksi saham BUMI masih bisa tertahan. Selain saham Energi Mega Persada (ENRG) dan Indofarma (INAF), yang akan kuasi reorganisasi, menungu persetujuan RUPS.

Sementara Yuganur Wijanarko dari HD Capital memprediksikan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran support 3.575-3.350-3.290, serta resistance 3.750-3.850.

Menurutnya, kegagalan IHSG untuk menutup di atas resistance kunci di 3.725, serta moving average 50 dan 200 hari yang memberikan dead cross sell, membuat pelaku pasar harus waspada terhadap potensi koreksi. “Namun, bila itu terjadi bisa dijadikan sebagai ajang trading pendek,” katanya.

Beberapa emiten pilihannya adalah Bakrieland (ELTY), Bank Central Asia (BBCA) Bank Mandiri (BMRI) dan Astra International (ASII),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,” pungkasnya.

Pada perdagangan Selasa (25/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 3,696 (0,1%) ke level 3.710,478, dengan intraday tertinggi di 3.733,92 dan terendah di 3.700,65. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 3,931 miliar lembar saham, senilai Rp 3,875 triliun dan frekuensi 114.809 kali.

Sebanyak 107 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 215 saham stagnan. Asing masih mencatatkan aliran dana masuk, dengan nilai transaksi beli (net foreign buy) sebesar Rp192 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp1,652 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,459 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar