Selasa, 11 Oktober 2011

Sesi Dua : Cermati Saham Berfundamental Positif

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham dengan fundamental positif pada kuartal ketiga dari sektor tambang, properti dan perbankan, bisa jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (11/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tajam 108,73 poin (3,15%) ke level 3.559,817. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 22,72 poin (3,75%) ke angka 628,682.

Laju indeks siang ini sangat ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 3,101 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 3,431 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,661 miliar di pasar reguler dan total Rp2,803 miliar dan frekuensi 27.973 kali. Sebanyak 212 saham menguat, sedangkan 27 saham melemah dan 53 saham stagnan.

Kenaikan indeks, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp221,5 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp748,5 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp527,03 miliar.

Semua sektor saham kompak menguat tajam. Saham sektor pertambangan memimpin kenaikan 4,13%, disusul industri dasar 3,89%, aneka industri 3,71%, keuangan 3,60%, properti 3,03%, manufaktur 3%, infrastruktur 2,53%, perdagangan 2,44%, konsumsi 1,90% dan perkebunan 1,89%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks saham dometik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.615 dengan level support 3.489,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (11/10).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini, salah satunya dipicu oleh ekspektasi positif atas laporan kinerja keuangan emiten untuk kuartal ketiga 2011 yang bakal dirilis pada pekan ketiga Oktober ini.

Di sisi lain, lanjutnya, dari eksternal pasar mendapat sentimen positif setelah Kanselir Jerman dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyatakan adanya rencana khusus untuk mengamankan sektor perbankan dan paket penyelamatan zona Eropa. “Karbar yang beredar, Perancis dan Jerman menyepakati rekapitalisasi perbankan,” ujarnya.

Hanya saja, ia menambahkan, soal detil rencana tersebut baru akan dipresentasikan awal November 2011 sebelum pertemuan G20 di Perancis. “Tapi, pada intinya, pasar melihat, krisis utang Uni Eropa akan memiliki jalan keluarnya. Tinggal menunggu waktu dan prosedurnya,” papar Willy.

Hanya saja, Willy menambahkan, dari sisi domestik masih cemas soal reshuffle kabinet. Pasar khawatir, pergantian menteri tidak seperti yang diinginkan pasar. “Jadi, indeks mungkin akan mendapat sedikit gangguan. Tapi, dalam waktu dekat ini pasar lebih merespon positif laporan keuangan kuartal ketiga 2011,” tandas Willy. “Reshuffle mungkin baru terjadi akhir Oktober ini.”

Di atas semua itu, ia menilai, penguatan indeks saat ini cukup solid. Apalagi, bursa regional pun sudah reversal menguat. Willy merekomendasikan positif saham-saham yang kinerja fundamentalnya diekspektasikan cukup positif pada kuartal ketiga di sektor pertambangan, properti dan perbankan. “Rekomendasi positif juga untuk beberapa saham memiliki aksi korporasi,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Adaro Energy (ADRO), PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Lippo Cikarang (LPCK), PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) yang cum right issue-nya jatuh pada Rabu (12/10) dan PT Bakrieland Development (ELTY) yang mendapat sentiment positif dari aksi korporasi pada grup Bakrie.

Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Jabar Banten (BJBR), PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Central Asia (BBCA) dan PT Bank Danamon (BDMN). “Saya rekomendasikan akumulasi beli saham-saham tersebut dengan pola buy on weakness dan target hingga rilis kinerja keuangan,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar