Selasa, 11 Oktober 2011

IHSG Bisa Naik, Tapi Terancam Longsor

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Selasa (11/10) akan konsolidasi cenderung naik. Namun, status siaga satunya menunjukkan potensi longsor. Inilah saham-saham yang masih bertenaga naik.

Pada perdagangan Senin (10/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 25,40 poin (0,74%) ke 3.451,08, dengan intraday tertinggi di 3.452,42 dan terendah di 3.413,26. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 5,73 poin (0,96%) ke level 605,96.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, penguatan indeks saham domestik kemarin, belum mengonfirmasi penguatan berikutnya. Sebab, pergerakan market saat ini sangat tergantung pada perkembangan krisis utang di Eropa dan perekonomian AS.

Hanya saja, ia menggarisbawahi, sentimen bearish dari Eropa sudah mulai mereda saat ini. Apalagi, data-data ekonomi AS yang dirilis sepekan terakhir juga positif. “Karena itu, Selasa (11/10) ini, indeks bakal konsolidasi dengan kecenderungan menguat dengan support di level 3.410 dan jika tembus support berikutnya 3.390. Sedangkan resistance di level 3.525 dan 3.580 sebagai resistance keduanya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (10/10).

Namun demikian, menurutnya, apakah penguatan indeks masih bisa berlanjut, hal itu masih membutuhkan sentimen baru. Atau, paling tidak, orang juga menunggu apakah ada sentimen negatif yang baru. “Jika memang tidak ada sentiment negatif, down trend jangka menengah bisa terpatahkan,” paparnya.

Sejauh ini, ia menjelaskan, tren jangka pendeknya masih naik tapi tren jangka menengah indeks masih turun. Diharapkan, indeks bisa menembus resistance 3.525-3.580. “Jika itu yang terjadi, indeks memiliki kesempatan untuk penutupan akhir tahun di level 3.700-3.750,” ungkap dia.

Sebaliknya, jika resistance tersebut masih susah untuk ditembus ke atas, market harus mencermati apakah ada sentimen negatif regional yang baru. “Jika itu yang terjadi, tinggal dilihat, penurunan indeks hingga level berapa. Tapi, untuk Selasa (11/10) ini, indeks berpeluang konsolidasi cenderung menguat,” ucapnya.

Hanya saja, Satrio menyarankan agar pasar mencermati bursa AS yang mentok di area resistance-nya. Begitu juga dengan perkembangan bursa Asia yang belum sepenuhnya kuat. “Memang sih, indeks bisa naik tapi statusnya masih siaga 1 jika tiba-tiba terjadi longsor yang tajam kembali di market,” tandas Satrio.

Tapi, dia optimistis, selama tidak ada berita bearish, IHSG tidak akan melemah. Dan sola itu, tinggal melihat perkembangannya seperti apa. IHSG memang ada peluang menguat. “Tapi, karena penutupan kemarin masih berada di bawah resistance 3.525, tidak terlalu memberikan harapan,” timpalnya.

Dalam situasi ini, Satrio merekomendasikan positif saham-saham yang masih memiliki potensi kenaikan. Saham-saham pilihan pertama adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Saham-saham tesebut bisa jadi pilihan pertama,” ujar dia.

Lalu, untuk pilihan kedua, dia merekomendasikan saham PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Untuk pilihan ketiga, PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) dan PT Gajah Tunggal (GJTL). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tesebut,” imbuh Satrio. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar