Selasa, 11 Oktober 2011

Sektor Bank & Saham Fokus Domestik Masih Oke

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik Selasa (11/10) masih akan fluktuatif. Namun, sektor perbankan dan sektor lain yang kuat pasar domestiknya, masih bisa jadi pilihan.

Felix Sindhunata, analis dari Henan Putihrai Sekuritas mengatakan, volatilitas masih akan terjadi di pasar, meskipun relatif kecil. Kendati koreksi beberapa hari lalu sudah membuat valuasi saham dengan fundamental kuat, menjadi menarik. “Namun PE IHSG yang mencapai 13 kali, relatif tinggi dibanding PER-nya di Asia,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, investor masih mengenakan harga premium atas saham-saham di Indonesia, karena risiko emerging market belum hilang. Meskipun PE masih bisa turun lagi dengan banyaknya emiten Indonesia yang diperkirakan mencatat pertumbuhan laba di kuartal tiga 2011. “Faktor premium karena risiko Emerging Market itulah yang membuat PE IHSG masih akan relatif tinggi ketimbang indeks Asia lainnya,” paparnya.

Felix menilai, masalah Eropa tidak akan selesai dalam waktu cepat, karena apa yang dilakukan sekarang, cenderung proteksi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Sehingga perbankan Eropa mayoritas diinjeksi dana untuk mencegah keringnya likuiditas antar bank.

Risiko default pada negara-negara Eropa periferal (Yunani, Spanyol, Italia, Portugal), diperkirakan sudah diantisipasi oleh investor. “Namun, dengan rata-rata pertumbuhan 1,1 %, Eropa masih akan sulit untuk memulihkan ekonominya,” ujarnya.

Ia menilai, semua negara memproteksi ekonomi dalam negeri dan ketahanan sektor keuangannya, sehingga hampir dipastikan situasi pelonggaran likuiditas terjadi di mana-mana. “Ini yang mengakibatkan investor wait and see dan terus berhitung risk and return di setiap pasar,”jelasnya.

Di tengah situasi ini, saham bigcap di Indonesia yang menarik relatif terbatas, sehingga akhirnya didominasi oleh sektor perbankan. Selain sektor yang kuat pasar domestiknya.

Pilihannya adalah Astra International (ASII), Bank rakyat Indonesia (BBRI), bank Central Asia (BBCA), dan Bank Mandiri (BMRI),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”tutupnya.

Pada perdagangan Senin (10/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 25,40 poin (0,74%) ke 3.451,08, dengan intraday tertinggi di 3.452,42 dan terendah di 3.413,26. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 2,536 miliar lembar saham, senilai Rp 2,19 triliun dan frekuensi 74.062 kali.

Sebanyak 110 saham naik, sisanya 84 saham turun, dan 91 saham stagnan. Kendati menguat, asing mencatatkan aksi jual, dengan transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai sebesar Rp5 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp765 miliar dan transaksi beli mencapai Rp760 miliar. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar