Rabu, 09 November 2011

Berlusconi Siap Mundur, Wall Street Meriah

Jakarta - Saham-saham di bursa Wall Stret ditutup menguat kembali. Rencana pengunduran diri Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi langsung membuat saham-saham berbalik arah menguat menjelang akhir perdagangan.

PM Berlusconi mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri setelah UU Anggaran disetujui. Investor sudah lama mengharapkan pengunduran diri itu sehingga bisa memunculkan jalan adanya pemimpin baru yang lebih agresif dalam menangani masalah utang Italia.

Perdagangan berjalan sangat fluktuatif hampir di sepanjang perdagangan setelah PM Berlusconi memenangkan sebuah voting untuk meratifikasi anggaran. Namun ia gagal mendapatkan mayoritas pada Chamber of Deputies, sehingga dia harus mengundurkan diri.

Meski saham-saham menguat setelah adanya kabar tersebut, sebagian besar analis memperkirakan volatilitas terkini masih akan tetap ada.

"Pandangan optimistis adalah apa yang kita butuhkan, Kita akan mendapatkan darah baru yang akan membiarkan kita konstruksi dan bergerak untuk reformasi," ujar Mark Lookabil, penasihat Carson Wealth Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/11/2011).

"Tapi ada juga pandangan pesimistis yang tidak peduli siapa yang bertanggung jawab, berpikir kita hanya akan mendapatkan hal lama yang sama tanpa rencana kredibel baru. Ketika pesimistis datang untuk mempertanyakan apa yang terjadi disini, kita dapat bergerak melemah lagi," tambahnya.

Pada perdagangan Selasa (9/11/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 101,79 poin (0,84%) ke level 12.170,18. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 14,80 poin (1,17%) ke level 1.275,92 dan Nasdaq menguat 32,24 poin (1,20%) ke level 2.727,49.

Seluruh 10 sektor S&P menguat, namun perbankan yang biasanya melemah ketika ada kabar buruk dari Eropa, bergerak menguat. Indeks finansiap S&P malah menjadi top gainer dengan kenaikan 1,9%. Saham Wells Fargo & Co naik 4,4% menjadi US$ 26,53, Citigroup Inc naik 2,9% menjadi US$ 31,42.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai dengan volume perdagangan hanya sebesar 7,13 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian perdagangan di New York Stock Exchange yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar