Rabu, 09 November 2011

Diserbu Dana Asing Rp 800 Miliar, IHSG Menghijau

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 51 poin akibat aksi beli asing yang cukup tinggi. Investor semakin percaya diri dengan banyaknya sentimen positif yang beredar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.885 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.955 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG naik 23,461 poin (0,61%) ke level 3.829,109. Rencana mundur Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi memberi sinyal positif terhadap penyelesaian krisis Eropa.

Para pelaku pasar kembali percaya diri setelah rencana reformasi di Italia tersebut. Indeks pun sama sekali menghindari zona merah sepanjang perdagangan hari ini.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 43,174 poin (1,13%) ke level 3.848,822. Kepercayaan investor mulai pulih setelah ada tanda-tanda penyelesaian krisis utang Eropa segera terlaksana.

Aksi beli dengan derasnya terjadi di lantai bursa, membuat indeks sempat melambung tinggi hingga ke posisi 3.859,098. Zona merah sama sekali dihindari oleh IHSG.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (8/11/2011), IHSG ditutup menanjak 51,715 poin (1,35%) ke level 3.857,363. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 10,917 poin (1,60%) ke level 689,286.

Mundurnya Berlusconi jika parlemen menyetujui kebijakan penghematan anggaran pada voting pekan depan mendorong rasa percaya diri investor.

Investor berharap pengunduran dirinya ini bisa menjadi titik awal bagi Italia untuk keluar dari krisis. Selama Berlusconi berkuasa, banyak keraguan pemerintah Italia mampu melakukan reformasi.

Sentimen positif juga datang dari China. Tingkat inflasi negeri tirai bambu itu turun tajam di Oktober menjadi 5,5%, merupakan posisi terendahnya sejak bulan Mei lalu.

Rendahnya inflasi itu membuat pemerintah China bisa sedikit melonggarkan kebijakan moneternya. Yang berarti kabar baik bagi suku bunga bank dan para pengembang properti.

Maraknya sentimen positif yang datang dari global dan regional membuat aksi akumulasi saham tak diragukan lagi langsung terjadi. Saham-saham unggulan dan lapis dua semakin gencar dikoleksi.

Pemodal asing semakin agresif setelah sempat keluar sejenak dari pasar saham lokal. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 843,2 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 125.193 kali pada volume 4,149 miliar lembar saham senilai Rp 5,516 triliun. Sebanyak 149 saham naik, sisanya 70 saham turun, dan 109 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia melaju semakin kencang mengimbangi kecepatan IHSG. Hanya bursa saham Singapura yang masih terjebak di teritori negatif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menanjak 21,08 poin (0,84%) ke level 2.524,92.
  • Indeks Hang Seng melesat 335,96 poin (1,71%) ke level 20.014,43.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 99,93 poin (1,15%) ke level 8.755,44.
  • Indeks Straits Times turun 8,59 poin (0,30%) ke level 2.857,93.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.300 ke Rp 70.800, United Tractor (UNTR) naik Rp 1.000 ke Rp 26.150, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 900 ke Rp 62.450, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 700 ke Rp 21.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 15.500, Surya Citra Media (SCMA) turun Rp 300 ke Rp 6.350, Surabaya Agung (SAIP) turun Rp 110 ke Rp 330, dan XL Axiata (EXCL) turun Rp 100 ke Rp 5.300.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar