Rabu, 09 November 2011

Mencoba naik lagi

JAKARTA. Analis memprediksi hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak fluktuatif. Krisis utang Eropa masih menjadi penggerak utama bagi IHSG.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures, memperkirakan hari ini IHSG masih berpeluang menguat, meski terbatas. Maklum, "Pelaku pasar masih menunggu perkembangan Yunani dan Italia," terang dia, Senin (8/11).

Penguatan ini merupakan kelanjutan penguatan yang terjadi kemarin. Dalam perdagangan kemarin, pelaku pasar melakukan aksi beli lantaran melihat harga saham sudah cukup murah. Alhasil, IHSG menguat ke level 3.805,65.

Indikator teknikal juga menunjukkan IHSG masih memiliki kemampuan untuk melanjutkan penguatan. Fadlillah Qudsi, analis Mega Capital Indonesia, menuturkan indikator stochastic membentuk pola golden cross, yang menunjukkan momentum penguatan meski tipis.

Fadlilah memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 3.750-3.875. Sedangkan Ariston memprediksi IHSG akan bergerak di antara 3.765 hingga 3.832.

Berbeda dengan IHSG, analis memperkirakan rupiah hari ini masih akan tertekan. Taufan Tito, dealer valas Bank Rakyat Indonesia, memprediksi rupiah akan bergerak melemah di rentang Rp 8.950 hingga Rp 8.990 per dolar Amerika Serikat (AS).

Penyebabnya, permintaan dolar AS meningkat. "Menjelang akhir tahun permintaan dolar AS memang tinggi," kata Tito. Di pasar spot, pasangan USD/IDR, kemarin, ditutup senilai 8.920.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar