Selasa, 29 November 2011

Saham Tambang Oke-oke Saja

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur menghambat transportasi jalur air Sungai Mahakam, salah satunya pengangkutan batubara. Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham sektor pertambangan.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, peristiwa runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara belum akan berdampak signifikan terhadap fundamental emiten sektor tambang serta sahamnya.

"Kita lihat dalam satu minggu ini. Saya rasa merapikan dengan mengangkat sisa-sisa jembatan yang runtuh hanya memakan waktu sebentar. Beda dengan membangun jembatannya kembali," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (28/11) petang.

Terlebih lagi, lanjutnya, tambang merupakan pemasukan utama bagi pemerintah daerah. Sehingga ia yakin jalur sungai akan segera dibuka kembali. "Tapi saya rasa belum akan berdampak pada kinerja kuartal empat ini, apalagi sebentar lagi kan tutup tahun 2011," ujarnya.

"Lain lagi kalau ternyata merapikan jalur sungainya menghabiskan waktu lebih dari sebulan. Itu akan terlihat di laporan keuangannya. Kalau sampai sebulan lebih akan pengaruh," paparnya.

Dengan demikian, saham-saham sektor tambang masih layak untuk dikoleksi dengan rekomendasi buy karena masih memiliki prospek yang menarik. "Seperti saham HRUM yang sedang turun cukup dalam, itu bisa dibeli mumpung murah," tandasnya.

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengakui, dengan runtuhnya jembatan tersebut, pengangkutan batubara dari area tambang ke terminal bakal terganggu. Sedangkan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyatakan, kinerja perseroan sama sekali tidak akan terganggu dengan peristiwa tersebut.

Pada perdagangan awal pekan kemarin, sektor pertambangan turun 0,03% ke 2.487,96. Saham ITMG turun Rp900 ke Rp37.800 dan saham HRUM turun Rp400 ke Rp6.950.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar