Kamis, 12 Januari 2012

IHSG masih tersengat profit taking

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin (11/1) lesu darah. Pada penutupan perdagangan sesi I, indeks melemah 0,45%. Tekanan jual berlanjut pada sesi II hingga indeks ditutup tergerus 0,74% ke posisi 3.909,64.

Pemodal masih terombang-ambing sentimen global. Di satu sisi Amerika Serikat (AS) telah menunjukkan harapan pemulihan ekonomi dengan data ekonomi yang cukup positif. Namun, kekhawatiran krisis Eropa masih membayangi pasar.

Analis menilai, pelemahan indeks juga terjadi lantaran aksi profit taking, setelah IHSG mengalami penguatan beberapa hari terakhir. "Aksi ambil untung berasal terjadi pada beberapa saham bluechips," ujar Alwi Assegaf, Analis Universal Broker.

Alwi memperkirakan, IHSG hari ini (12/1) bakal melanjutkan pelemahan karena aksi ambil untung masih berlanjut. Maklum, beberapa saham ungulan yang telah melaju kencang menunjukkan kondisi jenuh beli. Indeks akan bergerak sempit di kisaran 3.875-3940.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, IHSG memiliki kecenderungan melemah pada pada kisaran 3.885-3.930. Investor akan melihat terlebih dahulu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini (12/1), terkait penetapan suku bunga kredit.

Sejumlah analis memperkirakan, BI berpeluang memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,75%. "Tingkat suku bunga akan menjadi katalis indeks ke depan," ujar Purwoko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar