Kamis, 12 Januari 2012

Sempat Fluktuatif, IHSG Stagnan di 3.909

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup stagnan di 3.909 setelah seharian bergerak fluktuatif. Investor belum bersemangat karena menunggu hasil penjualan obligasi Italia dan Spanyol.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.180 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.210 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka bertambah 2,949 poin (0,07%) ke level 3.912,589 terbawa arus positif bursa-bursa Asia. Investor tetap waspada mencermati perkembangan krisis utang Eropa.

Awalnya, indeks menanjak hingga ke posisi tertinggi 3.918,586 akibat aksi beli. Setelah itu indeks bergerak fluktuatif, lebih sering habiskan waktu di zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 6,832 poin (0,18%) ke level 3.902,808. Investor masih menunggu pengumuman BI rate.

Indeks pun sempat jatuh ke posisi terendahnya akibat aksi ambil untung di 3.890,928. Aksi beli jelang penutupan berhasil mengurangi koreksi indeks.

Mengakhiri perdagangan, Kamis (12/1/2012), IHSG ditutup melemah tipis 0,143 poin (0,01%) ke level 3.909,497. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun tipis 1,629 poin (0,24%) ke level 689,894.

Aksi borong saham terjadi di saham-saham berbasis agribisnis. Namun sayangnya, aksi ambil untung terjadi justru di hampir seluruh lapisan saham.

Emiten baru, PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE), tak mampu menangkat bursa ke zona hijau meski sempat menguat 20% ke posisi tertingginya Rp 380 per lembar dari harga IPO Rp 310 per lembar.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap menahan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di level 6%. Ini dilakukan untuk menjaga laju inflasi ke depan sesuai target.

Langkah ini tidak terlalu direspon oleh para pelaku pasar karena langkah BI tersebut sudah diperkirakan sebelumnya. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 91,613 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 140.667 kali pada volume 14,36 juta lot saham senilai Rp 4,44 triliun. Sebanyak 130 saham naik, sisanya 111 saham turun, dan 111 saham stagnan.

Kekhawatiran akan krisis utang Eropa mendesak bursa-bursa di regional jatuh ke zona merah. Hanya bursa saham Singapura yang masih mampu menguat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 10,73 poin (0,47%) ke level 2.275,01.
  • Indeks Hang Seng turun 56.56 poin (0,30%) ke level 19.095,38.
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 62,29 poin (0,74%) ke level 8.385,59.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,64 poin (0,06%) ke level 2.748,77.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.500 ke Rp 118.000, Mayora (MYOR) naik Rp 700 ke Rp 14.700, Astra Agro (AALI) naik Rp 500 ke Rp 22.250, dan Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 19.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara Surya Toto (TOTO) turun Rp 7.900 ke Rp 58.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.350 ke Rp 69.150, United Tractor (UNTR) turun Rp 1.000 ke Rp 27.200, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 39.100.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar