Kamis, 12 Januari 2012

Jangan Takut Pilih Saham Bluechip!

INILAH.COM, Jakarta – Meski secara harian fluktuatif, laju IHSG masih berada dalam tren bullish. Karena itu, jangan takut masuk pada saham-saham bluechip.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, selama belum ada trigger yang signifikan positif, kalaupun indeks hari ini menguat signifiakn, keesokan harinya cenderung dilanda profit taking. Hanya saja, kecenderungannya pergerakan IHSG tetap higher low dan higher high--level terendah dan tertingginya terus meningkat.

Karena itu, meski secara harian fluktuatif, tren pergerakan IHSG cenderung menguat dan berpeluang tetap berada di atas support 3.875 hingga akhir pekan ini. “Kalau ada penurunan akibat profit taking, jangan takut untuk masuk saham bluechip, buy on weakness karena tren IHSG adalah bullish,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (11/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 29,76 poin (0,76%) ke level 3.909,078 dengan intraday tertinggi 3.954,856 dan terendah 3.902,345. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 5,99 poin (0,86%) ke level 691,523.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Meski melemah, IHSG masih bertahan di atas 3.900. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Koreksi IHSG kemarin merupakan hal biasa akibat profit taking untuk menguji level support. Tapi, indeks masih ditutup di atas 3.875 sebagai support bullish-nya. Karena itu, tren IHSG tetap bullish meskipun pergerakan hariannya sangat tergantung pada bursa regional.

Level support dan resistance-nya?
Support indeks jangka pendek berada di level 3.875 untuk sinyal bahwa bullish IHSG tetap lanjut. Sementara itu, support kuat indeks tetap di level 3.580 yang menjadi ukuran untuk perubahan arah dari trend bullish menjadi bearish atau konsolidasi. Selama belum pecah support tersebut, tren IHSG masih bullish.

Resistance kuat indeks, berada di level 4.020 sebelum mencapai level tertinginya sepanjang sejarah di level 4.195. Sebab, beberapa kali kenaikan, indeks tertahan pada level 4.020 itu. Jadi, selama belum trigger yang signifikan positif, tampak IHSG tidak akan menguat signifikan dan cenderung bertahan.

Bagaimana dengan pengumuman BI rate hari ini?
Banyak analis memperkirakan, BI rate tidak mengalami perubahan pada level 6% yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia hari ini. Tapi, dari sisi makro ekonomi Indonesia masih tetap bagus. Dari sisi IHSG, secara grafik juga sudah breakout. Karena itu, pasar tinggal bersabar untuk melihat potensi-potensi kenaikan berikutnya. Walaupun memang, untuk saat ini belum ada triger positif dari eksternal sehingga penguatan indeks tak signifikan.

Apa yang jadi trigger signifikan itu?
Untuk eksternal, trigger indeks tak terlepas dari ekonomi AS dan krisis utang Eropa. Jika ada jalan keluar krisis kawasan itu, akan jadi sentiment positif. Begitu juga sebaliknya. Terutama dari hasil pertemuan Kanselir Jerman Angela Merkel dengan Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde; Merkel dengan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy atau Merkel dengan Mario Monti, Perdana Menteri Italia. Selama belum ada trigger yang signifikan, jika hari ini menguat signifiakn, keesokan harinya cenderung dilanda profit taking.

Hanya saja, kecenderungannya pergerakan IHSG tetap higher low dan higher high--level terendah dan tertingginya terus meningkat. Karena itu, meski secara harian fluktuatif, tren pergerakan IHSG cenderung menguat dan berpeluang tetap berada di atas support 3.875 hingga akhir pekan ini.

Kalau begitu, saham-saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
Saya rekomendasikan positif saham-saham bluechip. Di antaranya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Bukit Asam (PTBA). Kalau ada penurunan akibat profit taking, jangan takut untuk masuk, buy on weakness karena tren IHSG adalah bullish.

Rekomendasi ppositif juga untuk saham-saham bluechip yang sudah memecahkan level resistance-nya sehingga memberikan potensi penguatan lebih jauh seperti PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Bakrie Sumatra Plantation (UNSP), PT Energi Mega Persada (ENRG) dan PT Bumi Resources (BUMI).

Bagaimana dengan saham-saham second liner?
Saham-saham second liner juga menarik untuk dimainkan meskipun tetap harus hati-hati dengan memperhatikan volume transaksi. Saham lapis dua yang kenaikannya cukup tinggi akibat rumor atau gorengan patut diwaspadai.

Saham second liner pilihan, PT Duta Kirana Finance (DKFT), Myoh Technology (MYOH) , PT Garda Tujuh Buana (GTBO), PT Rukun Raharja (RAJA), dan PT Lippo Cikarang (LPCK). Bermain cepat saja pada saham-saham seperti ini dengan disiplin cut loss jika terjadi pembalikan arah. Kecuali, saham second liner yang punya cerita fundamental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar