Kamis, 20 Oktober 2011

Eksternal Memburuk, IHSG Terpuruk

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali terkoreksi, seiring memburuknya bursa global dan regional. Investor memanfaatkan untuk profit taking saham-saham unggulan.

Pada perdagangan Kamis (20/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 62,530 poin (1,70%) ke level 3.622,776, dengan intraday terendah di 3.598,76 dan tertinggi di 3.684,84. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 12,739 poin (1,94%) ke level 641,276.

Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di teritori negatif, dengan kecenderungan turun. Dibuka melemah 0,65% ke level 3.661, indeks terus mengalami tekanan, hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.652 dan akhirnya ditutup di level 3.622.

IHSG hari ini terkoreksi, seiring pelemahan yang terjadi di bursa global dan regional. Sentimen dalam negeri belum terlihat mampu mengendalikan pergerakan saham, termasuk pelantikan mentri baru hasil reshuffle kemarin.

“Minimnya sentimen membuat IHSG tergantung pada pasar eksternal, termasuk pergerakan turunnya. Investor memanfaatkan untuk ambil untung,” ujar Felix Sindhunata, analis Henan Putihrai.

Bursa AS kembali bergerak volatile dan ditutup terkoreksi semalam, setelah indeks S&P500 hampir menembus bullish trend resistance di level 1.230. Koreksi dipicu pelemahan saham-saham sektor teknologi dan finansial, karena kinerja di bawah estimasi serta kembali munculnya pesimisme solusi krisis utang Eropa.

Kendati masih melemah, Felix meyakini IHSG akan tetap tumbuh hingga akhir tahun. Penguatan akan ditopang laporan keuangan emiten per kuartal tiga 2011, yang diharapkan dapat mendongkrak harga sejumlah saham, dengan pertumbuhan kinerja keuangan memuaskan.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,12 miliar lembar saham, senilai Rp 3,35 triliun dan frekuensi 106.775 kali. Sebanyak 43 saham naik, sisanya 204 saham turun, dan 53 saham stagnan.

Koreksi bursa diwarnai keluarnya dana asing, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) tercatat sebesar Rp193 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual mencapai Rp1.198 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,005 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.650 ke Rp 40.600, Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.500 ke Rp 67.800, Century Textile (CNTX) turun Rp 1.100 ke Rp 6.000, dan Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 55.000.

Sedangkan emiten-emiten yang menguat antara lain Goodyear (GDYR) naik Rp 500 ke Rp 9.900, Multibreeder (MBAI) naik Rp 300 ke Rp 14.800, Jasa Marga (JSMR) naik Rp 150 ke Rp 3.825, dan BFI Finance (BFIN) naik Rp 100 ke Rp 6.050.

Bursa regional Asia sore ini terpantau memerah. Indeks Kospi di Seoul memimpin penurunan sebesar 2,7% ke level 1.805,09. Disusul indeks komposit Shanghai di China yang turun 1,94% ke level 2.331,37, indeks Hang Seng di Hong Kong yang turun 1,8% ke 17.983,1, indeks Nikkei di Jepang yang melemah 1,03% ke 8.682,15, dan indeks Strait Times di Singapura yang turun 0,9% ke 2.694,98. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar