Kamis, 20 Oktober 2011

Pagi ini, rupiah tergerus paling tajam dalam dua pekan

Pagi ini, rupiah tergerus paling tajam dalam dua pekan
JAKARTA. Pagi ini, rupiah tergerus signifikan. Pelemahannya merupakan yang tertajam dalam dua pekan terakhir atau tepatnya sejak 3 Oktober lalu. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah 0,5% ke level Rp 8.848 per dollar AS pada pukul 9.20 WIB.

Otot rupiah tertekan karena sentimen negatif dari kawasan Eropa. Para pemimpin Eropa dikabarkan berbeda pendapat terkait rencana mengatasi krisis utang di kawasan tersebut. Sentimen ini pun melemahkan permintaan untuk aset negara berkembang yang berimbal hasil lebih tinggi.

Kemarin, Menteri Keuangan Perancis Francois Baroin mengatakan, dana bailout Eropa akan lebih baik ditingkatkan dengan bantuan dari Bank Sentral Eropa (ECB). Namun, ECB dan pemerintah Jerman menentang ide tersebut.

Kepala treasury ANZ Panin Bank wiling Bolung menilai, isu-isu utang Eropa mempengaruhi pasar regional, termasuk rupiah. "Namun, penurunan mata uang mungkin terbatas seiring bank sentral berupaya mengurangi volatilitas," katanya, hari ini di Jakarta.

Adapun, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun dua basis poin menjadi 6,35%, kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar