Kamis, 20 Oktober 2011

Ketidakjelasan Krisis Eropa Kembali Tekan Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali ditutup melemah akibat derasnya tekanan jual merespons munculnya lagi perkembangan negatif dari penanganan krisis Eropa.

Sentimen negatif datang dari pernyataan Presiden Prancis Nicholas Sarkozy yang menyatakan bahwa pembicaraan untuk menangani krisis kawasan Eropa mentok karena mereka sedang berjuang menaikkan dana talangan.

Sementara Wall Street Journal melaporkan dana talangan Eropa dapat digunakan untuk dijadikan kolateral dalam penerbitan surat utang di negara-negara yang sedang terbelit masalah.

"Pasar menjadi terlalu sensitif terhadap pembicaraan dan rumor yang keluar dari Eropa dan juga berita tajuk utama. Ini jelas apa yang terjadi kemarin dan itu hanya menunjukkan bagaimana tidak stabilnya pasar," ujar Eric Marshal, direktur Hodges Capital Management seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/10/2011).

Pada perdagangan Rabu (19/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 72,43 poin (0,63%) ke level 11.504,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 15,50 poin (1,26%) ke level 1.209,88 dan Nasdaq merosot 53,39 poin (2,01%) ke level 2.604,04.

Outlook ekonomi yang lemah dari Bank Sentral AS 'bertanggung jawab' terhadap awal pergerakan melemah pada Rabu petang. Saham-saham teknologi masuk biggest loser menyusul melesetnya target pendapatan yang jarang terjadi dari Apple Inc. Saham Apple turun hingga di bawah level US$ 400.

Perdagangan tidak berjalan ramai, dengan volume transaksi hanya 7,8 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang hanya sebesar 8 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar