Senin, 16 Mei 2011

Skandal Seks IMF Hempaskan Rupiah 34 Poin

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (16/5) ditutup melemah tajam 34 poin (0,39%) menjadi 8.574/8.584 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.540/8.545.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh ketidakpastian krisis utang di zona euro yang semakin meningkat. Hal itu terjadi setelah penangkapan Managing Direktur International Monetary Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn Strauss-Kahn atas tuduhan percobaan perkosaan di New York, pada Sabtu (14/5).

Secara umum, ditegaskan Christian, menjadi sentimen negatif di market sehingga memperkuat daolar AS atas euro dan jadi tekanan bagi rupiah. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terlemahnya 8.578 dan terkuatnya 8.561 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (16/5).

Pasalnya, lanjut dia, Strauss-Kahn dijadwalkan bertemu para menteri keuangan Eropa hari ini untuk membahas krisis utang Eropa. Tapi, dengan adanya penangkapan tersebut, karena kasus asusila memicu krisis kepemimpinan di IMF. "Karena itu, pasar semakin mengkhawatirkan terjadinya restrukturisasi utang Yunani," ujarnya.

Skandal itu menyebabkan pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa hari ini, tidak didukung oleh IMF. Pasar mengantisipasi skenario terburuknya yakni akan adanya realisasi struktur utang Yunani. "Paling tidak, penjadwalan ulang Surat Utang Yunani yang jatuh tempo," papar Christian.

Di sisi lain, rupiah juga mendapat tekanan dari bursa saham yang melemah. Kondisi itu dipicu oleh adanya potensi kenaikan suku bunga di China. Itu juga turut memicu pengalihan risiko sehingga mata uang dolar AS secara keseluruhan kembali menguat. "Semua itu, otomatis jadi tekanan bagi rupiah," tutur Christian.

Karena itu, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,4110 dari sebelumnya US$1,4239 per euro," imbuh Christian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar