Senin, 16 Mei 2011

Kesempatan Mendulang Laba dari Surat Utang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Di akhir pekan ini, sikap pesimistis masih tampak di wajah pelaku pasar modal. Setelah beberapa kali terkoreksi, mereka belum yakin indeks harga saham gabungan (IHSG) akan kembali mengeliat dalam waktu dekat ini.

Tapi, syukurlah, di tengah rasa pesimistis itu muncul berita bagus bagi para pemilik uang. Para analis memprediksi, imbal hasil (yield) surat utang akan meningkat pesat di kuarta II-2011. Ini artinya peluang bagi para investor untuk memindahkan dari saham ke surat utang seperti obligasi atau Surat Utang Negara (SUN).

Kabar baik muncul setelah bank sentral Amerika (The Fed) menghentikan pembelian US Treasury akibat meroketnya laju inflasi. Seperti diketahui, salah satu bagian program stimulus yang diluncurkan pemerintah Amerika adalah pembelian US Treasury sebesar US$ 600 miliar oleh The Fed.

Namun sayang, suhu inflasi langsung memanas kendati The Fed baru mengucurkan dana US$6 miliar. Nah, penghentian program quantitative easing ini diperkirakan akan mengerek yield US Treasury. “Mau tak mau, hal itu akan mendorong yield surat utang nasional,” kata Handi Yunianto, Head Fixed Income PT Mandiri Sekuritas.

Handi menambahkan, krisis Eropa dan kebijakan BI untuk tetap mempertahankan BI rate di level 6,75% juga memberikan angin positif bagi surat utang. Dengan perkembangan yang cukup positif tersebut, Handi berkeyakinan yield obligasi bertenor 2-10 tahun akan berkisar antara 7,7% dan 9,4%.

Namun demikian, ia tetap meminta para pemilik uang untuk tetap berhati-hati. Soalnya, perkiraan yield tadi didasarkan pada asumsi BI rate 7%, inflasi 6,6%, dan nilai tukar Rp8.672 per dolar. Sendainya rupiah kuartal II tetap menguat seperti sekarang, yakni Rp8.560 per dolar, kemungkinan yield bisa lebih tinggi lagi.

Kesempatan terdekat yang bisa diraih para investor untuk mendulang untung adalah penerbitan SUN di kuartal II yang nilainya mencapai Rp41,2 triliun. Para analis, termasuk Handi, yakin hot money masih akan mengalir masuk ke Indonesia. Tentu saja, SUN termasuk yang akan diincar investor asing. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar