Senin, 16 Mei 2011

Saham PTBA Bearish, Wait and See!

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham PTBA, Senin (16/5) diprediksi bearish bahkan hingga dua pekan ke depan. Tapi, pada dasarnya saham ini masih murah sebab dalam 12 bulan ke depan bertenaga ke level Rp30 ribu. Wait and see saja!

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, potensi bearish (pelemahan) saham PT Tambang Bukit Asam (PTBA) tampak jelas dari sisi teknikalnya. Menurutnya, level bottom-nya sudah tampak tapi potential upside-nya juga signifikan.

Karena itu, saham PTBA patut diwaspadai. Sebab ada kemungkinan saham ini akan mengalami titik balik (reversal) menguat. “PTBA akan bergerak dalam kisasaran support Rp21.000 dan Rp22.450 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (15/5).

Pada perdagangan Jumat (13/5) saham PTBA ditutup Rp100 (0,5%) ke level Rp21.400 dari level sebelumnya Rp21.500. Harga intraday tertingginya mencapai Rp21.500 dan terendah Rp21.300. Volume transaksi mencapai Rp3,8 juta unit saham senilai Rp82,3 miliar dan frekuensi 467 kali.

Untuk saat ini tren pergerakan saham PTBA masih bearish. Apalagi, saham-saham pertambangan secara umum, memang saat ini sedang cooling down dan mungkin baru ada pergerakan pada Rabu (18/5) pekan ini. “Kenaikan sektor batu bara kurang begitu rame. Artinya, kalaupun terjadi penguatan masih dalam laju yang moderat,” ucapnya.

Karena bearish itulah, valuasi PTBA menjadi murah dibandingkan saham-saham batu bara yang lain. Apalagi, dalam 12 bulan ke depan, saham ini bertenaga menuju Rp30.000 per saham. “Target tersebut dengan mempertimbangkan kinerja emiten di kuartal I/2011 yang positif,” ucapnya.

Dia menegaskan, secara fundamental dan prospek kenaikan harga batu bara, saham ini tetap menarik. Sebab, estimasi profit emiten ini tetap akan meningkat. Harga batu bara saat ini berada di level US$118,74 per metrik ton.

Tapi, untuk jangka pendek, saham ini masih bearish atau cooling down. Hanya saja belum bisa dipastikan sampai level berapa. Berdasarkan hitungan teknikalnya, saham PTBA baru akan bergerak dua pekan lagi sehingga tidak cocok untuk trading saat ini. “Sebelum titik baliknya muncul pelaku pasar jangan dulu masuk di saham PTBA,” tandas Irwan.

Dalam situasi ini, dia menyarankan untuk menunggu (wait and see) atas saham batu bara ini. Menurutnya, pelaku pasar baru bisa beli di level support Rp21.000 ke bawah. Sebab, level resistance Rp22.450, masih susah dijangkau. “Kalaupun naik, baru akan dijangkau pekan depan,” ujarnya.

Sementara itu, jika saham ini ternyata naik, baru bisa diakumulasi jika memecahkan level Rp21.700. Sebab, level ini mengonfirmasi penguatan berikutnya. Jika tidak, lebih baik nunggu turun ke bawah Rp21.000. Di harga antara Rp21.000-21.700 justru jangan masuk. “Untuk saat ini, jangan trading di saham ini,” imbuh Irwan. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar