Kamis, 30 Juni 2011

Saham BUMI Tawarkan Entry Point yang Menarik

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham BUMI Kamis (30/6) dinilai menawarkan entry point yang sangat menarik. Sebab, pada perdagangan sebelumnya ditahan di level Rp3.000 dan rebound dari support Rp2.950. Buy on weakness!

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, sebelumnya saham PT Bumi Resources (BUMI) tertahan di level Rp3.000 pada Selasa (28/8) dan rebound dari level support Rp2.950. Artinya, ditegaskan David, saham sejuta umat ini menawarkan entry point (titik masuk) yang menarik.

Di sisi lain, secara teknikal juga membentuk gap di level Rp3.100. Secara fundamental, saham BUMI sangat baik bagi long term investor. Tapi, di sisi lain, pelaku pasar (investor jangka pendek) terlihat sedang 'wait n see'.

Mereka menunggu data inflasi Juni 2011 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/7). “Karena itu, saya rekomendasikan buy on weakness saham BUMI,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Selasa (28/6) saham BUMI ditutup melemah Rp25 (0,82%) ke level Rp3.000 dari posisi sebelumnya Rp3.025. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.050 dan terendah Rp2.950. Volume transaksi mencapai 132,3 juta unit saham senilai Rp396,2 miliar dan frekuensi 4.103 kali. Berikut ini wawancara lenkapnya:

Setelah melemah ke level Rp3.000, bagaimana Anda memperkirakan laju saham BUMI hari ini?

Berpotensi technical rebound di hari terakhir perdagangan semester I/2011 ini karena sebelumnya tertahan di level Rp3.000 pada Selasa (28/8) dan rebound dari level support Rp2.950. Artinya, saham sejuta umat ini menawarkan entry point (titik masuk) yang menarik. Di sisi lain, secara teknikal juga membentuk gap di level Rp3.100.

Akan bergerak dalam kisaran berapa?

Kamis (30/6) ini, saham BUMI akan bergerak dalam kisaran support Rp2.850 dan Rp3.100 sebagai level resistance-nya, dan ini jadi alasan untuk buy on weakness.

Apakah BUMI merupakan saham yang paling menarik hari ini?

Jika harus memilih, saham yang paling menarik untuk hari ini adalah saham BUMI. Sebab, risiko bermain di saham lebih kecil dibandingkan reward atau potential gain yang mungkin didapat pemegang saham. Meskipun, saham BUMI belum tentu akan langsung menguat ke level Rp3.100 hari ini.

Bisa saja mengalami pelemahan lagi dengan target support di Rp2.850. Tapi, setidaknya kemarin sempat tertahan dan berhasil rebound dari support kuatnya di Rp2.850. Potensinya masih relatif lebih besar untuk melakukan technical rebound daripada menembus supportnya di Rp2.950 ke support kuat berikutnya di Rp2.850. Apalagi, secara fundamental dan technical saham ini sangat positif.

Kalau begitu, apa yang bisa membuat saham BUMI terkoreksi?

Secara fundamental, saham BUMI sangat baik bagi long term investor. Tapi, di sisi lain, pelaku pasar (investor jangka pendek) terlihat sedang 'wait n see'. Mereka menunggu data inflasi Juni 2011 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (1/7). Angka inflasi diperkirakan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Ini jadi konsentrasi pasar tapi tak signifikan.

Selain itu, rilisnya laporan keuangan BUMI untuk kuartal II/2011 dalam waktu dekat masih dinantikan pasar. Sikap wait and see para investor dan pelaku pasar dapat dilihat juga pada volume dan value yang di bawah rata-rata harian. Market tidak terlalu ramai baik volume maupun volatilitasnya.

Bagaimana dengan harga minyak yang mulai merangkak naik mendekatai US$93 per barel?

Kenaikan minyak berpengaruh netral ke saham BUMI. Sebab, target terdekat harga minyak di level US$93 per barel. Most likely akan balik ke level tersebut. Tapi, kurang kuatnya harga minyak tidak menjadi masalah.

Malah, baik untuk beberapa emiten lain. Harga minyak tidak berpengaruh ke saham BUMI. Untuk minyak sendiri, target kenaikan ada di US$93 per barel. Tapi, potensi pelemahan lebih besar dan bisa balik lagi ke level US$88 per barel.

Lantas, bagaimana strategi bermain di saham BUMI?

Saya rekomendasikan buy on weakness saham BUMI. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar