Jumat, 23 September 2011

Menilik Kekuatan Saham Pelat Merah

INILAH.COM, Jakarta - Saham sektor perbankan, memang selalu menjadi incaran. Apalagi yang diterbitkan oleh bank pemerintah. Sebab, selain rata-rata punya kinerja bagus, keamanannya dijamin (oleh pemerintah), mereka juga rajin membagikan dividen.

Ditambah lagi, saham bank BUMN banyak yang masih murah. Apalagi setelah harganya longsor berat pada Kamia (22/11) ini. Lihat saja, setelah tergerus 14,52%, saham PT Bank Mandiri (BMRI) kini hanya dihargai Rp5.300. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terkikis 13,11% menjadi Rp 5.300 dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) melemah 14,84% tinggal Rp3.300.

Harga-harga di atas, menurut perhitungan sejumlah analis, jauh di bawah target. Trimegah Securities, misalnya, menargetkan harga untuk BMRI di level Rp 9.000. Itu berarti saham ini masih memiliki potensi penguatan hingga 70%. Sementara target untuk BBRI dan BBNI masing-masih dipasang pada kisaran Rp7.750 dan Rp5.100.

Banyak faktor yang membuat analis memasang target tinggi dan memberikan rekomendasi beli untuk tiga saham ini. Tapi faktor utamanya adalah lantaran kinerja tiga bank ini sangat kinclong. Bank Mandiri contohnya. Selain merupakan bank dengan aset terbesar, semester I lalu berhasil mencatatkan kenaikan laba hingga 56,7% menjadi Rp 6,3 triliun.

Sementara pesaing terdekatnya, Bank BRI, pada periode yang sama meraup laba bersih Rp 6,7 triliun. Mungkin itu sebabnya, Samuel Sekuritas memasang target harga yang lebih tinggi untuk saham ini yakni Rp 9.600.

Kendati belum sebesar BRI dan Mandiri, kinerja Bank BNI juga patut mendapat acungan jempol. Bank yang dipimpin Gatot Suwondho ini, pada triwulan II, berhasil meningkatkan laba bersihnya sebesar 41% menjadi Rp2,71 triliun. Nah, jadi tunggu apa lagi? Mumpung murah. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar