Jumat, 23 September 2011

Kekhawatiran Resesi Memuncak, Wall Street Ambles 3%

New York - Bursa Wall Street melanjutkan kejatuhannya hingga lebih dari 3%. Ambruknya pasar saham di AS bersamaan dengan pasar global serentak menunjukkan kekecewaan investor akan ketidakmampuan para pemimpin global untuk mengatasi stagnasi ekonomi dunia.

Bursa-bursa global sebelumnya rontok merespons komentar Bank Sentral AS seputar perekonomian AS yang menghadapi risiko penurunan yang signifikan. Sementara kebijakan 'Operation Twist' the Fed dengan membeli surat utang jangka panjang senilai US$ 400 dinilai tidak akan optimal.

"Sangat sulit menemukan sesuatu yang menjadi katalis positif di pasar, baik secara domestik maupun internasional," ujar Kepala analis derivatif TD Ameritrade, J.J Kinahan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/9/2011).

Data ekonomi yang negatif dari China turut memperburuk sentimen. China merilis data yang menunjukkan salah satu sektor paling booming, manufaktur mengalami kontraksi.

Pada perdagangan Kamis (22/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 391,01 poin (3,51%) ke level 10.733,83. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 37,20 poin (3,19%) ke level 1.129,56 dan Nasdaq merosot 82,52 poin (3,25%) ke level 2.455,67.

Kejatuhan bursa Wall Street terjadi dalam volume perdagangan yang cukup besar sehingga memberikan sinyal investor menjual untuk mengantisipasi kerugian labih lanjut. Panduan kekhawatiran investor, indeks volatilitas CBOE tercatat melonjak hingga 12%.

Volume perdagangan di New York Stock Exchange mencapai 13,24 miliar lembar saham, jauh di atas rata-rata harian yang sebesar 7,8 miliar.

Saham-saham sektor jasa perminyakan rontok, dengan indeks sektor jasa perminyakan PHLX ambles 6,6%, Schlumberger turun 6%. Demikian pula saham pertambangan, dengan saham Freeport-McMoRan merosot 9,7%.

Demikian pula saham-saham perbankan ikut merosot, dengan indeks bank KBW terpangkas 2,7%. Saham Citigroup tercatat turun hingga 6,1% menjadi US$ 32,14.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar