Selasa, 08 November 2011

Delapan Sektor Saham Pilihan Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks saham sesi pertama diprediksi berlangsung hingga penutupan seiring positifnya sentimen dari Eropa. Delapan sektor saham direkomendasikan.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik berpeluang menguat terbatas hingga penutupan. “Indeks memiliki support di level 3.765 dan resistance 3.805 dan extend resistance di level 3.818,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (8/11).

Menurut Alfiansyah, pergerakan indeks saat ini sangat tergantung pada faktor eksternal terutama krisis utang di Eropa. Jika perkembangannya positif, indeks pun berpeluang naik. Begitu juga sebaliknya.

Hari ini, lanjutnya, indeks mendapat dukungan dari European Central Bank (ECB) yang menyatakan, akan mempercepat realisasi dana The European Financial Stability Facility (EFSF) akhir November ini dari rencana semula akhir 2011.

Sementara itu, Alfian mengatakan, dari internal, indeks mendapat dukungan dari faktor Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang dirilis stabil di level 6,5% untuk kuartal III-2011. “Meski begitu, pasar tetap harus waspada. Sebab, sentiment dari Eropa bisa dengan cepat bisa berubah kembali negatif,” paparnya.

Terutama, ia menegaskan, setelah Italia kembali menjadi fokus pasar akibat kegagalannya mereformasi fiskal yang dimonitor oleh International Monetary Fund (IMF). “Apalagi, Parlemen Italia mengancam untuk menggulingkan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi,” ujarnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah merekomendasikan positif saham-saham yang secara teknikal masih potensial menguat di sektor perkebunan, pertambangan, semen, konsumsi, properti, infrastruktur, perbankan dan alat berat.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Adaro Energy (ADRO), PT Semen Gresik (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Gudang Garam (GGRM), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS).

Lalu, PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dan PT United Tractor (UNTR). “Karena situasi market tidak pasti, saya rekomendasikan untuk pola-pola trading. Trading buy untuk saham-saham tersebut. Jika sudah untung 5%, segera realisasikan. Tapi, level angka ini tercapaipun, jika market kembali negatif, bisa langsung jual,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar