Selasa, 08 November 2011

Eropa Semakin Suram, Rupiah Loyo

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (8/11) diprediksi melemah. Kemampuan Eropa menyelesaikan krisis utang semakin tak jelas.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini masih didominasi oleh tidak jelasnya akan kemampuan eropa untuk menyelesaikan krisis utangnya. Terutama kecemasan pasar terhadap Yunani dan Italia.

Karena itu, lanjut Firman, Selasa (8/11) ini rupiah masih cenderung melemah menguji level 9.000 per dolar AS. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.950-9.050 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh, Firman menjelaskan, memang pengunduran diri Perdana Menteri Yunani George Papandreou cukup positif bagi market. Sebab, dengan pengunduran diri itu Yunani tidak akan melakukan referendum. "Tapi, pasar mencemaskan siapa pengganti Papandreou, apakah akan bisa menjalankan reformasi ekonomi yang diinginkan oleh Eropa atau tidak," paparnya.

Di sisi lain, lanjutnya, pasar juga mencermati apakah Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi bisa mempertahankan jabatannya atau tidak. Sebab, pasar sangat menantikan, apakah Italia dapat menjalankan agenda reformasi yang telah dijanjikan mengingat hingga saat ini janji tersebut, tak satupun terealisasi.

Karena itu, lanjutnya, yield obligasi Italia mendekati 7% untuk tenor 10 tahun. Pasar meragukan kemampuan Italia untuk menurunkan target defisitnya dengan kenaikan pajak baru, penjualan aset negara dan kenaikan batas maksimum usia pensiun. "Tapi, hingga saat ini tak satupun agenda itu terealisasi," ujarnya.

Dia menambahkan, usia pensiun Italia masih terlalu muda jika dibandingkan Jerman. Kenaikan usia pensium memicu semakin banyaknya orang yang bekerja sehingga pendapatan negara dari pajak semakin meningkat. "Jika pensiun, beban pemerintah meningkat dan tidak ada tambahan pajak," paparnya. "Jadi, pasar konsentrasi pada kemampuan Italia menggenjot pendapatan negara."

Di sisi lain, pasar juga menantikan perkembangan positif dari pertemuan Para Menteri Keuangan Uni Eropa dalam Ecofin Meeting semalam yang mungkin akan berlanjut hingga hari ini. "Tapi, pelemahan rupiah masih bisa dibatasi oleh kehadiran BI di pasar," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (7/11) ditutup melemah 5 poin (0,05%) ke level 8.950/8.960 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar