Selasa, 08 November 2011

Pasar Ingin Berlusconi Turun

Medium
INILAH.COM, Roma - PM Italia, Silvio Berlusconi hari ini akan ditentukan parlemen dalam mosi tidak percaya yang dinilai gagal mengurangi beban utang negara.

Kondisi ini telah memaksa yield obligasi 10 tahun milik Italia naik tajam mencapai 6,6%. Hal ini setelah Berlusconi membantah untuk mundur.

"Ini cukup jelas pasar ingin dua untuk mundur. Ketika berita itu beredar maka obligasi Italia berbalik. Arah pasar sudah jelas. Pertanyaannya adalah apa yang terjadi setelah itu (imbal hasil obligasi Italia naik), asumsinya dia jatuh," kata analsi di RBC Capital Markets di London, Peter Schaffrik, yang mengutip dari yahoofinance.com.

Berlusconi pada pukul 3:33 sore waktu Roma akan memberikan laporan tentang anggaran belanja negara. Sikap parlemen nantinya akan menentukan nasibnya yang saat ini menguasai masyoritas di parlemen dengan jumlah 630 kursi.

Ini adalah tes pertama setelah 3 anggota partainya membelok ke pihak oposisi dan enam orang meminta dia berhenti. Jika Berlusconi gagal mengumpulkan dukungan minimal 316 suara, kemungkinan besar akan menghadapi mosi tidak percaya untuk menentukan nasibnya.

Namun taipan sepakbola ini menolak untuk berhenti. Dia menjanjikan untuk melakukan pemungutan suara sebagai upaya menggalang dukungan pada pekan depan. Hal ini untuk mempertahankan kebijakan penghematan anggaran.

Tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara terbesar di Uni Eropa. Selain itu juga untuk menurunkan utang 1,9 triliun euro atau senilai US$2,6 triliun.

Kurs euro dan bursa Asia melemah menjelang pemungutan suara itu. Euro turun 0,2% terhadap dolar menjadi US$1.3749 di Tokyo. Sementara indeks saham Asia turun 0,3%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar