Jumat, 04 November 2011

Euro makin terseok karena kisruh Yunani

Euro makin terseok karena kisruh Yunani
JAKARTA. Euro tersandera ketidakpastian penyelesaian utang Yunani. EUR/USD, kemarin, terpukul hingga ke level 1,3678. Sedangkan pasangan EUR/JPY melemah 0,5% menjadi 106,68.

Euro terpuruk setelah Pemerintahan Uni Eropa menahan pemberian dana talangan ke Yunani. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menegaskan, Yunani tidak akan menerima talangan sepeser pun, jika tidak menyepakati secara bulat persyaratan bail out.

Persyaratan yang ditetapkan Uni Eropa antara lain pengetatan anggaran dengan mengerek pajak, memangkas gaji pegawai negeri. Uni Eropa bahkan meminta pemerintah Yunani melakukan pengurangan pegawai, jika perlu.

Syarat yang tak ringan itu menjadi alasan pejabat Yunani untuk meminta persetujuan dari rakyatnya melalui referendum. Proses referendum dijadwalkan berlangsung 4-5 Desember 2011.

Namun rencana pemerintah Yunani menggelar referendum menyinggung para pimpinan Uni Eropa (UE). "Apa Yunani ingin tetap menjadi anggota UE atau tidak?" ujar Angela Merkel, Kanselir Jerman.

M. Doddy Arifianto, pengamat valuta dari Universitas Ma Chung, Malang, menilai, keputusan Yunani mengancam penyelesaian krisis utang negara-negara Eropa sekaligus euro. Ada kemungkinan rakyat Yunani menolak rencana pengetatan anggaran.

Jika hasil referendum negatif, Yunani dipastikan default karena tidak sanggup membayar utangnya. Bukan tidak mungkin, Yunani kemudian kehilangan keanggotan di Uni Eropa. Negara Eropa lain yang terbelit utang, kata Doddy, bisa ikut keluar dari Zona Euro. "Kredibilitas euro dipertaruhkan," kata dia.

Tak layak koleksi

Doddy memproyeksikan, euro masih akan tertekan dan menjajal support di 1,300. Jika referendum Yunani menerima syarat Uni Eropa, euro bisa terangkat ke 1,36-1,38. Sebaliknya jika Yunani menolak dan default, EUR/USD bisa ambles hingga 1,200.

Fadil, analis Mahadana Asta Berjangka, memperkirakan rakyat Yunani menerima bantuan UE. "Siapa lagi yang mau menolong mereka?" kata dia.

Dalam satu-dua pekan mendatang, Fadil memproyeksi EUR/USD masih tertahan di kisaran 1,34. Pairing itu baru berpeluang bangkit, hingga level 1,38, akhir bulan ini.

Fadil menilai, Eropa akan mengantisipasi penjalaran krisis dengan merekapitalisasi perbankan secepatnya. Jika sektor industri paling krusial itu dibenahi, kejatuhan euro bisa diminimalisir.

Untuk jangka menengah yaitu hingga kuartal II-2012, euro masih bisa dikoleksi. Namun untuk investasi jangka panjang, analis tidak merekomendasikan. Mereka menilai, mengambil posisi investasi jangka panjang di euro berisiko karena arah pergerakan valuta itu belum jelas. "Kita masih melihat perjuangan negara UE mempertahankan euro. Selanjutnya, kita lihat perkembangan," kata Fadil.

Dia menilai, dollar AS masih yang paling menarik dikoleksi dari kelompok valuta. Selain aussie dan dollar Kanada. Dua mata uang tersebut memiliki fundamental baik terindikasi dari fiskal yang terkelola dan pertumbuhan ekonoi yang cukup stabil. Pelemahan euro terus mengerek indeks dollar AS. Kemarin, the greenback menapak naik ke posisi naik 77,3. n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar