Jumat, 04 November 2011

Pasar Tidak Bisa Berharap Apa-apa dari G20

INILAH.COM, Jakarta – Pelaku pasar dinilai tidak bisa berharap apa-apa dari pertemuan G20 hari ini jika Yunani menolak bailout melalui referendum. Inilah skenario terburuknya bagi IHSG.

Kepala Riset eTrading Securities Betrand Raynaldi mengatakan, yang paling mungkin bagi G20 adalah membahas skenario terburuk jika Yunani keluar dari Uni Eropa. Hal itu, menurutnya, akan menjadi kenyataan jika hasil referendum Yunani memutuskan tidak mau menerima utang beserta seluruh persyaratannya.

Karena itu, lanjutnya, melalui G20, Uni Eropa hanya bisa bersiap-siap. Sebab, efek negatifnya akan menyebar ke mana-mana. Ketakutan pasar akan membuat bursa saham turun tajam. “Jika ini yang terjadi, saya perkirakan IHSG bisa turun ke 2.400-2.500. Angka ini merupakan skenario terburuk,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (3/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 59,54 poin (1,58%) ke level 3.703,49. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang melemah 12,39 poin (1,85%) ke angka 658,705.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah menguat, IHSG kembali melemah. Bagaimana Anda melihat arah berikutnya?
Penguatan IHSG dua hari lalu, sebenarnya cukup mengagetkan yang dipicu oleh aksi beli dari investor lokal. Tapi kemarin, investor lokal melakukan aksi jual sehingga net buy asing sebesar Rp768,6 miliar tidak bisa menahan indeks pada teritori positif.

Lalu, untuk Jumat (4/11) ini, pasar fokus pada keputusan yang sangat penting yakni soal referendum Yunani di tingkat parlemen apakah akan disetujui atau tidak. Jika parlemen Yunani menyetujui referendum, akan lebih kacau. Saya perkirakan, akan banyak pelaku pasar yang bakal buang barang dan menghidari spekulasi.

Level support dan resistance IHSG?
Pergerakan indeks hari ini akan diwarnai tekanan jual yang tajam. Saya perkirakan, indeks masih berpeluang melemah lebih dari 25 poin. Indeks baru akan kembali positif pada perdagangan awal pekan depan. Itupun, jika Parlemen Yunani menyatakan tidak ada referendum. Support IHSG berada di level 3.650 dan resistance 3.730.

Bagaimana dengan pertemuan G20 3-4 November ini?
Sejak kemarin hingga hari ini, G20 sudah melakukan pertemuan. Tapi, pasar tidak bisa berharap apa-apa dari G20. Ibaratnya, negara pengutangnya, Yunani ‘belagu’, tidak mau terima utangnya. Si pemberi utang, tidak bisa apa-apa.

Lantas apa yang bisa diharapkan pasar bagi G20?
Yang paling mungkin bagi G20 adalah membahas skenario terburuk jika Yunani keluar dari Uni Eropa. Hal itu akan menjadi kenyataan jika hasil referendum Yunani memutuskan tidak mau menerima utang beserta seluruh persyaratannya.

Karena itu, melalui G20, Uni Eropa harus bersiap-siap. Sebab, efek negatifnya akan menyebar ke mana-mana. Uni Eropa capek memikirkan bailout untuk Yunani tapi Presiden Yunani bilang, sori men, harus nanya dulu ke rakyat. Itu dilakukan Yunani mengapa tidak sejak awal. Ini kurang ajar namanya.

Ada upaya dari Uni Eropa mendepak Yunani dari Uni Eropa?
Sejauh ini, tidak ada usaha dari Uni Eropa untuk mendepak Yunani. Tapi, Uni Eropa sedang mempersipkan skenario terburuk, jika Yunani keluar dari Uni Eropa yang ditimbulkan akibat keputusan Yunani sendiri.

Bagaimana jika scenario terburuk menjadi kenyataan. Apa yang mungkin akan terjadi pada IHSG?
Jika skenario terburuk yang terjadi, kondisinya bisa lebih buruk dari penurunan IHSG sebelumnya. Tapi, saya tidak yakin IHSG bisa mencapai level 1.000. Di bawah 2.000 pun saya tidak yakin.

Mengapa tidak yakin?
Perlu diakui memang, jika Yunani keluar dari Uni Eropa akan berpengaruh sistemik ke bursa global. Tapi, European Central Bank (ECB) setidaknya akan menyiapkan uang sebanyak Yunani berutang ke negara-negara lain yang nilainya mencapai 450-an miliar euro. Apalagi, Uni Eropa sendiri sudah menyiapkan dana hingga 1 triliun euro atau setara US$1,4 triliun berupa dana kapasitas The European Financial Stability Facility (EFSF). Angka itu, lebih dari cukup untuk menutupi utang Yunani.

Hanya saja, ketakutan pasar akan membuat bursa saham turun tajam. Jika ini yang terjadi, saya perkirakan IHSG bisa turun ke 2.400-2.500. Angka ini merupakan skenario terburuk.

Kalau begitu, bagaimana strategi tradingya?
Dalam situasi ini, lebih baik trading sell pada saham apapun yang dimiliki atau buy on weakness bagi long term investor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar