Jumat, 04 November 2011

Referendum Batal, Euro Menguat Terhadap Dolar

Medium
INILAH.COM, London - Kurs dolar AS melemah terhadap euro dan yen menjelang data pekerjaan dan tingkat pengangguran AS di pasar London pada Jumat (4/11).

Mata uang bersama milik Eropa menguat setelah melemah hampir sepekan sebelumnya. Hal ini dipicu usulan PM Yunani George Papandreou untuk mengadakan referendum.

Dolar diperdagangakan menjadi US$1,3814 per euro di London pada Jumat pagi, setelah jatuh 0,6% menjadi US$1,3823. Sedangkan euro terhadap yen menjadi 107,86 dari 107,90, atau telah meningkat 0,55 sejak 28 Oktober lalu. Yen diperdagangkan menjadi 78,09 per dolar dari 78,06 per dolar, yang dikutip dari bloomberg.com.


Sedangkan bagi yen merupakan kali pertama menguat terhadap dolar dalam lima hari terakhir. Sejak 31 Desember melakukan aksi jual untuk menahan penguatan yen terhadap dolar. Sementara dolar Australia turun dengan ekspektasi bank sentral akan menurunkan suku bunga untuk mengatasi inflasi.

"Jika data di AS soal gaji pekerja positif maka akan mengubah ini. Tetapi tidak cukup baik untuk mengurangi pengangguran. Jadi mungkin ada kebijakan lanjutan dari Fed terhadap stimulus," kata John Kyriakopoulus, analis valas di National Australia Bank Ltd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar