Jumat, 04 November 2011

Rupiah bangkit pasca tergelincir selama empat hari

Rupiah bangkit pasca tergelincir selama empat hari
JAKARTA. Rupiah bangkit setelah tergelincir selama empat hari sejak awal pekan ini. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat 0,1% ke posisi Rp 8.963 per dollar AS pada pukul 10.15 di Jakarta.

Kemarin, mata uang Garuda ini sempat menyentuh level Rp 9.000 per dollar AS, yang merupakan posisi terlemah sejak 3 Oktober. Jika dihitung dalam sepekan ini, rupiah tercatat masih tergerus sebesar 1,9%.

Otot rupiah tersokong aksi investor asing yang kembali mengoleksi aset nasional, menjelang rilis data perekonomian Indonesia. Survei Bloomberg memprediksi, produk domestik bruto di kuartal ketiga naik 6,60% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua yang hanya 6,49%.

Adapun, pasar saham regional melejit pagi ini setelah Yunani membatalkan rencana referendum untuk menentukan menerima atau tidak paket bailout Eropa. Kemarin, investor asing tercatat membeli sejumlah US$ 86 juta saham Indonesia, lebih besar dari jumlah yang mereka jual. Kepemilikan asing atas utang pemerintah juga naik 1,3% menjadi Rp 222,63 triliun dalam tiga hari di pekan ini.

"Investor bergegas menambah kepemilikan pada aset Indonesia karena mereka menganggap pasar Indonesia berfundamental kuat," kata Wiwig Santoso, Head of treasury and markets dari PT Bank DBS Indonesia, di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar