Jumat, 27 Januari 2012

IHSG Konsolidasi, Akumulasi 7 Saham Jagoan!

INILAH.COM, Jakarta – Untuk jangka menengah-panjang, tren IHSG masih bullish. Tapi, untuk jangka pendek terkonsolidasi dengan risiko turun hingga 3.910-3.887. Inilah 7 saham jagoannya.

Pada perdagangan Kamis (26/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 19,83 poin (0,50%) ke level 3,983.434 dengan intraday tertinggi 3.983,506 dan terlemah 3.950,735. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,51 poin (0,50%) ke posisi 702,055.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, secara keseluruhan, pertumbuhan di Asia diekspektasikan pada tahun 2012 menjadi 7,3%. Sementara itu, Inggris juga diprediksikan akan mengalami resesi ganda pertama dalam 30 tahun lebih. GDP Inggris turun 0,2% dari 0,6%.

Menurutnya, ekonomi Inggris akan berkontraksi lagi tahun ini. Sementara dari negeri Paman Sam, The Fed masih akan tetap menjaga tingkat suku bunga rendah hingga pertengahan 2013. “Juga, dengan target pertumbuhan ekonomi AS sekitar 1,8% pada tahun 2012,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/1).

Di Afrika, lanjutnya, efek kelesuan ekonomi global cenderung terbatas di Afrika Selatan, dengan wilayah keseluruhan sekitar tumbuh 5,5% tahun ini, yang merupakan kedua tercepat setelah Asia. “Dampak terbesar perlambatan kemungkinan akan terasa di pusat Eropa dan Eropa Timur, yang memiliki hubungan perdagangan yang solid dengan ekonomi zona euro,” imbuhnya.

Dari dalam negeri, investor asing sudah singgah di Indonesia dengan ‘membawa’ capital inflow Rp4 Triliun sejak awal 2012. “Sekarang terjadi masa konsolidasi IHSG dan saatnya akumulasi saham sebelum indeks bergerak ke atas level 4.000,” timpal David.

Dia melanjutkan, ekpektasi inflasi Indonesia cenderung tinggi karena naiknya harga pangan (khususnya harga beras) karena belum masuk masa panen. “Namun hal ini adalah siklikal, memang terjadi setiap tahunnya, jadi bukan event yang luar biasa,” ujar dia.

Pada 2011, lanjutnya, kebijakan pemerintah mumpuni membawa inflasi jauh lebih rendah dari 2010 (6,96%) ke 3,79% dengan menjaga kecukupan pasokan kelancaran distribusi, serta stabilisasi harga pangan dan energi sebagai kontributor utama inflasi. “Inflasi Januari diproyeksikan akan lebih rendah dari bulan Desember 2011,” ucapnya.

Secara teknikal, menurut David, view market untuk Jumat (27/1) akhir pekan adalah sebagai berikut: Setelah lima kali (5x) gagal menembus level psikologis, IHSG masih sangat fluktuatif dalam perdagangan intraday-nya, berdeviasi tipis di level rata-rata 3.963.

Menurutnya, IHSG bergerak mixed dalam trading range seminggu terakhir, bermain aman di zona sempit antara support 3.939 dan resistance 4.002. “Secara tren jangka menengah dan panjang masih bullish. Tren jangka pendek terkonsolidasi. Risiko penurunan hingga 3.910—3.887,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Aneka Tambang (ANTM), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Danamon (BDMN) PT BW Plantation (BWPT), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Timah (TINS). “Saatnya akumulasi beli saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar