Jumat, 27 Januari 2012

IHSG Mixed, 4 Saham Layak Trading

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, laju IHSG diprediksi variatif seiring katalis dari data-data ekonomi AS dan negosiasi debt swap Yunani. Empat saham dapat rekomendasi layak trading.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (27/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 5,56 poin (0,14%) ke level 3.988,992. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang mengalami naik terbatas 0,96 poin (0,14%) ke angka 703,018.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,4 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,9 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,6 triliun di pasar regular dari total Rp2,3 triliun dan frekuensi 51.425 kali. Sebanyak 115 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 104 saham stagnan.

Penguatan indeks, justru diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp128,9 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,008 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp1,13 triliun.

Pergerakan sektor saham variatif. Sektor saham yang menguat antara lain, pertambangan menguat 0,88%, disusul aneka industri 0,81%, properti 0,70%, infrastruktur 0,14%, dan manufaktur 0,08%. Sementara itu, saham-saham yang turun antara lain, sektor konsumsi 0,43%, perkebunan 0,18%, perdagangan 0,17%, industri dasar 0,10% dan keuangan 0,10%.

Head of research Sinarmas Securities Jeffrosenberg Tan memperkirakan, indeks saham domestik akan bergerak variatif (mixed) hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.962 dan resistance 4.005,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/1).

Menurutnya, fatkor-faktor yang berpengaruh pada variatifnya indeks hari ini, salah satunya adalah data Initial Jobless Claims dan New Home Sales AS. “Pasar juga menanti rilis data Gross Domestic Product (GDP) AS hari ini,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pasar juga mencermati negosiasi ulang utang (debt swap) Yunani dengan para pihak kreditor swasta. “Semua itu, memberikan sentiment pada pergerakan indeks,” ujarnya.

Di atas semua itu, dia merekomendasikan positif empt saham di sektor pertambangan batu bara, perkebunan, konsumsi, dan industri dasar. Salah satu saham pilihannya untuk beli adalah PT Bukit Asam (PTBA).

Menurutnya, memang dua indikator yakni Moving Average Convergence Divergence(MACD) dan Commodity Channel Index (CCI) memberikan sinyal netral. Tapi, indikator Stochastic Oscillator mengindikasikan pola Golden Cross dan Relative Strenght Index (RSI)yang mengindikasikan pola uptrend.

“Saham ini memiliki kisaran trading antara support Rp19.700 hingga resistance Rp20.350. Saya rekomendasikan beli di level Rp20.000 dan profit taking di level Rp20.200,” ujarnya.

Dia juga merekomendasikan beli untuk PT BW Plantation (BWPT). Menurutnya, semua indikator baik MACD, Stochastic Osc, RSI dan CCI mengindikan pola uptrend. Trading range hari ini di level support Rp1.230 dan resistance Rp1.280. “Disarankan masuk di level Rp1.240 dan take profit di level Rp1.260,” paparnya.

Lalu, PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI). Menurutnya, semua indikator menujukkan pola uptrend dengan trading range antara support Rp3.500 dan resistance Rp3.750. “Saya sarankan untuk masuk di level Rp3.575 dan profit taking di level Rp3.650,” ungkap Jeff.

Terakhir, PT Arwana Citramulia (ARNA). Menurutnya, indikator MACD dan CCI mengindikasikan pola uptrend sedangkan Stochastic Osc dan Cci mengindikasikan pembalikan arah. Rekomendasi buy untuk ARNA. “Trading range, support Rp390 dan resistance Rp450. Saya rekomendasikan beli di level Rp410 dan take profit taking di level Rp430,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar