Kamis, 05 Januari 2012

Lelang Obligasi Perancis Jadi Fokus Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (5/1) diprediksi melemah. Pasar mengantisipasi lelang obligasi Perancis sore nanti.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini terutama karena market masih mengantisipasi rentetan lelang obligasi zona euro di tengah kecemasan penyebaran krisis utang kawasan itu. Karena itu, lelang obligasi Eropa menjadi fokus utama market.

Padahal, kata Firman, selain lelang obligasi, ada data-data ekonomi makro yang akan dirilis. Setelah Jerman dan Portugal melelang obligasinya kemarin, sore nanti giliran Perancis. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dan akan bergerak dalam kisaran 9.100-9.200 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Firman menjelaskan, investor cemas dengan potensi pemangkasan kredit Triple-A (AAA) milik Perancis. "Jika yield obligasi Perancis terus mengalami kenaikan, akan memberikan argumen tambahan bagi pasar bahwa Perancis akan kehilangan peringkatnya itu," timpalnya.

Di sisi lain, inflasi Eropa yang dirilis kemarin sore juga tidak menjadi angin segar bagi euro. Pada saat yang sama, data ekonomi yang akan dirilis hari ini juga tidak begitu positif.

Di antaranya retail sales Jerman yang meski sedikit membaik tapi diperkirakan tidak begitu signfikan pengaruhnya ke market. Begitu juga dengan Eropa yang memberikan harapan akan terhindarnya resesi. "Tapi bagaimanapun, fokus utama pasar adalah lelang obligasi di Eropa," ujarnya.

Pasar tak acuh pada data retail Jerman, Manufacturing PMI Inggris, dan Industrial New Order Eropa. Industrial New Order sudah diprediksi dirilis 2,4% dari sebelumnya -6,2%. "Angka ini positif tapi fokus pasar lebih pada lelang obligasi Perancis," katanya lagi menegaskan.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (4/10) ditutup melemah 10 poin (0,10%) ke level 9.120/9.170 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar