Kamis, 05 Januari 2012

Sebelum Tembus 4.000, IHSG Koreksi Dulu

INILAH.COM, Jakarta – Sebalum tembus level 4.000, IHSG diprediksi bakal mengalami koreksi teknis terlebih dahulu. Sebab, indikator teknikal menunjukkan IHSG sudah overbought.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, berdasarkan indikator teknikal The relative strength index(RSI)5 hari sudah mencapai 100. Kondisi itu, mengindikasikan pembelian terlalu banyak (overbought) pada 5 hari terakhir. Tapi, dari technical mid-chart-nya, masih mendukung untuk bullish.

Karena itu, menurutnya, untuk tembus 4.000 Kamis ini, masih jauh untuk dicapai. Kalaupun indeks bergerak sangat bullish, level 4.000 baru akan terpecahkan pada Jumat (13/1) pekan depan. “Sebelum level 4.000 tercapai ada potensi koreksi terlebih dahulu,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (4/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 49,54 poin (1,28%) ke level 3.907,421 dengan intraday tertinggi 3.921,168 dan terendah 3.858,063. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,18 poin (1,64%) ke level 691,842.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah tembus level 3.900, bagaimana Anda melihat arah pergerakan IHSG Kamis (5/1) ini?
Berpotensi sideways dengan kecenderungan menguat karena faktor teknikal. Berdasarkan indikator teknikal The relative strength index(RSI)5 hari sudah mencapai 100. Kondisi itu, mengindikasikan pembelian terlalu banyak (overbought) pada 5 hari terakhir. Tapi, dari technical mid-chart-nya, masih mendukung untuk bullish.

Kalau begitu, level support dan resistance-nya?
SupportIHSG berada di level 3.889 dan resistance 3.939 dengan peluang sideways cenderung menguat.Tapi, meski, hari ini sideways, saya optimistis potential upside IHSG terbuka lebar untuk menuju 4.000 Januari ini.

Memang, sebelum mencapai level tersebut, indeks akan mengalami koreksi.Untuk Kamis (5/1), meski pada sesi pagi berpeluang diwarnai profit taking sehingga memicu koreksi tips, hingga penutupan bisa bertahan pada zona positif.

Faktor apa saja yang menunjang penguatan indeks ke level 4.000?
Secara fundamental, indeks mendapat sentiment positif dari inflasi 2011 yang landai.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi selama Januari hingga Desember 2011 hanya 3,79%, jauh lebih rendah dibandingkan 2010 yang mencapai 6,96%.

Bagaimana dengan January Effect?
Ya. Indeks juga mendapat dukungan dari faktor January Effect di mana para hede fund melakukan akumulasi beli. Pada saat yang sama, situasi krisis Eropa dan AS sudah mulai kembali tenang. Bahkan, tanpa kita sadari, bursa Eropa sudah kembali merambat naik. Jadi, secara umum, market global masih bullish.

Potential upside indeks, juga mendapat dukungan dari posisi net buy investor asing yang menunjukkan antusiasme mereka pada bursa saham Indonesia. Net buy dari investor asing cukup besar dalam tiga hari terakhir. Bahkan, dua hari berturut-turut, net buy asing mencapai masing-masing Rp800 miliar.

Ada analis optimistis, IHSG mencapai 4.000 hari ini. Apa pendapat Anda?
Menurut saya, untuk tembus 4.000 Kamis ini, masih jauh untuk dicapai. Kalaupun indeks bergerak sangat bullish, level 4.000 baru akan terpecahkan pada Jumat (13/1) pekan depan. Sebelum level 4.000 tercapai ada potensi koreksi terlebih dahulu.

Kalau begitu, saham apa saja yang Anda rekomendasikan?
Saya rekomendasikan positif saham-saham di sektor pertambangan batu bara dan Crude Palm Oil (CPO) seiring harga minyak yang terus melambung ke atas US$102 per barel. Pemicunya, tensi sanksi dan embargo minyak Iran oleh Uni Eropa dan AS.

Spesifik sahamnya?
Di sektor pertambangan batu bara, saya menjagokan, saham PT Berau Coal Energy (BRAU) yang punya tenaga untuk naik level Rp525 per saham dan harga saat ini sangat tertinggal jauh.

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang berpotensi naik ke Rp1.100. Tapi menurutnya, untuk target January effect cukup di level Rp900 untuk BORN; PT Bumi Resources (BUMI) berpeluang kembali ke posisi Rp2.550 pada January Effect; PT Harum Energy (HRUM) yang potensial naik ke Rp7.500; PT Bukit Asam (PTBA) Rp19.100; dan PT Adaro Energy (ADRO). Lalu, PT Bumi Resouces Mineral (BRMS) dengan target Rp710.

Anda punya alasan khusus untuk BRMS?
Berdasarkan info yang beredar, Direktur Utama Samin Tan keluar dari BORN dan dikabarkan akan berkonsentrasi ke BUMI Plc. Samin Tan, membeli BUMI Plc melalui BORN dan akan fokus pada BUMI Plc yang kemungkinan akan membeli BRMS dengan harga premium. Ini jadi kabar gembira bagi investor. Sebelum akuisisi ini terlaksana silahkan akumulasi BRMS. BRMS akan diberi harga premium di level Rp780.

Saham pilihan di sektor CPO?
PT London Sumatera Plantation (LSIP) dengan target Rp2.450, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) dengan target Rp1.300 dan PT Astra Agro Lestari (AALI) dengan target Rp23.500.

Strategi trading pada saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut untuk target January Effect.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar