Kamis, 05 Januari 2012

Modal Asing Masuk Rp 567 Miliar, IHSG Malah Melempem

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup perdagangan dengan turun tipis 1 poin alias stagnan padahal dana asing masuk lebih dari setengah triliun rupiah. Aksi ambil untung investor lokal terjadi setelah indeks menguat dalam dua perdagangan terakhir.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.110 per dolar AS diabandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.140 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG naik tipis 2,085 poin (0,05%) ke level 3.909,506. Indeks sudah masuk area jenuh beli. Namun, dengan positifnya bursa regional, indeks masih mampu naik tipis.

Setelah sempat menanjak di awal perdagangan, hingga ke posisi tertingginya di 3.923,890, indeks langsung terkena profit taking dan jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 10,697 poin (0,27%) ke level 3.918,118. Akumulasi saham oleh investor asing berperan besar dalam penguatan kali ini.

Perdagangan menjadi agak lesu memasuki sesi sore, didominasi oleh aksi ambil untung pula. Indeks pun langsung meluncur ke posisi terendahnya di 3.893,190.

Menutup perdagangan, Kamis (5/1/2012), IHSG turun tipis 1,157 poin (0,03%) ke level 3.906,264. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 0,154 poin (0,02%) ke level 691,688.

Saham-saham lapis dua masih menjadi incaran hari ini, perburuan saham-saham yang valuasinya masih murah ini sudah terjadi sejak dua hari lalu. Sayangnya, aksi ambil untung langsung terjadi setelah saham-saham tersebut naik tinggi.

Indeks sektoral di lantai bursa pun berguguran akibat aksi profit taking tersebut, pasalnya ambil untung terjadi di saham-saham unggulan berkapitalisasi besar. Meksi ada aksi borong saham jelang penutupan, indeks gagal kembali ke teritori positif.

Ambil untung banyak dilakukan investor lokal. Sementara investor asing terus mengalirkan dananya ke pasar modal, hingga sore ini transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 567,087 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 131.150 kali pada volume 4,877 miliar lembar saham senilai Rp 3,716 triliun. Sebanyak 96 saham naik, sisanya 140 saham turun, dan 151 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional akhirnya jatuh ke zona merah akibat kekhawatiran krisis utang Eropa. Hanya bursa saham Hong Kong yang masih bertahan di jalur hijau.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 20,94 poin (0,97%) ke level 2.148,45.
  • Indeks Hang Seng naik 86,10 poin (0,46%) ke level 18.813,41.
  • Indeks Nikkei 225 turun 71,40 poin (0,83%) ke level 8.488,71.
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,97 poin (0,22%) ke level 2.716,99.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.500 ke Rp 115.000, Unilever (UNVR) naik Rp 750 ke Rp 20.050, Taisho (SQBI) naik Rp 500 ke Rp 125.500, dan Indocement (INTP) naik Rp 350 ke Rp 18.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 39.850, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 350 ke Rp 62.800, Astra Internasional (ASII) turun Rp 350 ke Rp 21.600, dan Indosat (ISAT) turun Rp 200 ke Rp 5.650.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar