Kamis, 17 November 2011

Permintaan aset emerging market terpangkas, mata uang Asia keok

Permintaan aset emerging market terpangkas, mata uang Asia keok
HONGKONG. Mayoritas mata uang Asia pagi ini melemah. Hal itu tercermin dari Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang sudah mencatatkan penurunan selama empat hari terakhir. Sementara, Asia Dollar Index berada di posisi 115,51, level terendah sejak 21 Oktober lalu.

Rupiah Indonesia pagi ini keok 0,7% menjadi 9.063 per dollar. Sementara, ringgit Malaysia melemah 0,4% menjadi 3,1643 dan dollar Singapura melemah 0,2% menjadi US$ 1,2966. Won Korea Selatan elemah 0,2% menjadi 1.138,25.

Pelemahan mata uang di kawasan regional terjadi setelah Fitch merilis pernyataan bahwa perbankan AS menghadapi risiko yang sangat besar menyangkut krisis utang Eropa. Kondisi itu yang lantas menyebabkan permintaan akan aset-aset emerging market terpangkas.

"Pelemahan mata uang Asia merefleksikan kecemasan mengenai outlook pertumbuhan ekonomi Asia. Investor memangkas kepemilikannya atas aset-aset emerging market untuk mengurangi risiko," papar Jackit Wong, regional economist Naxis Asia Ltd di Hongkong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar