Jumat, 15 Juli 2011

IHSG Konsolidasi, Rekomendasi 'Selective Buying'

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Jumat (15/7) berpeluang konsolidasi. Namun, investor bisa selective buying untuk trading harian.

Pengamat pasar modal Hendri Effendi mengatakan, IHSG hari ini akan bergerak cenderung fluktuatif dengan kisaran sempit. Artinya ada konsolidasi dan nilai transaksi rendah. “Secara teknikal, IHSG akan bergerak di kisaran support 3.925 dan tertinggi di 4.025,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, durasi konsolidasi IHSG bisa lama, kecuali ada faktor positif. Hal ini karena kecepatan indeks tembus ke 4.000 sebelumnya cukup tinggi. “Konsolidasi IHSG akan berbarengan dengan negatifnya bursa global dan minimnya sentimen dari dalam negeri.”

Sentimen pasar masih didominasi faktor global, karena fokus investor masih ke krisis Yunani, yang meluas ke negara-negara Eropa lain. Selain itu, dengan pertumbuhan ekonomi China yang masih overheating, pemerintah negara Panda ini diperkirakan masih akan lanjutkan kebijakan pengetatan moneter.

Untuk trading harian, ia menyarankan investor untuk selective buying. Karena saat ini harga saham kebanyakan berada di tengah-tengah. Sehingga, masih jauh dari support yang dibutuhkan. “Volume besar juga mendukung untuk apresiasi harga,” katanya.

Beberapa saham lain yang disarankan adalah Adaro Energy (ADRO), Indika Energy (INDY) dan International Nickel (INCO). “Investor bisa buy on weakness saham-saham ini,” ujarnya.

Pada perdagangan Kamis (14/7), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 16,790 poin (0,42%) ke level 3.997,635, dengan intraday tertinggi di 3.997,95 dan terendah di 3.975,86. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar3.181 miliar lembar saham, senilai Rp 4.028 triliun dan frekuensi 118.352 kali.

Sebanyak 134 saham naik, 93 saham turun, dan 104 saham stagnan. Penguatan IHSG didukung aliran dana asing yang masuk, dimana nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) tercatat sebesar Rp39 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,345 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,305 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar