Jumat, 15 Juli 2011

Pengaruh Jepang dan AS Buat Bursa Asia Bervariasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia mixed pada Jumat (15/7) setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke menurunkan kepercayaan terhadap pemberian stimulus untuk memperjuangkan perekonomian AS.

Berbicara kepada Komite Perbankan Senat Bernanke mengatakan belum waktunya untuk melakukan stumulus lebih, sementara peringatan default utang US akan menyebabkan kekacauan di pasar keuangan, dan pemotongan berat untuk belanja pemerintah dapat menggagalkan pemulihan ekonomi di negara terbesar di dunia ini.

Mengutip Reuters, CNBC Asia FTSE 100 Index, turun 0,1 persen. Saham Tokyo naik karena bargain hunting mengimbangi sentimen negatif dari penurunan saham AS semalam. Indeks acuan Nikkei N225 naik 0,2 persen setelah dibuka melemah tipis. Indeks Topix flat di 857,03.

Saham Australia dibuka turun 0,3 persen karena kekhawatiran tengah mempertimbangkan penguatan ekonomi global, dengan saham tambang BHP Billiton jatuh 2 persen setelah pengambilalihan $12,1 miliar untuk perusahaan gas shale Petrohawk. Acuan S & P / ASX 200 indeks turun 13,7 poin menjadi 4.477,0. Acuan Selandia Baru NZX 50 index naik 0,2 persen menjadi 3.417,6.

Sementara di Korea Selatan, Seoul saham sedikit menguat, dengan patokan KOSPI naik 0,2 persen pada awal perdagangan. Bank of Korea menaikkan perkiraan inflasi sedikit untuk tahun ini dan memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi, yang mencerminkan risiko pertumbuhan di negara ekonomi keempat terbesar di Asia ini.

Di Daratan China, pasar berada di teritori negatif terbebani oleh properti setelah Beijing memperpanjang pembatasan pembelian rumah ke kota-kota yang lebih dan mengingatkan pemerintah setempat untuk menjaga langkah-langkah untuk memperketat pasar properti. Indeks Hang Seng dan Shanghai Composite turun 0,4 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar