Jumat, 15 Juli 2011

Inilah Saham-saham Pendorong IHSG ke 4.500

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG tembus 4.000 dinilai tidak terlalu penting. Sebab, pasar tidak berinvestasi pada indeks melainkan pada emiten secara individual. Inilah saham-saham yang bakal memperkokoh indeks ke level 4.500.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (15/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 19 poin (0,48%) mencapai level tertinggi sepanjang sejarah bursa Indonesia ke level 4.016,639. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,71 poin (0,67%) ke angka 712,390.

Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) tembus 4.000 tidak terlalu penting. Yang penting, menurutnya, adalah potensi kenaikan yang tersisa pada saham-saham secara individual.

Sebab, lanjut Nico, pasar tidak berinvestasi pada IHSG melainkan berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. “Tapi, secara fundamental, hingga akhir tahun indeks akan mengarah ke level 4.200-4.500,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (15/6).

Lebih jauh dia menjelaskan, secara definitif, level indeks 4.000 sudah ditembus ke atas. Hanya saja, setelah mencapai 4.016, untuk jangka pendek, indeks masih belum bisa jauh dari level tersebut. “Sebab, angka tersebut merupakan angka psikologis di mana market menahan terlebih dahulu sebelum menguat kembali lebih jauh,” tandasnya.

Di sisi lain, dia berpendapat sulit untuk mengharapkan kenaikan indeks didukung kompak oleh semua saham. Sebab, semua saham memiliki tingkat fundamental yang berbeda-beda. Tapi, secara sektoral, semuanya bakal mendukung penguatan indeks menuju 4.500 hingga akhir tahun.

Di antaranya, sektor komoditas, infrastruktur, perbankan, consumer good, keuangan, properti, semen. Sebab, hampir semua saham secara fundamental memang positif meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda.

Adapun saham saham yang bakal mendukung indeks kokoh menuju 4.500, menurut Nico salah satunya adalah PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dengan target Rp27.750, dan PT London Sumatera Indonesia (LSIP) dengan target harga di angka Rp3.075.

Lalu, PT Mayora Indah (MYOR) dengan target di posisi Rp15.700, PT Alam Sutera Realty (ASRI) dengan target Rp405, PT Clipan Finance Indonesia (CFIN) ditargetkan Rp1.460, PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dengan target Rp17.400, PT Wijaya Karya (WIKA)dengan target Rp860. “Saya rekomendasikan buy saham-saham tersebut dan bagi investor direkomendasikan buy on weakness,” imbuh Nico. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar