Jumat, 15 Juli 2011

Sesi Dua: Saham Bank, Grup Astra & Tambang

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG sesi pertama diprediksi berlanjut hingga penutupan. Ekspektasi rendahnya inflasi dan positifnya kinerja sektor perbankan menjadi katalisnya. Inilah saham-saham pilihan sesi dua.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (15/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 19 poin (0,48%) ke level 4.016,639. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 4,71 poin (0,67%) ke angka 712,390.

Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,958 miliar lembar saham, senilai Rp2,134 triliun dan frekuensi 65.242 kali. Sebanyak 119 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 85 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp64,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp797,4 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp732,6 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung penguatan indeks. Sektor aneka industri memimpin kenaikan 0,98%, disusul sektor konsumsi 0,93%, manufaktur 0,73%, keuangan 0,71%, infrastruktur 0,33%, perkebunan 0,18%, pertambangan 0,18%, dan industri dasar 0,12%. Hanya sektor properti yang melemah 0,16% dan perdagangan 0,19%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.970 dan 4.025 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (14/7).

Penguatan indeks hari ini menurut Cece salah satunya dipicu oleh positifnya pergerakan bursa Nikkei di tengah koreksi bursa regional secara umum. “Sebab, bursa Hang Seng dan indeks Singapura masih bergerak fluktuatif,” ujarnya.

Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari investor asing yang masih berposisi net buy pada perdagangan kemarin. “Pada saat yang sama, indeks juga mendapat dukungan dari sektor perbankan yang mendapat sentimen positif setelah Bank Indoesia menyatakan, inflasi Indonesia pada 2011 diperkirakan di bawah 6% bahkan bisa di level 5,5%,” papar Cece.

Karena itu, lanjut Cece, rata-rata saham sektor perbankan mengalami penguatan kecuali PT Bank Danamon (BDMN) akibat rights issue. Bursa saham lokal juga mendapat dukungan dari saham-saham grup Astra yang juga mengalami kenaikan. “Alhasil, IHSG bisa kembali bertenger di atas 4.000,” tandasnya.

Apalagi, positifnya estimasi laporan keuangan khususnya perbankan dan grup Astra juga semakin memperkokoh laju indeks. Lalu, setelah BI rate dipertahankan di level 6,75%, juga mulai berimbas positif pada saham-saham di sektor properti dan grup Astra. “Rendahnya suku bunga berpengaruh positif pada saham-saham yang berhubungan dengan suku bunga seperti perbankan, grup Astra dan properti,” ungkapnya.

Adapun sektor saham yang menjadi penggerak utama indeks hari ini, menurutnya, adalah perbankan dan grup Astra. Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Saham-saham sektor batu bara juga menarik seiring harga minyak yang bertahan di level US$96 per barel. Apalagi, jika harga minyak kembali bertenger ke atas US$98 per barel. Pilihan di sektor ini ada PT Resource Alam Indonesia (KKGI) dan PT Indo Tambang Raya (ITMG).

Sedangkan saham-saham second liner pilihannya adalah PT Polysindo Eka Perkasa (POLY), PT Trias Sentosa (TRST), dan PT Surya Semesta Internusa (SSIA). “Baik bluechips maupun second liner saya rekomendasikan buy on weakness,” imbuhnya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar