Jumat, 15 Juli 2011

Rupiah tertekan spekulasi melambatnya pertumbuhan ekonomi global

Rupiah tertekan spekulasi melambatnya pertumbuhan ekonomi global
JAKARTA. Rupiah tertekan hari ini, dan menuju pelemahan mingguannya. Tekanan terhadap rupiah terjadi di tengah spekulasi melambatnya pertumbuhan ekonomi gobal karena krisis utang Eropa kian mendalam, dan pemulihan ekonomi AS masih rapuh.

Mata uang Garuda melemah 0,1% pada pekan ini, dan bergerak tipis hari ini ke level Rp 8.539 per dollar AS, pada pukul 10.19 di Jakarta.

Rupiah sempat tumbang 0,5% pada 12 Juli lalu, setelah imbal hasil obligasi Italia dan Spanyol naik ke level tertinggi satu dekade. Asing menarik dananya sebesar US$ 17,4 juta dari pasar saham Indonesia, pada empat hari pertama di pekan ini.

Kemarin, Ketua Federal Reserve Ben S. Bernanke mengatakan tidak akan mengambil tindakan segera untuk merangsang perekonomian AS.

Ekonom United Overseas Bank Ltd. Ho Woei Chen menyebut, ada sentimen negatif dari apa yang terjadi di zona Euro dan AS. "Kekhawatiran terhadap utang pemerintah di kawasan Euro akan terus muncul," ujarnya, hari ini.

Harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun pada minggu ini. Sementara, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 naik lima basis poin ke level 7,31% dalam sepekan hingga kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar